RG Squad, kalian niscaya pernah makan burger ‘kan? Di dalam burger biasanya dibubuhi mayones di antara lapisan daging dan sayurannya. Duh jadi laper. Eh, tapi bukan itu yang mau dibahas. Kamu tahu nggak apa saja materi untuk menciptakan mayones? Ternyata mayones dibentuk dari adonan beberapa materi di antaranya minyak dan telur. Dalam kimia, campuran antara dua zat atau lebih biasa disebut koloid. Ada banyak sekali sistem koloid dalam kehidupan kita. Apakah sistem koloid itu? Apa saja fenomena sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari? Kuy, simak klarifikasi di bawah ini, Squad!
Koloid merupakan adonan dari dua zat atau lebih yang tersebar secara merata dengan ukuran partikel terdispersi antara 1-1000 nm. Sedangkan, sistem koloid ialah bentuk adonan yang keadaanya terletak di antara larutan dan suspensi (campuran kasar) dan mempunyai sifat-sifat yang khas.
Berdasarkan pengertian di atas, kau tahu nggak apa saja pola dari sistem koloid ini? Ya, betul. banyak sekali materi kuliner yang merupakan adonan dua zat (larutan dan suspensi) itu juga termasuk ke dalam sistem koloid. Seperti misalnya, mayones, keju, nasi, dan roti. Contoh di luar materi makanan? Cat, kosmetik, dan obat-obatan juga termasuk. Bahkan, darah yang ada di dalam badan kita itu sistem koloid. Kok bisa? Hayo, coba kau ingat. Kira-kira apa saja komposisi darah di dalam badan kita?
Berdasarkan fasenya, sistem koloid terbagi menjadi dua yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi. Berdasarkan kedua fase tersebut, jenis koloid dibagi menjadi 8 golongan:
Sistem koloid mempunyai sifat khas yang berbeda dengan sifat sistem-sistem dispersi lainnya. Sifat-sifat koloid yang khas contohnya Efek Tyandall, Gerak Brown, adsorpsi dan koagulasi. Kita bahas satu per satu yuk Squad.
EFEK TYNDALL
Efek Tyndall ialah imbas penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Ketika berkas cahaya diarahkan ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan sehingga kita tidak bisa melihatnya. Kenapa? Hal ini dikarenakan larutan bersifat homogen. Di sisi lain, ketika berkas cahaya diarahkan ke partikel-partikel koloid dan suspensi, berkas sinar akan dihamburkan sehingga jejaknya sanggup terlihat.
Ilustrasi Efek Tyndall (Sumber: chemistryonline.guru)
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika di bioskop. Sorot lampu proyektor akan tampak terperinci ketika ada asap rokok yang melewatinya, sehingga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas. Hal ini lantaran adanya hamburan cahaya oleh partikel-partikel asap rokok yang mengakibatkan daya tembus lampu proyektor menjadi berkurang.
GERAK BROWN
Gerak Brown ialah gerak acak, gerak tidak beraturan atau gerak zig zag partikel koloid. Gerakan ini terjadi lantaran benturan tidak teratur antara partikel koloid terdispersi dan medium pendispersi. Benturan ini mengakibakan partikel koloid bergetar dengan arah tidak beraturan dan jarak yang pendek. Gerak zig zag akhir benturan dari partikel pendispersi mengakibatkan sistem koloid tetap stabil, tetap homogen, dan tidak mengendap.
Ilustrasi Gerak Brown (Sumber: pinterest.com)
ADSORPSI
Adsorpsi merupakan insiden menempelnya muatan di permukaan parikel-partikel koloid. Adsorpsi terjadi lantaran adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan untuk menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi. Alhasil, ketika ada partikel kecil yang melekat ke koloid, partikel itu akan cenderung tidak gampang lepas (tetap menempel). Zat-zat teradsorpsi sanggup terikat berpengaruh membentuk lapisan yang tebalnya tidak lebih dari satu atau dua lapisan partikel. Partikel koloid bisa menyerap molekul netral atau ion-ion pada permukaannya. Ketika partikel koloid menyerap ion bermuatan, ion-ion tersebut akan melekat pada permukaannya dan partikel koloid tersebut menjadi bermuatan.
Adsropsi pada Fe(OH)3 (Sumber: nafiun.com)
KOAGULASI
Koagulasi ialah insiden terjadinya pengendapan pada koloid. Penggumpalan partikel terjadi lantaran adanya kerusakan stabilitas sistem koloid atau lantaran penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi sanggup dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan elektroforesis. Contoh koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada penggumpalan susu yang busuk dan telur yang direbus sampai membeku.
Ilustrasi sifat koagulasi (Sumber: bisakimia.com)
Baca Juga: Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan
Oke Squad, kini kau sudah jauh lebih paham 'kan materi sistem koloid ini? Kalau kau masih punya pertanyaan, pribadi saja tanyakan melalui ruangguru digitalbootcamp. Kamu bisa bertanya sekaligus berdiskusi bersama 20 teman-teman se-Indonesia lho, dan dibimbing oleh tutornya langsung. Seru 'kan? Ayo gunakan kini semoga #BelajarJadiSeru!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Kimia Kelas 11 | Mengenal Sistem Koloid"
Posting Komentar