Pernahkah anda mencuci baju dengan deterjen tetapi nodanya masih melekat pada baju. Apa yang anda lakukan biar noda tersebut lenyap di baju? Cara yang paling gampang menghilangkan noda baju yaitu dengan menggunkan pemutih pakaian. Sekarang sudah banyak bahan kimia sebagai pemutih yang beredar di pasaran. Pemutih yang paling banyak beredar di pasaran yaitu jenis natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit. Natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit memiliki sifat multifungsi. Selain sebagai pemutih, senyawa natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit sanggup berfungsi sebagai penghilang noda dan desinfektan (sanitizer). Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun desinfektan, sanggup menjadi keunggulan ekonomis. Kaprikornus NaOCl selain sebagai pemutih, zat kimia ini juga berfungsi sebagai pembersih.
Pemutih sanggup ditemukan dalam dua wujud, yaitu padat dan cair. Pemutih padat (bubuk putih) yaitu kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(OCl)2. Pada umumnya, masyarakat mengenal senyawa ini sebagai kaporit. Kaporit lazim digunakan untuk mencuci hama air ledeng dan bak renang. Pemutih cair yaitu natrium hipoklorit (NaOCl).
Bahan pemutih umumnya dibentuk dari bahan-bahan menyerupai berikut ini: 1) Natrium hipoklorit, NaOCl (12,5%), 2) Emal-70, 3) Parfum, dan 4) Air. Pada umumnya, produk pemutih dipasaran mengandung NaOCl dengan konsentrasi 12%-13%. Mengapa tidak disediakan konsentrasi yang lebih tinggi?
Ini semata-mata demi pertimbangan keselamatan dan teknis. Emal-70 yaitu nama dagang dari jenis surfaktan berbahan aktif alkyl sulphate. Penambahan materi ini hanya sebagai alternatif kalau kita ingin menambahkan fungsi pemutih sebagai penghilang noda (stain remover). Seperti halnya Emal-70, parfum merupakan materi perhiasan (tidak harus ada). Kebanyakan produk pemutih yang ada di pasar tidak menggunakan parfum.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Apa Rujukan Materi Kimia Sebagai Pemutih"
Posting Komentar