Kecong Sang Pilot Yang Masuk Surga




Surga adala sebuah kata yang sudah sering kita dengar. Berbagai deskripsi telah digunakan untuk menjelaskan ihwal surga. Secara umum orang menganggap nirwana ialah kawasan yang indah, yang didambakan banyak orang, yang dicita-citakan orang supaya suatu dikala kelak ia sanggup jadi penghuni surga.  Orang rela melaksanakan sesuatu dan menghindari melaksanakan sesuatu demi ingin mencapai surga. Orang rela berbuat baik, berkorban harta,  bersedekah, rajin sembahyang atau berpuasa alasannya ialah mendambakan surga. Orang juga rela menahan diri berpantang makan ini dan itu dan takut berbuat dosa juga alasannya ialah mendambakan surga. Bahkan ada orang yang rela bunuh diri atau membunuh orang lain demi ingin memperoleh tiket ke nirwana yang diyakininya.

Lalu Apakah nirwana itu?
Ada beberapa pendapat yang sanggup dikemukakan untuk menjawab pertanyaan ihwal surga.

Orang yang beragama,  orang yang tidak beragama atau pun tidak percaya pada Tuhan dan orang percaya pada ilmu pengetahuan, masing-masing memiliki pendapat sendiri-sendiri  mengenai surga.

Orang yang beragama mengatakan:  Surga, sorga, swarga atau kahyangan ialah suatu kawasan di alam alam abadi yang dipercaya oleh para penganut agama sebagai kawasan berkumpulnya roh-roh insan yang semasa hidup di dunia berbuat kebaikan sesuai dengan agamanya.

Orang yang tidak percaya agama mengatakan:  Surga itu tidak ada. Karena nirwana tidak sanggup dibuktikan keberadaannya.  Misalnya berapa kilometer jaraknya dari bumi, tidak sanggup dicapai dengan segala sarana transportasi yang moderen di dunia ini. Satelit yang canggih pun tidak sanggup memotretnya. Tidak ada bukti nyata  yang sanggup menjelaskan ihwal surga.

Orang yang hanya percaya pada ilmu pengetahuan mengatakan:  Surga itu ada di dunia ini dan di dalam hati setiap manusia. Bila insan senang dan senang  itulah surga. Surga semacam itu disebut nirwana dunia. Bila insan tidak senang dan sedang kesusahan itulah neraka.
Berikut ini ialah dongeng ketika roh orang yang sedang antri menuju surga:

(cerita ini hanya rekaan/fiktif  semata, kesamaan nama dan kawasan hanya kebetulan saja dan tidak bermaksud menyinggung agama apapun)

Ada sebuah kawasan yang disebut Tegal  Penangsaran yaitu kawasan dimana roh-roh antri untuk diadili sesuai dengan perbuatannya masing-masing di dunia.  Ada empat sekawan yang juga turut antri untuk diadili oleh Sang Jogormanik (Asisten dari Dewa Yama). Mereka ialah  Gejer,  Mongkeg,  Bangsil, dan Kecong.

Sang  Jogormanik memanggil mereka satu persatu untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia.  Gejer menerima giliran yang pertama.

Jogormanik:  “Sebutkan nama!”
Gejer:  “Nama saya Gejer”
Sang Jogormanik membuka   data  Gejer untuk mengecek  kebenaran ucapannya. Kalau dulu data disimpan pada sebuah lontar/ kitab, kini alasannya ialah jaman sudah canggih mereka pun  ikut menyesuaikan dengan perkembangan jaman ikut menyimpan data pada computer.
Jogormanik:  “Pekerjaan?”
Gejer:  “Saya jadi pemangku”
Jogormanik:  “Apa saja yang sudah kau lakukan?”
Gejer:  “Saya melaksanakan kiprah saya sebagai pemangku yaitu nganteb atau muput upacara yadnya mulai upacara bayi dalam kandungan hingga upacara untuk orang meninggal sudah saya lakukan”
Jogormanik:  “Bagus…. Bagus…” 
Gejer sangat yakin ia akan di tempatkan di Surga.
Kemudian Sang Jogormanik mengecek data  Gejer di computer  lebih lanjut.
Jogormanik:  “Berdasarkan catatan di computer ini kau tidak berhak masuk surga.  Karena dalam melaksanakan kiprah sebagai pemangku kau masih menginginkan sesari yang besar. Panjang pendeknya mantra kau sesuaikan dengan sesari yang akan kau terima.  Karena itu kau saya aturan lahir lagi menjadi insan selama 60 tahun.  Sekarang silahkan menunggu di sebelah sana untuk menunggu eksekusi”

Berikutnya ialah giliran Mongkeg.
Jogormanik:  “Sebutkan namamu!”.
Mongkeg:  “Nama saya Mongkeg”
Jogormanik:  “Pekerjaan mu apa?”
Mongkeg:  “Serati Banten”
Jogormanik:  “Apa yang biasanya kau lakukan?”
Mongkeg:  “Tugas saya ialah menciptakan dan mempersiapkan banten pada upacara yadnya.  Segala banten sudah saya buat  mulai banten untuk  bayi dalam kandungan hingga banten  untuk orang meninggal”  Mongkeg yakin ia akan memperoleh surga.
Jogormanik:  “Berdasarkan catatan computer saya. Kamu harus dieksekusi lahir lagi menjadi insan di dunia selama 55 tahun. Karena selama kau menjadi serati banten kau masih membeda-bedakan banten gres dan banten usang yang menciptakan galau dan kisruh dalam masyarakat”

