√ Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun Dari Pabrik Desalinasi

Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun Dari Pabrik Desalinasi √ Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun dari Pabrik DesalinasiTeknologi.id – Pabrik desalinasi di seluruh dunia memompa lebih banyak garam daripada yang diketahui sebelumnya berdasarkan sebuah studi terbaru. Air asin ialah produk sampingan dari upaya mengekstrak air segar dari laut.


Para peneliti menemukan bahwa flora untuk bahan baku air asin kini memproduksi 50% lebih banyak koktail sarat kimia dari yang diharapkan. Air garam meningkatkan tingkat salinitas dan menjadikan risiko besar bagi kehidupan dan ekosistem laut.


Lebih dari setengah air asin berasal dari empat negara timur tengah. Di antaranya ialah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar dengan Arab Saudi sebagai penanggung jawab 22% dari limbah.


Baca juga: Recycling: Potret Gunung Sampah Plastik Untuk Beberapa Negara


Efek dari limbah pabrik ini mengakibatkan kekeringan dan cuaca jelek di Mozambik.


Pabrik desalinasi siap bekerja, telah ada ekspansi besar pada pabrik desalinasi di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir. Dengan hampir 16.000 pabrik kini beroperasi di 177 negara.


Diperkirakan bahwa flora ini menghasilkan 95 juta meter kubik air tawar per hari di bahari dan sungai. Setara dengan hampir setengah pemikiran air rata-rata di atas Air Terjun Niagara.


Sejumlah negara kecil menyerupai Maladewa, Malta, dan Bahama memenuhi semua kebutuhan air melalui proses desalinasi.


Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun Dari Pabrik Desalinasi √ Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun dari Pabrik Desalinasi


Dampak Buruk yang Semakin Meningkat


Tetapi keberhasilan teknologi tiba dengan harga. Studi gres ini memperkirakan flora ini mengeluarkan 142 juta meter kubik air asin setiap hari, meningkat 50% dari asumsi sebelumnya. Dalam setahun, itu cukup menutupi negara belahan Florida di bawah 30,5cm (12 inci) air garam.


“Tingkat garam dalam air bahari semakin meningkat alasannya pembuangan air garam konsentrat ini,” kata Dr Manzoor Qadir dari Institut Air, Lingkungan, dan Kesehatan Universitas UN, salah satu penulis penelitian.


“Ada peningkatan suhu zona bahari ini, tolong-menolong mereka menurunkan tingkat oksigen terlarut, yang disebut hipoksia dan yang berdampak pada kehidupan air di zona itu.”


Baca juga: Limbah Plastik Dapat Digunakan untuk Bahan Bakar Mobil Hidrogen


Hipoksia sering mengarah pada apa yang disebut zona mati di lautan. Para ilmuwan menyampaikan zona ini telah empat kali lipat meningkat sejak 1950, terutama sebagai akhir dari perubahan iklim. Sekarang garam menambah duduk perkara ini.


“Salinitas tinggi dan penurunan kadar oksigen terlarut sanggup mempunyai dampak mendalam pada organisme bentik, yang sanggup diterjemahkan menjadi dampak ekologis yang sanggup diamati di seluruh rantai makanan,” kata pemimpin penulis Edward Jones, di Universitas Wageningen, di Belanda.


Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menyampaikan duduk perkara sering berasal dari usia flora desalinasi. Teknologi usang berbasis reverse osmosis sering menghasilkan dua liter air garam untuk setiap liter air minum.


(HF)



Sumber https://teknologi.id

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Kekhawatiran Atas Peningkatan Air Garam Beracun Dari Pabrik Desalinasi"

Posting Komentar