Kisah Seorang Kakek dan Burung Pipit

Alkisah, seorang kakek di negeri Atas Angin
pergi ke banyak sekali daerah untuk mencari sebuah
kebahagiaan .
Di sebuah hutan, ia melihat seekor burung pipit yang
sangat indah warna bulunya.
Dia berhasil menangkapnya.
Burung ini ternyata sanggup bicara.
“Kakek, tolong lepaskan saya, nanti seruan kakek
akan saya penuhi,” kata si burung.
“Baiklah, bila kau sanggup menjawab pertanyaan saya,
kau saya lepaskan,” kata sikakek.
“Di mana, kapan, dan bagaimana memperoleh
kebahagian?”
Pertama, jawab si burung, jangan percaya siapa pun
kecuali pada Tuhan.
Kedua, jangan terlalu berharap sesuatu yang kau tak akan
sanggup melakukannya.
Ketiga, jangan sesali masa lalumu.
Merasa puas dengan jawaban si burung, sang kakek pun
melepaskan burung tersebut. Tapi, begitu dilepas,
si burung meledek lelaki bau tanah tersebut.
“Dasar kakek bodoh,” kata burung itu.
“Sebetulnya, bila kakek tidak melepaskan saya,
maka akan saya berikan telur emas.”
Si kakek sangat menyesal dan mengejar burung tersebut.
Hewan ini kemudian hinggap diranting pohon cemara.
Kakek yang ingin tau ini lantas berusaha
memanjat pohon cemara dan… ia terjatuh kemudian pingsan.
Ketika kakek ini siuman, burung tersebut mendekatinya.
“Dasar manusia, gres beberapa menit saya beri petunjuk
meraih kebahagiaan, kau sudah lupa lagi.
Ingat Kek, apa yang saya katakan tadi.
”Kakek jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan..!!
Saya ini burung, mengapa Kakek percaya saya?”
“Kedua, tadi saya katakan jangan berharap pada
sesuatu yang kau tidak sanggup melakukannya.
Kakek sudah bau tanah tetapi memaksakan diri menaiki pohon,
balasannya Kakek jatuh dan pingsan.
“Ketiga,” lanjut si burung,
“Jangan sesali masa lalu. Mengapa Kakek menyesal?
Bukankah apa yang kakek kerjakan, adalah melepaskan saya,
sudah terjadi? lanjut si burung sambil terbang ke angkasa,
meninggalkan sang kakek bau tanah yang hanya membisu termenung…..
Sumber http://blijengah.blogspot.com

Alkisah, seorang kakek di negeri Atas Angin
pergi ke banyak sekali daerah untuk mencari sebuah
kebahagiaan .
Di sebuah hutan, ia melihat seekor burung pipit yang
sangat indah warna bulunya.
Dia berhasil menangkapnya.
Burung ini ternyata sanggup bicara.
“Kakek, tolong lepaskan saya, nanti seruan kakek
akan saya penuhi,” kata si burung.
“Baiklah, bila kau sanggup menjawab pertanyaan saya,
kau saya lepaskan,” kata sikakek.
“Di mana, kapan, dan bagaimana memperoleh
kebahagian?”
Pertama, jawab si burung, jangan percaya siapa pun
kecuali pada Tuhan.
Kedua, jangan terlalu berharap sesuatu yang kau tak akan
sanggup melakukannya.
Ketiga, jangan sesali masa lalumu.
Merasa puas dengan jawaban si burung, sang kakek pun
melepaskan burung tersebut. Tapi, begitu dilepas,
si burung meledek lelaki bau tanah tersebut.
“Dasar kakek bodoh,” kata burung itu.
“Sebetulnya, bila kakek tidak melepaskan saya,
maka akan saya berikan telur emas.”
Si kakek sangat menyesal dan mengejar burung tersebut.
Hewan ini kemudian hinggap diranting pohon cemara.
Kakek yang ingin tau ini lantas berusaha
memanjat pohon cemara dan… ia terjatuh kemudian pingsan.
Ketika kakek ini siuman, burung tersebut mendekatinya.
“Dasar manusia, gres beberapa menit saya beri petunjuk
meraih kebahagiaan, kau sudah lupa lagi.
Ingat Kek, apa yang saya katakan tadi.
”Kakek jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan..!!
Saya ini burung, mengapa Kakek percaya saya?”
“Kedua, tadi saya katakan jangan berharap pada
sesuatu yang kau tidak sanggup melakukannya.
Kakek sudah bau tanah tetapi memaksakan diri menaiki pohon,
balasannya Kakek jatuh dan pingsan.
“Ketiga,” lanjut si burung,
“Jangan sesali masa lalu. Mengapa Kakek menyesal?
Bukankah apa yang kakek kerjakan, adalah melepaskan saya,
sudah terjadi? lanjut si burung sambil terbang ke angkasa,
meninggalkan sang kakek bau tanah yang hanya membisu termenung…..
Sumber http://blijengah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
Belajar Dari Laut Seorang anak kehilangan sepatunya di laut, kemudian beliau menulis di pinggir pantai ... LAUT INI MALING .. Tak usang datanglah nelay… Read More...
Balasan Bagi Penghianatan Seorang Sobat Karib Di sebuah bak milik masyarakat desa sopan santun Tulung Harapan yang airnya cukup dalam, lokasinya persis dibelakang Pura Puseh. Hidup… Read More...
Cinta Di Antara Kekayaan Dan Kesuksesan ❤ *L O V E* ❤ Pada suatu hari ada seorang Ibu yang gres pulang dari pasar untuk berbelanja kebutuhan rumah tangganya. Ibu ini meli… Read More...
Kebimbangan Membawa Tragedi Ardi dan Meli yaitu suami istri yang hidup dari berjualan gorengan di SDN Tulung Harapan. Gorengan yang dijual Ardi dan Meli sangat laku … Read More...
Perdebatan Yang Sia-Sia Berbeda pendapat yakni merupakan hal yang lumrah dan boleh-boleh saja. Karena cara berpikir insan berbeda antara satu dengan yang lain… Read More...
0 Response to "Kakek Dan Burung Pipit"
Posting Komentar