Apakah kau tahu kalau udara bergerak lantaran adanya perbedaan tekanan di bumi, Squad? Karena adanya tekanan tinggi dan tekanan rendah, anutan udara atau angin yang terjadi juga bergerak dari arah yang tinggi ke rendah pula. Angin bergerak lantaran adanya rotasi bumi. Kecepatannya dapat diukur memakai sebuah alat yang berjulukan anemometer, sedangkan untuk mengetahui arah dan kecepatan angin memakai alat yang dinamakan Windsock.
Angin terbentuk lantaran adanya pemuaian udara. Udara yang dipanaskan akan mengalami pemuaian, dan menciptakan udara tersebut menjadi lebih ringan sehingga dapat bergerak naik. Udara hambar yang ada di sekitarnya juga akan bergerak menuju ke udara yang bertekanan rendah dan menciptakan udara menjadi lebih berat sehingga akan turun ke tanah.
Di atas tanah, proses pemuaian udara tersebut akan terus terjadi, hingga udara panas akan naik dan udara hambar akan turun yang menjadikan terjadinya arus konveksi. Nah, Squad, perlu diingat, bila suhu tinggi maka tekanan yang dihasilkan yakni tekanan rendah, sedangkan bila suhu rendah maka tekanan yang dihasilkan akan tinggi. Udara dengan suhu tinggi akan naik, sedangkan udara dengan suhu rendah akan turun.
Faktor Terbentuknya Angin
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terbentuknya angin. Yuk, kita simak bersama-sama!
1. Gradien barometris. yaitu bilangan yang memperlihatkan pada perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Semakin besar gradien barometrisnya, maka semakin cepat angin itu bertiup.
2. Lokasi. Kecepatan angin pada khatulistiwa lebih cepat daripada kecepatan angin yang lokasi hembusannya jauh dari khatulistiwa. Tinggi dari suatu lokasi juga berpengaruh, lho Squad. Semakin tinggi suatu tempat, maka akan semakin kencang angin bertiup. Hal ini disebabkan oleh minimnya gaya gesek yang terjadi.
3. Waktu. Squad, tahukah kamu? Pada siang hari angin bertiup lebih cepat dibandingkan dengan pada waktu malam hari, lho. Faktor ini juga mempengaruhi kencangnya suatu hembusan angin
Oh iya, Squad, jangan lupa ya, angin itu tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat dirasakan.
Macam-Macam Angin
Angin Laut: Merupakan angin yang bertiup dari bahari ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul 9 pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang dari menangkap ikan.
Angin Darat: Bertiup dari darat ke bahari pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8 malam hingga 6 pagi, dan dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat menangkap ikan.
Angin Lembah: Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi dikala siang hari.
Angin Gunung: Tiupannya berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam hari.
Skema Angin Lembah dan Angin Gunung (Sumber: www.adharta.com)
Angin Fohn: Disebut juga dengan angin jatuh yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah hingga di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya kering dan panas. Angin ini sifatnya merusak lantaran suhunya cukup tinggi menjadikan banyak tanaman-tanaman yang mati. Di setiap daerah, nama angin ini berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa Barat, angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.
Skema Angin Fohn (Sumber: Kuswanto, 2003)
Angin Muson Barat: Mengalir dari benua Asia ke benua Australia, angin ini membawa banyak uap air lantaran melewati perairan dan samudra. Serta menjadikan Indonesia mengalami ekspresi dominan penghujan.
Angin Muson Timur: Berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering lantaran melalui beberapa gurun yang menjadikan Indonesia mengalami ekspresi dominan kemarau.
Skema Angin Muson Barat dan Muson Timur (Sumber: http://psta.lapan.go.id)
Angin Siklon: Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di kepingan bumi utara, angin ini bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di kepingan bumi selatan justru bergerak searah jarum jam.
Angin Antisiklon: Angin yang meninggalkan tempat bertekanan maksimum. Pergerakan angin ini di kepingan utara searah jarum jam, dan di kepingan selatan berlawanan dengan arah jarum jam.
Skema Angin Siklon dan Angin Antisiklon (Sumber: www.berpendidikan.com)
Baca Juga: Pengalaman Kuliah di Negeri Kincir Angin
Nah, Squad, gimana? Sudah lebih memahami mengenai jenis-jenis angin, kan? Sekarang, kalau ada angin berembus, sudah dapat tahu dong, apa jenis anginnya? Supaya semakin seru, yuk ikut mengenal angin melalui video belajar-nya ruangbelajar! Penasaran?
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengenal Jenis-Jenis Angin"
Posting Komentar