Squad, ketika kamu mendengar kata “hikayat” hal yang eksklusif terlintas niscaya dongeng perihal istana raja dengan tokoh para prajurit dan unsur-unsur pembangun lainnya. Tidakkah kau berpikir ibarat itu? Hikayat merupakan salah satu jenis dongeng yang berkembang di Indonesia. Sebenarnya, tidak hanya di Indonesia saja, negara-negara yang masih serumpun dengan Indonesia pun ibarat Filipina, Thailand, Brunei, Malaysia, juga mempunyai jenis dongeng ini.
Pengertian hikayat berdasarkan Ali dan Alwi (1995) dalam Kemal (2014), menyampaikan bahwa hikayat secara umum merupakan dongeng sejarah atau sebuah bentuk dari kesusastraan Melayu Aceh. Jika melihat dua klarifikasi di atas, sanggup ditarik jawaban bahwa hikayat merupakan cerita yang berasal dari masa lampau, kemungkinan besar mengenai kerajaan yang ada di Indonesia.
Coba Squad perhatikan lagi kedua definisi tersebut. Terdapat kata sastra usang dan cerita sejarah untuk menjelaskan mengenai hikayat. Hal yang perlu digarisbawahi selanjutnya yaitu kata Melayu. Jadi, untuk memudahkan kau mengingat definisi hikayat, cukup ingat tiga kata kunci tersebut, ya!
Baca juga: Cara Menulis Teks Cerita Sejarah Singkat
Hikayat sanggup berfungsi sebagai dongeng penghibur, atau pada masa itu disebut sebagai pelipur lara. Contohnya ibarat Hikayat Hang Tuah yang bercerita mengenai perjalanan seorang prajurit. Di dalamnya terdapat dongeng yang menciptakan pendengarnya akan merasa hanyut. Ada pula hikayat yang sengaja ditulis untuk mendokumentasikan sesuatu, ibarat silsilah kerajaan. Ada pula hikayat yang ditulis dengan jalan dongeng yang dibuat-buat (pesanan raja) untuk menciptakan para musuh takut lantaran seperti kerajaannya yaitu yang paling perkasa. Hal ini biasanya untuk menjaga kerajaannya dari serangan musuh.
Karakteristik Hikayat
1. Kemustahilan : kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak diterima nalar.
Contoh : bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang
2. Anonim : Anonim berarti tidak diketahui secara terang nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan dongeng disampaikan secara lisan.
3. Kesaktian : seringkali sanggup kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat.
Contoh : Syah Peri mengalahkan Garuda yang bisa merusak sebuah kerajaan, Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau.
4. Istanasentris : Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut sanggup dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan yaitu raja dan anak raja. Selain itu, latar kawasan dalam dongeng tersebut yaitu negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan.
5. Arkais : Bahasa yang digunakan sudah lampau. Jarang dipakai/tidak lazim digunakan dalam komunikasi masa kini.
Contoh : hatta, maka, titah, upeti, bejana
Ingin berguru lebih banyak perihal hikayat? Yuk, #BelajarJadiMudah lewat video berguru beranimasi dengan latihan soal serta rangkuman di ruangbelajar.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Hikayat Dan Karakteristiknya"
Posting Komentar