Bagaimana Pemuaian Volume Dapat Terjadi?

pemuaian volume

Mengapa minuman dalam kemasan kaleng tidak pernah diisi penuh? Apakah biar lebih hemat? Tentu saja bukan.  Hal ini disebabkan adanya pemuaian volume atau pertambahan ukuran. Wah, apa itu? Mari kita simak penjelasannya di artikel ini ya!

Pertambahan ukuran sanggup berupa pertambahan panjang, luas, dan juga volume. Pertambahan ukuran bisa terjadi ketika suatu benda dipanaskan. Mengapa bisa bertambah ukurannya? Coba simak ilustrasi berikut ini.

pemuaian volume

 Gambar 1. Ilustrasi molekul pada benda padat.

Setiap benda terdiri dari beberapa molekul menyerupai ilustrasi di atas. Pada benda padat, molekul bisa bergetar. Ketika benda padat dipanaskan, getaran molekul akan semakin cepat. Molekul-molekul tersebut bergerak bertahap menjauh satu sama lain. Dari luar, benda tersebut akan terlihat menyerupai bertambah ukurannya lantaran molekul-molekul yang semakin menjauh tadi. Hal inilah yang disebut sebagai pemuaian.

pemuaian volume

Gambar 2. Ilustrasi molekul pada benda cair.

RG Squad, perhatikan ilustrasi di atas. Pada zat cair, jarak antar molekul lebih renggang dari molekul zat padat. Namun, molekul akan bergerak lebih cepat dan menjauh satu sama lain kalau dipanaskan. Maka, zat cair pun juga memuai ketika dipanaskan.

Nah, pemuaian yang terjadi pada kasus tersebut yakni pemuaian volume. Jadi, zat cair dan zat padat sanggup mengalami pemuaian volume. Pemuaian tersebut bisa kita hitung, lho dengan rumus berikut.

pemuaian volume

Salah satu rujukan pemuaian terjadi pada pengemasan minuman kaleng. Pada minuman kaleng, minuman tidak pernah diisi hingga penuh. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan ruang kalau memuai ketika terkena panas. Biasanya, koefisien muai minuman lebih tinggi dari koefisien muai kaleng. Simak rujukan di bawah ini:

Sebuah kaleng dengan volume 330 ml berisi minuman yang diisi penuh. Saat dibawa bepergian, minuman kaleng mengalami perubahan suhu dari 20 ºC hingga 40 oC. Jika kaleng terbuat dari aluminium dengan koefisien muai volume 7,5 x 10-5/ oC dan air minuman mempunyai koefisien muai volume air 4,4 x 10-4/ oC, apakah kaleng bisa menampung pemuaian air?

Pembahasan :

Volume awal kaleng yakni 330 ml. Maka, volume kaleng ketika memuai yakni :

Vt kaleng = V0 (1+γ.∆T)

Vt kaleng =330 (1+7,5.10-5.(40-20))

Vt kaleng =330 (1+0,0015)

Vt kaleng =330 (1,0015)=330,495 ml

Volume awal air sama dengan kaleng, yaitu 330 ml. Maka, volume air ketika memuai adalah:

Vt air = V0 (1+γ.∆T)

Vt air = 330 (1+4,4.10-4.(40-20))

Vt air = 330 (1+0,0088)

Vt air = 330 (1,0088)=332,904 ml

Kita bisa melihat perbedaan volume final air yang lebih besar daripada volume final kaleng, yaitu sekitar 2,5 ml. Maka, kaleng tidak sanggup menampung air yang memuai. Nah, kaleng tidak sanggup diisi penuh dengan minuman biar ada ruang pemuaian untuk minuman.

Okay kini RG Squad sudah tahu kan mengapa minuman kaleng tidak pernah terisi penuh? Hal ini disebabkan pemuaian volume air dalam kaleng. Ingat ya, yang mengalami pemuaian ialah air dan kalengnya. Nah, mau tahu penerapan ilmu fisika lainnya dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih menyenangkan? Yuk, pribadi tonton banyak sekali video pelajaran animasi untuk menambah pengetahuanmu di ruangbelajar!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Bagaimana Pemuaian Volume Dapat Terjadi?"

Posting Komentar