
Bintang pertama di alam semesta sudah usang hilang, tetapi tanda tanda mereka mungkin masih berada di ruang angkasa, terkubur dalam awan gas menyerupai fosil ruang angkasa.Dan para ilmuwan percaya mereka telah menemukan satu.
Para peneliti dari Swinburne University di Melbourne, Australia menghabiskan waktu mereka di Observatorium W. M. Keck, rumah bagi dua teleskop paling berpengaruh di dunia, untuk melaksanakan penggalian arkeologi melalui ruang angkasa. Mereka menemukan “awan gas murni” di alam semesta yang jauh, yang sepertinya tidak tersentuh oleh unsur-unsur berat, yang menawarkan bahwa itu mungkin “fosil peninggalan” Big Bang.
Bagaimana Anda menemukan fosil peninggalan di angkasa?
alam semesta telah ada semenjak usang kurang lebih berusia sekitar 13,7 miliar tahun. Selama waktu itu, banyak bintang telah hidup dan mati. Bintang bintang itu kadang sanggup meledak, menjadi supernova. Ledakan besar ini memuntahkan banyak unsur-unsur berat (logam), sehingga umumnya ketika para ilmuwan melihat ke ruang angkasa, mereka sering menemukan awan gas yang keruh dengan material ini. Lebih dari 13,7 miliar tahun, banyak bintang telah meledak – jadi ada banyak sampah di awan.
Untuk Memeriksa awan gas ini para ilmuwan mengumpulkan wawasan wacana beberapa insiden paling awal di alam semesta. Tim peneliti mengira mereka telah mengidentifikasi salah satu, yang hampir tidak tersentuh oleh unsur-unsur berat.
“Keinginan kami bahwasanya ialah menemukan peninggalan dari bintang-bintang pertama di alam semesta,” kata Profesor Michael Murphy, salah satu peneliti utama dalam penelitian ini. Awan gas yang merupakan peninggalan dari bintang-bintang pertama “hampir murni”, berdasarkan Murphy, sehingga masih akan ada sisa-sisa unsur berat yang terbuang di dalamnya.
Tetapi fosil peninggalan yang mereka temukan tidak mempunyai tingkat limbah yang sanggup dideteksi – itu benar-benar higienis – menawarkan itu berasal dari alam semesta awal dan telah disentuh selama 1,5 miliar tahun sehabis Big Bang.
“Penemuan ini (awan yang sepertinya murni) itu sangat penting,” kata Murphy. “Kita perlu tahu apakah awan menyerupai itu sanggup bertahan sampai milyaran tahun tanpa terkontaminasi oleh beberapa generasi bintang.”
Sebelum inovasi ini, hanya ada dua awan gas yang ditemukan – dan penemuan-penemuan itu sebagian besar tidak disengaja. Dengan secara aktif mencari awan gas dan menawarkan bahwa mereka tidak rusak oleh unsur-unsur berat.
“Sekarang kami telah menandakan bahwa kami sanggup secara sistematis menemukan fosil menyerupai itu, kami benar-benar mempunyai kesempatan untuk mengetahui seberapa langka atau umum mereka,” kata Murphy. “Itu penting untuk menguji pemahaman kita wacana bagaimana galaksi pertama terbentuk.”
Ini bukan pertama kalinya awan gas relik ini terbukti bermanfaat bagi para peneliti Swinburne. Pada tahun 2016, tim menemukan awan gas “hampir murni” memakai data dari Very Large Telescope di Chile.
“Ini menandakan bahwa untuk mencoba berburu awan ini – dan awan yang benar-benar murni menyerupai yang kita temukan kini – dengan cara yang ditargetkan ialah layak dan pada prinsipnya sanggup mengidentifikasi tanda” senjata asap “dari bintang-bintang pertama,” kata Murphy.
Namun, mungkin ada klarifikasi alternatif mengapa awan gas sangat bersih.
Salah satu kemungkinan ialah bahwa awan tersebut terkontaminasi oleh salah satu bintang pertama di alam semesta, hanya menyisakan jejak unsur berat, tidak terdeteksi oleh teleskop yang dipakai tim. Satu lagi ialah bahwa awan gas bergerak melalui galaksi untuk pertama kalinya, sehingga belum terkontaminasi oleh bintang lainnya saat itu.
“Ini ialah kemungkinan yang menarik alasannya ialah untuk memahami bagaimana gembung awan-awan ‘makan’ menyerupai itu ialah persoalan utama dalam astrofisika,” terang Murphy.
“Kami ingin menguji kemungkinan ini dengan memetakan galaksi apa pun di bersahabat awan di masa mendatang.”
(FN)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
√ Gres Saja Berkecambah, Benih Tanaman Di Bulan Dikabarkan MatiBaru Saja Berkecambah, Benih Tanaman di Bulan Dikabarkan Mati. Kredit: CNSATeknologi.id – Benih tumbuhan di Bulan yang dua hari kemudi… Read More...
√ Who Merilis Daftar Bahaya Terbesar Terhadap Kesehatan 2019 Yang Akan Coba Mereka AtasiTeknologi.id – World Health Organization (WHO) telah merilis daftar ancaman kesehatan 2019 yang mereka yakini sebagai ancaman terbesar… Read More...
√ Yang Harus Disiapkan Untuk Menghadapi Gempa BumiGempa BumiTeknologi.id – Gempa Bumi yaitu salah satu fenomena alam yang tidak sanggup dihindari. Penyebabnya pun tiba dari aneka macam… Read More...
√ Fenomena Gerhana Matahari Hanya Dapat Disaksikan Bulan Desember Di IndonesiaTeknologi.id – Bulan Desember tahun ini, Lembaga Astronomi dan Penerbangan (LAPAN) mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sanggup melih… Read More...
√ Peneliti Ungkap Fenomena Pertukaran Arah Utara Dan Selatan BumiPeneliti Ungkap Fenomena Pertukaran Arah Utara dan Selatan Bumi. Foto: CC BY 2.0Teknologi.id – Penelitian terbaru para jago geologi da… Read More...
0 Response to "√ Para Ilmuwan Menemukan Peniggalan Big Bang"
Posting Komentar