Sudahkah Anda ketahui bahwa melaksanakan selfie atau swafoto dengan gaya jari membentuk tanda kemenangan atau victory ternyata sangat berbahaya?
Bisa jadi, hal ini terdengar tidak masuk akal, tetapi pihak berwenang di negara China beropini lain, yaitu berfoto dengan pose tangan simbol “V” sangat beresiko alias sangat berbahaya.
Ilustrasi Foto Pose Victory atau Pose Foto Peace (Damai) |
Tanda atau simbol dari kemenangan atau victory ini, biasanya bersahabat dilambangkan dengan acungan dua jari tangan ke atas, yaitu jari tengah dan jari telunjuk, serta menghadap ke kamera.
Jari tengah dan jari telunjuk tersebut akan terlihat membentuk karakter "V", dimana karakter V ini merupakan awalan dari kata kata "victory" yang dalam terjemahan Indonesianya ialah kemenangan.
Tetapi, orang-orang juga biasanya mengenal lambang tersebut, tidak saja sebagai victory, melainkan pose ini bisa diartikan juga sebagai lambang tenang (peace).
Inilah yang kemudian menjadi perhatian, dimana pihak berwenang di China beropini bahwa selfie dengan pose tangan ibarat itu akan sangat berisiko, dan akan menjadikan identitas orang pada foto tersebut mudah dicuri.
Tidak saja dengan melaksanakan foto selfie atau swa-foto, orang yang difoto biasa pun (difoto oleh orang lain), jikalau dalam pose kedua jari tengah dan telunjuk menghadap kemera, dimana posenya menawarkan jari yang cukup jelas, dianggap sangat berbahaya.
Cyber criminal atau penjahat cyber, sanggup saja menjiplak sidik jari atau menciptakan replika dari sidik jari, dengan memanfaatkan foto dari jari telunjuk yang menghadap ke kamera ketika berpose victory.
Dalam hal ini, identitas yang dicuri oleh penjata cyber tersebut dengan memanfaatkan sidik jari ini, berlaku bagi korban yang melindungi datanya dengan memanfaatkan fitur keamanan sidik jari pada perangkat yang dipakai oleh si korban.
Bisa jadi hal ini terdengar mustahil, faktanya, hal tersebut ternyata sanggup dilakukan.
Pada tahun 2014, tepatnya pada bulan Desember yang lalu, sebagaimana dilansir oleh GizmoChina, pada Jumat (13/1/2017), Jan Krissler, spesialis keamanan, diberitakan telah berhasil menciptakan tiruan digital sidik jari dari menteri pertahanan Jerman.
Tiruan sidik jari digital sang menteri pertahanan Jerman tersebut, disebutkan didapat dari sebuah program konferensi pers yang dihadiri sang menteri.
Kemudian, Jasn Krissler menggunakan software berbayar untuk menciptakan tiruan sidik jari sang menteri.
Diliaht dari sisi pengguna biasa, hal ini pun bisa dikatakan cukup berbahaya.
Saat ini, smartphone atau ponsel cerdas keluaran terbaru, kebanyakan telah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melaksanakan pembayaran.
Fitur NFC ini sendiri, biasanya dilengkapi dengan keamanan sidik jari.
Yang berarti dalam hal ini, untuk melaksanakan pembayaran via NFC, maka pengguna tersebut memindai sidik jarinya terlebih dahulu sebagai langkah keamanan.
Jika membaca sepintas, sanggup jadi hal di atas mungkin terdengar menyeramkan.
Tetapi, sepertinya, acara pencurian data melalui atau dengan menggunakan sidik jari ini masih sangat sulit dilakukan.
Setidaknya akan dibutuhkan kamera canggih dan foto dengan resolusi yang tinggi untuk menangkap detail sidik jari, serta membuat tiruan digital dari sidik jari tersebut.
Dan perlu diketahui pula bahwa tidak semua orang sanggup menciptakan sidik jari tiruan dengan mudah.
Akan tetapi, alangkah bijaknya jikalau kita menjadi lebih berhati-hati sesudah mengetahui kemungkinan yang dipaparkan pada goresan pena ini.
Sumber http://pojokcyberkasomalang.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Resiko Besar Dan Berbahaya Di Balik Pose “Victory” Ketika Selfie"
Posting Komentar