Technologue.id, Jakarta – Grup Bosch, perusahaan penyedia layanan dan teknologi, percaya salah satu bidang inti keahlian di masa depan ialah aplikasi industri kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).
Pada pertengahan dekade mendatang, Bosch menargetkan semua produknya telah dilengkapi kecerdasan buatan, atau AI akan berperan dalam pengembangan dan pembuatannya.
“Memang benar bahwa perusahaan Amerika dan Tiongkok mendominasi industri AI untuk konsumen. Namun, tanpa keahlian domain dalam kemudian lintas, manufaktur, atau bangunan, potensi mereka akan tertinggal di belakang AI industri,” papar kata Dr. Volkmar Denner, ketua dewan administrasi Robert Bosch GmbH.
Baca Juga:
Ini Lampu Flash Eksternal Pertama dengan Teknologi AI Bounce
Untuk itu, Bosch berencana menambah jumlah mahir AI internal dari 1.000 ke 4.000 orang pada 2021. Saat ini, para karyawan di Bosch Center for Artificial Intelligence sedang mengerjakan hampir 150 proyek.
Selain AI, Bosch mengakibatkan juga pengemudian otomatis sebagai salah satu titik fokus riset dan pengembangan perusahaan (R&D). Sebagai langkah menuju mobilitas bebas kecelakaan, Bosch mengejar dua jalur pengembangan.
Pertama, sistem pinjaman pengemudi, yang memungkinkan pengemudian otomatis hingga batas tertentu pada kendaraan pribadi, dan kedua, pengemudian tanpa driver, yang membuka peluang bagi bermacam-macam model bisnis disruptif, menyerupai robotaxi dan mobilitas berbasis antar-jemput.
Hingga 2022 saja, ekspekstasi Bosch sanggup menggelontorkan Rp 67,2 triliun untuk investasi awal di bidang otomatisasi pengemudian.
Baca Juga:
Google Drive Kini Dilengkapi Kecerdasan Buatan, Apa Fungsinya?
Dengan serangkaian produk mutakhir, perusahaan asal Jerman itu sendiri telah mencatatkan penjualan dari operasional sebesar 77,9 miliar euro atau sekitar Rp 1.309,06 triliun sepanjang 2018. Perusahaan mengalami kenaikan pendapatan mencapai 4,3 persen.
“Terlepas dari kondisi ekonomi yang berat, Grup Bosch berkinerja baik sepanjang 2018. Penjualan dan performa bisnis kami sekali lagi mencapai level tertinggi. Kami berupaya membentuk perubahan di pasar, baik dari sisi teknologi maupun bisnis. Strategi kami yang berfokus pada konektivitas terbayarkan,” ujar Denner.
Khususnya di wilayah Asia Pasifik dan Afrika, penjualan Bosch naik 0,4 persen menjadi Rp 389,8 triliun.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
Tips Cegah Smartphone Kemasukan MalwareTechnologue.id, Jakarta – Android bukanlah perangkat yang benar-benar kondusif dari malware. Meski telah melaksanakan tindakan pencega… Read More...
Imoo Watch Phone Y1, Jam Tangan Akil Berbasis Gps Untuk AnakTechnologue.id, Jakarta – Brand gadget untuk anak-anak, imoo, sekarang sanggup dibeli melalui online. Berkat kemitraan dengan Jet Comm… Read More...
Advan Fokus Garap Ponsel Murah Tahun IniTechnologue.id, Jakarta – Advan akan kembali lebih serius menggarap pasar entry level. Advan di tahun ini akan memfokuskan bisnis di s… Read More...
Penjualan Melorot, Advan Enggan Lepas Pasar PremiumTechnologue.id, Jakarta – Catatan penjualan Advan selama 2018 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan pencapaian di tahun sebelum… Read More...
Ngeri, Xiaomi Mi A1 Pancarkan Tingkat Radiasi TertinggiTechnologue.id, Jakarta – Terpaan radiasi ponsel secara terus-menerus sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kantor Federal Jerman yan… Read More...
0 Response to "Makin Canggih, Seluruh Produk Bosch Akan Adopsi Teknologi Ai"
Posting Komentar