Giliran selanjutnya  adalah Bangsil.
Jogormanik:  “Sebutkan nama!”
Bangsil:  “Nama saya Bangsil, profesi guru agama”
Jogormanik:  “Kebaikan apa yang sudah kau lakukan?”
Bangsil:  “Banyak sekali. Saya mengajarkan murid-murid  saya pelajaran agama. Mulai dari cara  berpuasa, berbuat baik, melaksanakan sembahyang pada piodalan dan hari-hari suci dam masih banyak lagi yang saya ajarkan. Karena itu saya harus dimasukkan ke surga”
Jogormanik:  “Oh… tidak bisa!!!  Setelah saya teliti catatan di computer. Kamu juga tidak sanggup masuk surga. Karena selama kau jadi guru, kau ingin honor yang tinggi, banyak libur, sering murka dengan murid dan yang paling parah kau sering mengarang nilai. Karena kesalahan itu kau saya aturan berubah menjadi jadi insan  di dunia selama 50 tahun”

Terakhir ialah giliran Kecong. Sebelum dipanggil ia sudah deg-degan. Karena semua temannya tidak sanggup masuk surga.

Jogormanik:  “Siapa namamu?”
Kecong:  “saya Kecong”
Jogormanik:  “Apa pekerjaanmu?”
Kecong:  “Saya seorang pilot pesawat terbang”
Jogormanik:  “Apa saja tugasmu?”
Kecong:  “Tugas saya menerbangkan pesawat, mengantar penumpang keberbagai negara dan banyak sekali tujuan”
Jogormanik:  “kebaikan apa lagi yang kau lakukan?”
Kecong:  “Tidak ada. Karena jadwal saya sangat padat dan menerbangkan pesawat resikonya sangat tinggi, jadi saya tidak sempat berbuat baik menyerupai teman-teman saya yang sudah dipanggil tadi. Bahkan mereka semua mati alasannya ialah kelalaian saya pada dikala menerbangkan pesawat”
Jogormanik:  “Baiklah…… menurut catatan di computer.  Maka saya putuskan kau berhak masuk surga”.
Kecong tentu saja terkejut mendengar keputusan Sang Jogormanik, tapi hatinya sangat senang dan segera berpamitan pada teman-temannya untuk menuju ke surga.

Mendengar keputusan Sang Jogormanik,  Gejer, Mongkeg dan Bangsil heran dan tidak terima. Mereka setuju memprotes keputusan Sang Jogormanik yang merek  anggap sangat tidak adil itu.

Gejer:  “Bagaimana Sang Jogormanik ini? Masa Kecong yang sehari-harinya hanya menerbangkan pesawat dan tidak berbuat apa-apa dibidang keagamaan kok malah masuk Surga? Sementara saya sehari-hari mengucapkan mantra-mantra Weda dan ngeleneng kok tidak sanggup masuk surga….”

Mongkeg:  “Saya juga protes..... sehari-hari menciptakan dan mempersiapkan banten untuk upacara di pura dan sanggah untuk memuja Tuhan juga tidak masuk surga…..”

Bangsil: “Apalagi saya….  setiap hari verbal saya berbusa-busa ngoceh supaya murid saya menjadi orang yang baik di keluarga, masyarakat, dan negara. Saya mengajarkan murid saya taat berpuasa dan taat sembahyang memuja Tuhan setiap hari,  bahkan alasannya ialah saya murid saya sanggup jadi pemangku, serati banten, pilot dan banyak sekali profesi lainnya”

Jogormanik:  “Baiklah…. Akan saya jelaskan mengapa Si Kecong berhak masuk nirwana dibandingkan kalian semua. Si Gejer hanya muput  upacara pada saat-saat tertentu saja. Demikian juga Mongkeg hanya menciptakan dan mempersiapkan banten dikala diharapkan saja.  Apalagi Si Bangsil dikala mengajar tidak semua muridnya mau mendengarkan dan  melaksanakan apa yang sudah diajarkan. Artinya pahala yang sudah kalian kumpulkan belum cukup untuk membeli tiket surga”.
“ Sedangkan Si Kecong setiap ia membawa penumpang  yang jumlahnya ratusan itu tanpa disuruh eksklusif berdoa dengan khusuk  sesuai  dengan agamanya.  Termasuk kalian bertiga ini, sebelum terbang dan mati kalian juga sibuk berdoa. Pahalanya itulah yang mengantarkannya masuk surga”.
“Karena kalian sudah berani memprotes  hukuman yang sudah  saya jatuhkan.  Maka  saya putuskan menambah sanksi kalian masing-masing 5 tahun lagi”.
Gejer, Mongkeg dan Bangsil eksklusif pingsan……







Sumber http://blijengah.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kecong Sang Pilot Yang Masuk Surga"

Posting Komentar