Squad, apakah kau pernah melihat sebuah konflik di masyarkakat sekitar kamu? Konflik memang sanggup berujung kekerasan. Nah, di artikel ini kita sama-sama akan membahas perihal bentuk konflik dan kekerasan di masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat sendiri terdapat beberapa bentuk konflik dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Beberapa andal sosiologi pun mempunyai pandangan yang berbeda mengenai bentuk-bentuk konflik.
Soerjono Soekanto menyebutkan ada lima bentuk khusus konflik yang terjadi dalam masyarakat. Kelima bentuk itu ialah konflik pribadi, konflik politik, konflik sosial, konflik antarkelas sosial, dan konflik yang bersifat internasional.
Sedangkan Lewis A. Coser membedakan konflik atas bentuk dan daerah terjadinya konflik. Berdasarkan bentuknya, dikenal konflik realistis dan konflik nonrealistis dan menurut daerah terjadinya, ada konflik in-group dan konflik out-group.
Konflik realistis merupakan konflik yang muncul dari kekecewaan individu atau kelompok. Kekecewaan itu timbul menurut tuntutan yang terjadi dalam kekerabatan sosial. Hal ini umum ditemui pada kasus demo buruh sebab tidak setuju dengan kebijakan perusahaan. Berbeda dengan konflik realistis, konflik nonrealistis itu merupakan konflik yang bukan berasal dari tujuan persaingan yang bertentangan. Konflik nonrealistis itu menurut dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan.
Demo kawan ojek online menuntut perbaikan kebijakan perusahaan.
(sumber: news.detik.com)
Berdasarkan daerah terjadinya, kita mengenal konflik in-group dan konflik out-group. Konflik in-group ialah konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan konflik out-group ialah konflik yang terjadi antara suatu kelompok atau masyarakat dengan suatu kelompok atau masyarakat lain.
Baca Juga: Bentuk Permasalahan Sosial Akibat Pencemaran Lingkungan
Terakhir, Ursula Lehr membagi konflik dari sudut pandang psikologi sosial. Menurut beliau, konflik itu sanggup dibedakan atas konflik dengan orang renta sendiri, konflik dengan bawah umur sendiri, konflik dengan sanak saudara, konflik dengan orang lain, konflik dengan suami atau istri, konflik di sekolah, konflik dalam pekerjaan, konflik dalam agama, dan konflik pribadi.
Nah, menurut klarifikasi mengenai konflik di atas, Squad jadi paham nih bahwa konflik sanggup muncul apabila disertai dengan perasaan tidak suka, benci, dan bahkan hingga disertai munculnya harapan untuk menghancurkan pihak lawan. Dalam hidup bermasyarakat, diusahakan supaya konflik yang terjadi tidak berakhir dengan kekerasan.
Secara umum, kekerasan sanggup didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang mengakibatkan cedera atau hilangnya nyawa seseorang atau sanggup mengakibatkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Sudut pandang sosiologis melihat bahwa kekerasan mungkin saja terjadi ketika individu atau kelompok yang melaksanakan interaksi sosial tidak mengindahkan norma dan nilai sosial yang berlaku. Pengabaian norma dan nilai sosial ini akan mengakibatkan tindakan-tindakan tidak rasional yang akan mengakibatkan kerugian di pihak lain untuk menguntungkan diri sendiri.
Squad, itu tadi klarifikasi perihal bentuk konflik dan kekerasan di masyarakat. Kalau kau ingin mencar ilmu Sosiologi lebih seru dan asyik, kau sanggup daftar di ruangbelajar. Ada banyak video animasi yang seru untuk menemani kau belajar.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ragam Bentuk Konflik Dan Kekerasan Di Masyarakat"
Posting Komentar