Technologue.id, Jakarta – Facebook menggugat empat perusahaan dan tiga orang yang berbasis di China sebab mempromosikan penjualan akun, likes, dan followers yang berdasarkan raksasa jaringan sosial itu sanggup dipakai untuk tujuan jahat.
Perusahaan-perusahaan yang disebut sebagai terdakwa, 9 Xiu Shenzhen, 9 Xiu Feishu, 9 Xiufei dan Home Network, berbasis di Longyan dan Shenzhen. Mereka ialah produsen elektronik dan perangkat keras yang berafiliasi, serta penyedia perangkat lunak dan layanan iklan online.
Baca Juga:
5 Cara untuk Tetap Aman di Facebook
Dilansir TheVerge (4/3/2019), Facebook menyampaikan perusahaan-perusahaan ini secara tidak sempurna memakai merek dagangnya dan melanggar undang-undang cybersquatting dengan alamat web yang membingungkan menyerupai “myfacebook.cc,” “facebook88.net,” dan “infacebook.cc
Perusahaan-perusahaan China mengiklankan dan menciptakan akun palsu selama dua tahun terakhir dan memasarkannya untuk dijual di enam situs web. Kabarnya, mereka menjualnya dalam jumlah besar.
“Akun palsu dan tidak otentik sanggup dipakai untuk kampanye spam dan phishing, kampanye warta yang salah, penipuan pemasaran, penipuan iklan, dan denah penipuan lainnya yang menguntungkan pada skala besar,” dugaan Facebook dan Instagram. Mereka menyampaikan akun palsu juga dibentuk di Amazon, Apple, Google, LinkedIn dan Twitter.
Baca Juga:
Facebook Tutup Ratusan Akun dan Group Terindikasi Saracen
Seperti diketahui, Facebook telah di bawah pengawasan ketat atas penggunaan data eksklusif dan efek konten berbahaya pada 2,7 miliar pengguna bulanannya, dengan pemerintah di seluruh dunia mempertanyakan kebijakan perusahaan.
Gugatan pada Jumat, yang menuduh banyak pelanggaran aturan merek dagang AS, ialah salah satu cara perusahaan melawan eksploitasi komersial jaringan sosialnya.
Menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi akun palsu, Facebook dan Instagram menonaktifkan 2,1 miliar akun tidak orisinil dari Januari 2018 sampai September.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Facebook Tuntut Perusahaan China Sebab Jualan Akun Palsu"
Posting Komentar