Berbagi
Berbagi sanggup mengembangkan perilaku kasih sayang, empati, inisiatif, kepekaan, dan rasa terhubung dengan semua orang dan semua hal. Rasa berharga ketika orang merasa tertolong oleh tindakanmu akan membuatmu senang dan lebih senang lagi ketika kau terus mengembangkan dengan lebih banyak orang. Apa idemu untuk berbagi?
Apresiasi
Hargai hal-hal kecil dalam hidup sebagai pencapaian kebahagiaan. Makanan yang kau makan hari ini, senyuman anakmu, perhatian dari kekasihmu, hari pernikahamu. Lihatlah sekeliling, apa yang sanggup kau apresiasi hari ini?
Hadapi
Masalah dan rasa takut terjadi ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan dan impian yang kau percayai sepenuh hati. Lihatlah persoalan dan rasa takut sebagai pertanyaan, "Apa yang sanggup kau lakukan untuk merasa senang dalam situasi apapun? Bisakah kau mengikhlaskan keinginanmu, tidak persoalan jikalau itu terpenuhi atau tidak?"
Ambil
Ambillah sari hidup yang konkret yang sudah diberikan fungsi untuk menjamin kebahagiaan jangka panjang. Sadari betapa melimpah anugerah yang disediakan Tuhan untukmu: usia, potensi, bakat, hasrat. Ambil dan gunakanlah semua anugerah itu sebagai instrumen untuk memenuhi takdirmu sebagai makhluk yang sejahtera. Ada pepatah terkenal yang mengatakan, "Kehidupan memberimu jeruk lemon, maka buatlah minuman lemonade." Ambillah "jeruk lemon"-mu. Apa yang akan kau lakukan dengan itu?
Gunakan
Ketika di teater sekolah kami diajarkan untuk memakai seluruh anggota badan dan properti yang ada untuk menciptakan adegan lebih berisi dan hidup. Gunakanlah semua yang ada pada dirimu, baik badan maupuan pikiran, untuk bekerja secara maksimal dan berinisiatif mencoba hal-hal baru. Kejutkan dirimu sendiri. Lakukan lebih dari yang biasa kau lakukan, cobalah kegiatan-kegiatan gres yang mengasah potensi yang jarang kau gunakan. Kita sudah ada dsiatas panggung sekarang, kita tahu tujuan ceritanya, kemudian apa yang sanggup kita lakukan untuk mengejutkan penonton?
Ikhlas
Kebahagiaan bukan hanya perihal mempunyai atau mendapat yang kita inginkan, tapi juga perihal membebaskan diri dari hal-hal yang kita pikir kita inginkan. Semua yang kau lihat, yang terjadi, ketidaksempurnaan dunia, semua itu bukanlah faktor yang menjamin kebahagiaanmu. Percayakan harapanmu pada Tuhan. Berhentilah berpikir "apa yang sanggup kumiliki dari dunia ini", melainkan, "apa yang sanggup kulakukan untuk mengisi dunia ini dengan kebaikan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi orang lain." Ikhlaskanlah satu hal dalam hidupmu setiap hari. Apakah kau siap melepaskan?
Abadikan
Kebahagiaan bukanlah hal yang abadi. Kita tidak stabil, selalu terjadi naik-turun dalam hidup yang memancing kita untuk memberi makan kesedihan serta keputusasaan. Ingatlah kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang terjadi dalam hidupmu, lihatlah sekeliling, rayakan dan syukuri hal-hal kecil yang ada di sekitarmu, kemudian latihlah mempertahankan perasaan dan sensasi itu lebih usang setiap kali. Jika kau sudah menemukan momentumnya, kau akan dengan gampang mengalihkan pikiran negatif kepada pikiran-pikiran bahagia. Apa kau siap berbahagia selamanya?
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Rumus Bahagia"
Posting Komentar