Di dalam merawat burung Murai Batu mulai dari anakan, maka burung Murai Batu sebaiknya selalu diloloh masakan eksklusif dengan tangan. Tujuannya supaya burung tersebut menjadi jinak dan juga sanggup lebih cepat menyesuaikan diri dengan manusia.
Sebab, apabila induknya yang melolohkan makanan, nantinya anakan Murai Batu tak akan mau mendapatkan lolohan dari tangan manusia. Maka dari itu, berikut ini kan diulas mengenai cara merawat dan meloloh anakan Murai Batu usia 7-30 hari.
Perawatan Anakan Murai Batu Usia 7-30 Hari
Harus mulai dari umur 7 hari lantaran memanen anakan Murai Batu yang terbaik yakni di ketika usia 7-10 hari. Jadi, sebaiknya anda harus memanennya dalam rentang waktu tersebut. Dalam usia 7-10 hari ini kelopak mata anakan Murai Batu sudah terbuka.
Jadi, anakan Murai Batu sanggup mulai melihat induknya serta melihat lingkungan sekitar pada usia tersebut. Maka dari itu, perawatan dan cara meloloh anakan Murai Batu usia 7-30 hari harus dilakukan dengan baik dan benar.
Perawatan Anakan Murai Batu Usia 7 Hari
Tak hanya waktu pelolohan yang sebaiknya dilakukan dengan konsisten, sebaiknya anda semua sanggup memperlihatkan hidangan masakan yang baik untuk anakan burung Murai Batu.
Pada ketika tepat pada usia 7 hari, anda sanggup mencoba memberinya pakan berupa kroto. Kroto yang diberikan sebaiknya juga dalam keadaan segar dan baru. Tak hanya itu saja, semut-semut yang masih melekat pada kroto lebih baik dibersihkan terlebih dahulu.
Dan untuk pertolongan kroto sanggup anda lakukan mulai pukul 06.00 pagi hingga dengan pukul 06.00 sore. Untuk jeda pertolongan masakan sebaiknya kurang lebih satu jam sekali.
Sebaiknya anda juga jangan lupa untuk mencelupkan kroto terlebih dahulu ke dalam air matang sebelum dilolohkan pada anakan burung Murai Batu.
Hal ini dilakukan supaya kroto yang bersifat lengket tidak menyangkut pada kerongkongan. Dengan diberikan air matang, maka kroto tersebut sanggup menjadi licin dan simpel masuk ke dalam kerongkongan.
Satu hal yang sebaiknya anda perhatikan yakni jangan terlalu banyak memperlihatkan kroto pada anakan Murai Batu. Karena, organ pencernaannya belum berfungsi dengan sempurna.
Perawatan anakan Murai Batu usia 8-14 hari
Sesudah diloloh menggunakan kroto selama seharian, maka ketika hari ke-8, anda sanggup mengombinasikan kroto dengan voer. Dan ketika dicampur dengan voer, maka anda sanggup mencampurnya dengan voer bersama air hangat semoga menjadi lebih halus.
Jika terdapat sebagian voer yang tak sanggup halus, sebaiknya anda singkirkan cuilan voer yang bergairah dan hanya berikan yang keadaannya halus saja. Meskipun sanggup dicampur dengan voer, sebaiknya juga jangan terlalu banyak di dalam memperlihatkan voer.
Jadi pakailah kombinasi voer dan kroto sekitar 30:70. Kombinasi ini dipakai dalam sekali makan dan harus habis dalam kurun waktu 15 hingga dengan 20 menit. Perawatan anakan Murai Batu usia 7-30 hari ini memang harus dilakukan dengan hati-hati.
Perawatan Anakan Murai Batu usia 15-30 hari
Ketika usia 15 hari, porsi pertolongan voer sanggup anda tambah menjadi 50:50. Dan setelah hari ke-21 atau 22, selanjutnya anda sanggup memberinya jangkrik. Jangkriknya sebaiknya juga tidak terlalu besar atau yang anakan saja.
Pakailah lidi dalam memberikannya supaya burung Murai Batu anda tidak manja. Dengan memberi masakan secara tidak eksklusif menggunakan tangan, maka anakan Murai Batu tersebut sanggup menjadi lebih mandiri.
Jika burung itu telah mandiri, pada ketika usianya lebih dari 30 hari, anda sanggup memindahkannya pada kandang pribadi. Tujuannya yakni untuk menghindari pertengkaran dengan anakan Murai Batu yang lainnya.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Merawat Dan Meloloh Anakan Murai Kerikil Usia 7-30 Hari"
Posting Komentar