Setelah memproklamasikan kemerdekaan, ternyata Indonesia tidak lantas terlepas dari ketegangan-ketengangan antarkelompok masyarakat lho, RG Squad! Beberapa wilayah yang berada di Indonesia menolak untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Maluku. Kalian tahu kenapa? Nah, di artikel ini kita bahas mengapa beberapa wilayah tersebut tidak oke dengan didirikannya NKRI, hingga berujung pemberontakan Republik Maluku Selatan.
Pemberontakan RMS. (Sumber: idsejarah.net)
Didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadikan respon dari masyarakat Maluku Selatan ketika itu. Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur, Mr. Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas didirikannya NKRI, Soumokil tidak oke dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan mendirikan Republik Maluku Selatan, Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari Republik Indonesia Serikat.
Berdirinya Republik Maluku Selatan ini pribadi menjadikan respon pemerintah yang merasa kehadiran RMS sanggup jadi bahaya bagi keutuhan Republik Indoensia Serikat. Maka dari itu, pemerintah pribadi ambil beberapa keputusan untuk langkah selanjutnya.
Tindakan pemerintah yang pertama dilakukan yaitu dengan menempuh jalan damai. Dr. J. Leimena dikirim oleh Pemerintah untuk memberikan permintaan berdamai kepada RMS, tentunya membujuk semoga tetap bergabung dengan NKRI. Tetapi, langkah pemerintah tersebut ditolak oleh Soumokil, justru ia malah meminta bantuan, perhatian, juga akreditasi dari negara lain lho, terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia.
Presiden RMS Chris Soumokil dalam persembunyiannya di Pulau Seram. (Sumber: pbs.twimg.com)
Ditolaknya mentah-mentah seruan pemerintah kepada RMS untuk berdamai, menciptakan pemerintah Indonesia memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Kolonel A.E. Kawilarang dipilih sebagai pemimpin dalam melaksanakan ekspedisi militer tersebut. Kalian tahu ngga dia itu siapa? Beliau itu yaitu panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur. Ia dirasa mengerti dan paham bagaimana kondisi Indonesia di wilayah timur.
Akhirnya kota Ambon sanggup dikuasai pada awal November 1950. Akan tetapi, ketika melaksanakan perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur. Namun, usaha gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau Seram hingga 1962. Setelah itu, pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil kesudahannya sanggup ditangkap dan lalu dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta. Berdasarkan keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil dijatuhi eksekusi mati.
Nah, sesudah RMS mengalami kekalahan di Ambon, serta Soumokil yang telah dijatuhkan eksekusi mati, pada kesudahannya pemerintahan RMS mulai mengungsi dari pulau-pulau yang di tempati sebelumnya dan menciptakan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda. Sebanyak 12.000 tentara Maluku bersama keluarganya berangkat ke Belanda setahun setelahnya. Pada kesudahannya pemberontakan RMS berhasil dilarang oleh pemerintah Indonesia.
Bagaimana RG Squad? Kalian sudah paham 'kan ihwal mengapa Republik Maluku Selatan melaksanakan pemberontakan, dan bagaimana langkah pemerintah Indonesia dalam menghentikan pemberontakan tersebut.
Yuk berguru sejarah dengan tutor yang seru! Mau bertanya topik apa saja, sanggup lho. Semua sanggup kau dapatkan dengan bergabung di Ruangguru digitalbootcamp.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan"
Posting Komentar