Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi Dan Radiasi


Pernahkah anda menciptakan api unggun pada ketika kemah? Bagaimana caranya kalor sanggup berpindah dari api unggun ke tubuh kita? Nah pada kesempatan ini akan diulas mengenai cara perpindahan kalor. Bagaimanakah cara kalor itu berpindah? Ada berapa jenis perpindahan kalor?
Sama halnya ibarat energi, kalor juga sanggup berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Kalor sanggup berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau pancaran.

Perpindahan kalor secara konduksi atau hantaran

Konduksi ialah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Konduktor
Konduktor ialah zat yang mempunyai daya hantar kalor baik. Contoh materi yang bersifat konduktor ialah besi, baja, tembaga, aluminium, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, sanggup kau jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara konduksi, antara lain: setrika listrik, solder, dan lain-lain
2) Isolator
Isolator ialah zat yang mempunyai daya hantar kalor kurang baik. Contoh : kayu, plastik, kertas, kaca, air, dan lain-lain. Oleh lantaran itu, alat-alat rumah tangga ibarat setrika, solder, panci, wajan terdapat pegangan dari materi isolator. Hal ini bertujuan untuk menghambat konduksi panas biar tidak hingga ke tangan kita.
2) Semikonduktor
Semikonduktor ialah sebuah materi dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai materi setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering dipakai ialah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat mempunyai kegunaan dalam bidang elektronik, lantaran konduktansinya yang sanggup diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron)


Perpindahan kalor secara konveksi atau aliran

Konveksi ialah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi lantaran perbedaan massa jenis zat. Kamu sanggup memahami kejadian konveksi, antara lain:
  1. Pada zat cair lantaran perbedaan massa jenis zat, misal sistem pemanasan air, sistem fatwa air panas.
  2. Pada zat gas lantaran perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih hambar dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.
Contoh kejadian konveksi ialah pada ketika memanaskan air dengan cerek atau ketel, di dalam cerek atau ketel  akan terjadi fatwa air secara terus menerus selama pemanasan, hal ini disebabkan lantaran perbedaan massa jenis zat. Air yang menyentuh belahan bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara konduksi. Akibat air mendapatkan kalor, maka air akan memuai dan menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada belahan atas itu turun mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini menyebabkan arus konveksi. Pada belahan zat cair yang dipanaskan akan mempunyai massa  jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas. Pada belahan tepi zat cair yang dipanaskan konveksi yang terjadi ibarat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Pada belahan tengah zat cair yang dipanaskan, konveksi yang terjadi ibarat ditunjukkan pada gambar berikut

Contoh lain dari kejadian konveksi ialah terjadinya angin maritim dan angin darat.  Angin maritim dan angin darat merupakan pola kejadian alam yang melibatkan arus konveksi pada zat gas. Tahukah kau bagaimana terjadinya angin maritim dan angin darat?


Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan. Hal ini menjadikan udara panas di daratan akan naik dan daerah tersebut diisi oleh udara hambar dari permukaan laut, sehingga terjadi gerakan udara dari maritim menuju ke darat yang biasa disebut angin laut. Angin maritim terjadi pada siang hari, biasa dipakai oleh nelayan tradisional untuk pulang ke daratan. Bagaimanakah angin darat terjadi?


Pada malam hari daratan lebih cepat hambar daripada lautan. Hal ini menjadikan udara panas di permukaan air maritim akan naik dan daerah tersebut diisi oleh udara hambar dari daratan, sehingga terjadi gerakan udara dari darat menuju ke maritim yang biasa disebut angin darat. Angin darat terjadi pada malam hari, biasa dipakai oleh nelayan tradisional untuk melaut mencari ikan. 

Contoh yang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan proses konveksi ialah cerobong  asap pabrik. Tahukah kau mengapa cerobong asap pabrik di buat tinggi? Coba anda cari jawabannya dengan memakai konsep konveksi.

Perpindahan kalor secara Radiasi atau pancaran



Mungkin anda sebagai siswa tidak abnormal dengan istilah api unggun. Api unggun yang sering dinyalakan ketika melaksanakan acara kemah atau pramuka pada malam hari. Apa yang sanggup kau rasakan ketika kau berada di sekitar nyala api unggun? Kamu akan mencicipi hangatnya api unggun dari jarak berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun sanggup hingga ke badanmu? Kalor yang kau terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Kalor ini berpindah tanpa melalui zat perantara. Makara pengertian Radiasi ialah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.  

Contoh lain yang merupakan peritiwa radiasi ialah kejadian panasnya sinar matahari hingga hingga ke bumi. Peristiwa ini dimanfaatkan untuk mengeringkan sesuatu contohnya menjemur pakaian. Jika tidak ada kejadian radiasi anda tidak akan sanggup mengeringkan pakaian. Bagaimana cara mengetahui adanya radiasi atau pancaran kalor?

Alat yang dipakai untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua buah bola beling yang dihubungkan dengan pipa U berisi air alkohol yang diberi pewarna. Perhatikan gambar!


Salah satu bola lampu dicat hitam, sedangkan yang lain dicat putih. Apabila pancaran kalor mengenai bola A, hal ini menjadikan tekanan gas pada bola A menjadi besar. Hal ini menjadikan turunnya permukaan zat cair yang ada di bawahnya. Bagaimanakah sifat radiasi dari aneka macam permukaan?

Alat yang dipakai untuk memeriksa sifat radiasi aneka macam permukaan disebut termoskop diferensial. Kedua bola lampu dicat dengan warna yang sama, tetapi di antara bola tersebut diletakkan ember kubus yang salah satu sisinya permukaannya hitam kusam dan sisi lainnya mengkilap. Jika ember kubus diisi dengan air panas, akan terlihat permukaan alkohol di bawah bola B turun.  Perbedaan ini disebabkan lantaran kalor yang diserap bola B lebih besar daripada bola A. Dari hasil pengamatan yang dilakukan sanggup ditarik kesimpulan bahwa:
  1. Permukaan benda hitam, kusam, dan garang merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.
  2. Permukaan benda putih, mengkilap dan halus merupakan pemancar dan penyerap kalor yang buruk
Oleh lantaran itu bila anda ingin melancong ke pantai pada siang hari jangan memakai pakaian hitam gunakan pakaian yang mengkilap atau putih. Kenapa? Ini akan berlaku konsep perpindahan kalor secara radiasi.





Sumber http://mafia.mafiaol.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi Dan Radiasi"

Posting Komentar