Rahajeng Banyu Pinaruh
..
Banyu pinaruh yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali ini mengandung pengertian dari Bahasa Jawa Kuno, yakni kata banyu sarat artinya air (kehidupan), dan pinaruh yang berasal dari kata weruh artinya pengetahuan. Pada hari ini umat Hindu Dharma melaksanakan asuci laksana dengan jalan membersihkkan diri di maritim atau di sungai di pagi hari, tepatnya lagi disaat matahari terbit.
.
Proses yang dilakukan ketika Banyu Pinaruh, yakni melaksanakan penglukatan di beberapa daerah sumber mata air, menyerupai pantai, klebutan, campuhan dan sumber mata air lainnya. Penglukatan sanggup dilakukan sendiri ataupun sanggup dipandu oleh Pinandita (pemangku setempat).
.
Sebelum menuju ke daerah penglukatan, ada baiknya untuk membawa perlengkapan sembahyang, menyerupai canang sari, dupa, sesari atau juga menghaturkan pejati sebagai bentuk permakluman (atur piuning) dalam memohon air suci tersebut. jikalau di daerah kita tinggal tidak bersahabat laut, sungai atau danau, maka Banyu Pinaruh sanggup dilakukan di rumah, dengan mandi yang bersih. Sebelum mandi kita nunas kehadapan Hyang Widhi untuk diberikan kesucian lahir dan batin.
.
Setelah melaksanakan penglukatan, selanjutnya keramas menggunakan air kumkuman yakni air yang berisi aneka macam jenis bunga-bunga segar dan harum, menyimbulkan kesucian jiwa dan raga, semoga harum laksana bunga. Setelah itu umat mempersembahkan sesajen berupa labaan nasi kuning serta loloh di merajan, sesudah menghaturkannya, kemudian diakhiri dengan nunas lungsuran.
.
Hari raya Banyu Pinaruh ini juga masih ada hubungannya dengan Hari Raya Saraswati yang mana semua umat Hindu bersiap untuk mendapatkan pengetahuan baru. Namun, sebelumnya wajib melalui proses membersihkan diri dengan melukat.
.
Tunggu informasi lainnya dari @calonarangtaksu
#calonarangtaksu #infomengwi
Sumber http://blijengah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Makna Hari Banyu Pinaruh"
Posting Komentar