Seperti yang sudah Squad sering lihat di media maupun kehidupan nyata, kekerasan yakni bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja. Kekerasan menyerupai ini disebut juga dengan kekerasan langsung. Kekerasan juga mencakup tindakan-tindakan menyerupai mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan meneror orang lain. Jenis kekerasan ini disebut juga dengan kekerasan tidak langsung. Supaya lebih paham dengan kekerasan yang ada di masyarakat, yuk simak artikel berikut yang akan menjelaskan perihal tiga teori kekerasan sosial.
Secara umum, kekerasan sanggup didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau hilangnya nyawa seseorang atau sanggup menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Secara sosiologis, kekerasan di lingkup sosial mungkin saja terjadi sebab adanya pengabaiaan norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat tersebut oleh individu atau suatu kelompok. Melihat perlunya klarifikasi ilmiah mengenai kekerasan di masyarakat, beberapa jago mencetuskan teori mengenai proses terbentuknya kekerasan sosial di masyarakat.
Kerusuhan antar pendukung klub bola ini hingga harus dipisahkan oleh polisi semoga tidak memicu kekerasan yang lebih parah.
(sumber: bola.okezone.com)
1. Teori Faktor Individual
Perilaku kasar seseorang sanggup menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab sikap kekerasan berdasarkan teori ini yakni faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi yaitu mencakup kelainan jiwa, menyerupai psikopat, stres, depresi, serta imbas obat bius. Sedangkan faktor yang bersifat sosial antara lain menyerupai konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
2. Teori Faktor Kelompok
Menurut teori ini, individu cenderung membentuk kelompok dengan memprioritaskan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnis. Identitas kelompok yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain ini rawan menyebabkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda dan lalu menjadi penyebab kekerasan. Contohnya ada pada perkelahian antar pendukung klub bola ketika pertandingan di stadion. Selain itu, ada juga kekerasan berbau rasial yang terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat pada orang kulit hitam, serta di Indonesia pada kerusuhan Mei ‘98, yaitu kekerasan terhadap kelompok etnis Tionghoa.
Baca Juga: Bentuk Konflik dan Kekerasan di Masyarakat
3. Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan sanggup timbul sebab hilangnya rasa saling mempunyai yang terjadi dalam kelompok. Hal ini sanggup diartikan bahwa perubahan-perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak bisa direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya. Contohnya bisa dilihat dari masuknya perusahaan internasional ke wilayah pedalaman Papua yang membawa banyak sekali teknologi, perilaku, hingga tata nilai yang berbeda. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat merasa terasing dan muncullah kehilangan rasa mempunyai yang berakhir dengan perlawanan kekuasaan.
Bagaimana Squad? Kalian kini sudah paham kan? Mau mencar ilmu Sosiologi lebih dalam lagi? Yuk eksklusif diskusi bareng dengan tutor yang andal dan gabung dengan grup mencar ilmu dari teman-teman di seluruh Indonesia hanya di ruangguru digitalbootcamp.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tiga Teori Kekerasan Sosial"
Posting Komentar