Burung murai kerikil yakni burung kicauan yang mempunyai ciri khas berupa ekornya yang panjang dan tampak indah.
Kelenturan dan panjang ekor murai kerikil ternyata juga sanggup bervariasi, yang pastinya sesuai dengan faktor genetik dan rasnya.
Dan ketika masa mabungnya sudah selesai, burung murai kerikil ini akan mengalami proses dorong ekor.
Apabila perawatannya dirasa tidak tepat, hal tersebut sanggup mempengaruhi penampilan bulu ekornya.
Contohnya saja menyerupai bulu ekor yang gampang rusak, nyerit, dan bahkan juga tidak sepanjang dengan ekor yang sebelumnya.
Oleh lantaran itu, harus anda perhatikan cara merawat murai kerikil dorong ekor biar sanggup cepat tumbuh ekornya hingga panjang menyerupai semula.
Burung Murai kerikil Dorong Ekor
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sehabis burung murai menyelesaikan masa mabungnya, untuk serpihan terakhir yang sedisebaiknya lesaikan yaitu pada serpihan ekornya.
Ekor ini juga terlihat sedikit demi sedikit dan juga akan bertambah panjang. Dengan demikian sanggup mencapai batas tertentu sesuai dengan kualitas genetic.
Atau sanggup juga diadaptasi dengan kualitas perawatan pada ketika dalam masa mabung.
Ketika burung murai kerikil dorong ekor, perawatan burung yang dorong ekor sebaiknya dilakukan yaitu bekerjsama masih sama menyerupai perawatan masa mabung.
Akan tetapi masih banyak pecinta burung murai kerikil yang tidak menyadari hal ini, dan secara eksklusif memperlihatkan perawatan harian biasa ketika murai dalam proses dorong ekor.
Berikut ini cara merawat murai kerikil dorong ekor yang baik dan benar.
Cara Merawat Murai Batu Dorong Ekor
Makanan
Banyak para pemelihara burung murai kerikil yang memperlihatkan pakan tambahan atau EF pada ketika murai kerikil sedang dorong ekor.
Sebab masakan tambahan sanggup untuk mempercepat tumbuhnya bulu-bulu ekor dengan cara yang maksimal.
Namun untuk perawatan itu hanya sanggup dilakukan kalau Anda telah terbiasa, atau Anda punya waktu cukup dalam merawat burung yang hanya mengkonsumsi EF saja.
Cara merawat murai kerikil dorong ekor sanggup anda lakukan dengan cara memerikan 4-5 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari.
Berikan juga pakan alami berupa kroto segar sebanyak satu cepuk, setiap 2 – 3 kali dalam seminggu. Jika Anda mempunyai kroto cukup berlimpah, boleh saja diberikan setiap pagi hari.
Pemandian dan Penjemuran
Pemandian burung murai kerikil sebaiknya tidak dilakukan dalam karamba mandi, akan tetapi anda perlu menyediakan kolam mandi di dalam kandang hariannya.
Penjemuran sebaiknya juga tidak dilakukan secara rutin. Cara merawat murai kerikil dorong ekor sanggup nada lakukan dengan melaksanakan penjemuran yang jumlahnya cukup beberapa kali seminggu.
Jemurlah burung murai kerikil hanya pada waktu pagi (setelah matahati terbit) dengan waktu singkat yaitu tak lebih dari 15 menit.
Ketika dalam masa perawatan, murai kerikil sebaiknya disimpan di daerah sejuk, nyaman, dan juga tidak terganggu burung sejenis maupun burung fighter yang lainnya. Alternatif lain, Anda juga sanggup dengan memperlihatkan full kerodong.
Perhatikan Kebersihan Sangkar
Bersihkan kotoran burung murai kerikil di setiap pagi dan sore hari, hal tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan bulu dan terhindar dari serangan tungau / parasit.
Berikan juga multivitamin atau aksesori untuk mendukung dan mempercepat pertumbuhan bulu ekornya biar lebih maksimal.
Lakukan juga pemasteran dengan burung atau bunyi masteran yang manis dan tentunya juga tepat.
Demikianlah cara merawat murai kerikil dorong ekor. Dengan melaksanakan perawatan secara tepat, bulu ekor akan tumbuh lebih kuat, lebih lentur, berkilauan, tidak gampang rusak, dan panjangnya juga sanggup tumbuh dengan maksimal.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Merawat Murai Kerikil Dorong Ekor Biar Cepat Panjang"
Posting Komentar