Squad, tentu kalian sudah tidak abnormal lagi bukan dengan istilah pantun? Berbagai pantun dengan tema pendidikan hingga tema jenaka tentu sudah sering kita dengar. Atau bahkan kalian sendiri sudah pernah mendapat kiprah untuk menciptakan pantun dari guru di sekolah? Pantun merupakan salah satu bentuk dari puisi lama Indonesia yang tiap bait biasanya terdiri dari empat baris dan bersajak a-b-a-b.
Pada awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia yang diungkapkan secara lisan, tetapi seiring perkembangannya pantun sekarang telah diungkapkan secara tertulis. Dengan memahami pantun sanggup menciptakan kau semakin kreatif lho Squad. Tertarik? Yuk, kita pelajari!
Ciri-ciri Pantun
1. Setiap bait terdiri atas empat baris
Tiap bait pantun berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung pada jenis pantunnya. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.
2. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata
Mulanya pantun hanya disampaikan secara verbal dan tidak dituliskan. Oleh alasannya ialah itu, tiap baris pada pantun dibentuk sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Maka, tiap baris pantun hanya terdiri dari 8-12 suku kata.
3. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran
Baris pertama dan kedua pada pantun merupakan pengantar puitis yang jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berafiliasi dengan isi, namun menjabarkan perihal kejadian ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat.
4. Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi
Pada bab isi, terdapat pesan utama yang ingin diungkapkan dalam satu bait pantun. Walaupun isi tidak berafiliasi eksklusif dengan sampiran, namun sebaiknya ada kata-kata pada sampiran yang merupakan cermin dari isi yang hendak disampaikan.
5. Rima (persamaan suara atau persajakannya) ialah a-b-a-b
Rima atau sajak ialah kesamaan suara yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi usang kental akan rima, termasuk pantun. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b ialah kesamaan suara antara baris pertama dan ketiga serta baris kedua dan keempat.
Jenis-jenis Pantun
1. Pantun teka-teki
Pantun ini mempunyai ciri khas khusus di bab isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.
2. Pantun berkasih-kasihan
Isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi untuk memberikan perasaan.
3. Pantun agama
Jenis pantun ini mempunyai kandungan isi yang membahas mengenai insan dengan pencipta-Nya. Tujuannya untuk memperlihatkan pesan susila dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Tema di pantun agama lebih spesifik kepada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
4. Pantun jenaka
Sesuai dengan namanya, pantun ini mempunyai kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar atau membacanya. Pantun jenaka juga sering dipakai untuk memberikan sindiran akan kondisi masyarakat.
5. Pantun nasihat
Pada dasarnya, pantun dibentuk untuk memperlihatkan proposal dan imbauan kepada seseorang atau masyarakat. Jadi, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai ialah pantun nasihat. Pantun ini mempunyai isi yang bertujuan untuk memberikan pesan moral.
Contoh Pantun
Contoh 1
Pergi ke pantai siang bolong
Pakai motor punya si Parman
Janganlah kau suka berbohong
Jika tidak ingin dijauhi teman
Contoh 2
Ibu belanja pergi ke pasar
Beli apel yang warna merah
Mari kita ulet belajar
Agar masa depan menjadi cerah
Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, serta jenis dari pantun. Selain menyenangkan, menciptakan pantun sanggup melatih kreatifitas, lho Squad. Mau mengasah kreatifitasmu bersama guru yang memang kompeten di bidangnya? Yuk, cari guru favoritmu di ruangles.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengenal Pantun, Puisi Usang Dari Indonesia"
Posting Komentar