
Siapa RG Squad yang suka nonton atau dengar lagu Korea? Kira-kira kau tahu nggak nih fakta menarik yang terjadi di negeri ginseng tersebut? Setiap 100.000 pria yang meninggal di Korea Selatan, 32.5% merupakan korban bunuh diri. Menurut Wikipedia, data ini merupakan yang tertinggi ketiga di dunia, lho. Awalnya persentase bunuh diri tersebut tidak setinggi itu. Namun, alasannya terus berulang-ulang akibatnya menjadi problem sosial yang berat. Lalu, bahwasanya apa sih pengertian problem sosial dan bagaimana cara kita menentukannya? Simak ya.
Sebenarnya, masalah yaitu dampak dari banyak sekali interaksi sosial; interaksi sosial antarindividu, antarindividu dengan kelompok, atau antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial sanggup menghasilkan integrasi. Di sisi lain, interaksi sosial juga sanggup menghasilkan konflik dengan pihak lainnya.
Soerjono Soekanto mengungkapkan bahwa pengertian problem sosial yaitu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Soerjono Soekanto membedakannya menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
- Dari faktor ekonomis. Contoh: kemiskinan dan pengangguran
- Dari faktor biologis. Contoh: wabah penyakit menular
- Dari faktor psikologis. Contoh: bunuh diri
- Dari faktor kebudayaan. Contoh: kenakalan remaja
Meskipun terkesan banyak, tetapi tidak semua problem di masyarakat digolongkan sebagai problem sosial, lho. Ada 5 kriteria yang sanggup kita pakai untuk menentukannya:
1. Kriteria Umum
Masalah sanggup terjadi alasannya adanya perbedaan antara nilai yang dianut masyarakat dengan kondisi di kehidupan nyata. Ini berarti ada ketidakcocokan antara persepsi masyarakat wacana apa yang seharusnya terjadi dengan kenyataan sebenarnya. Kriteria umum ini juga tidak sanggup dipukul rata alasannya akan bergantung kepada nilai-nilai yang dianut masayarakat setempat. Seperti misalnya, di kebanyakan tempat di Indonesia, menggunakan bikini di pantai masih dianggap sebagai hal yang kurang sopan, tetapi tidak demikian di Eropa atau Amerika Serikat.
2. Sumber Masalah Sosial
Ada banyak sekali macam sumber, selain muncul dari kondisi dan proses sosial, juga sanggup berasal dari peristiwa alam, lho. Dampaknya banjir misalnya, sanggup saja korban-korbannya menjadi miskin alasannya segala harta bendanya hanyut terseret banjir. Nah, “kemiskinan” inilah yang merupakan masalah. Bukan banjirnya.

3. Pihak yang Menetapkan Masalah Sosial
Masalah sosial tentu tidak sanggup “diklaim” oleh individu itu sendiri. Harus ada pihak lain yang menetapkan. Contoh pihak-pihak tersebut adalah: pemerintah, tokoh masyarakat, maupun organisasi sosial yang punya efek besar.
4. Masalah Sosial Nyata dan Laten
Masalah sosial nyata timbul alasannya ada tindakan yang melenceng dari norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, dan masyarakat merasa yakin sanggup mengatasinya. Di sisi lain, masalah sosial laten yaitu dikala masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, seperti korupsi.
5. Perhatian Masyarakat
Kriteria ini penting alasannya tidak semua problem sosial akan menjadi perhatian masyarakat. Sebaliknya, tidak semua perhatian sosial merupakan problem sosial. Misalnya, jatuhnya pengendara sepeda motor akan menarik perhatian masyarakat, tetapi hal itu bukan problem sosial.

Nah, itu tadi yaitu pembahasan mengenai problem sosial dan 5 kriteria yang sanggup kita pegang untuk memilih apakah suatu problem di masyarakat merupakan problem sosial atau bukan. Kalau kau ingin ngobrol sambil berguru bersama tutor berpengalaman, eksklusif aja daftar ruanglesonline!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Dilema Sosial Dan 5 Kriteria Untuk Menentukannya"
Posting Komentar