Technologue.id, Jakarta – Tak cuma berbisnis hardware, beberapa tahun terakhir, Apple juga berbagi unit bisnis lainnya yang berbasis software. Hal tersebut terlihat dari munculnya beberapa layanan berbasis online yang dapat dipakai oleh publik. Namun di sisi lain, hal tersebut menciptakan mereka harus bergantung kepada perusahaan lain ibarat Amazon.
Mengutip dari TheVerge (22/04/19), layanan infrastruktur cloud buatan Amazon berjulukan Amazon Web Services (AWS) yang dipakai oleh Apple untuk berbagi seluruh layanannya yang berbasis software, sekarang semakin ‘membengkak’.
Baca Juga:
Qualcomm dan Samsung Kompak Tak Jual Modem 5G ke Apple
Pasalnya, menurut data yang ada, dikala ini setidaknya seluruh layanan cloud buatan Apple, termasuk Apple Music dan iCloud setidaknya diakses oleh 1,5 juta perangkat setiap harinya secara bersamaan. Dan hal tersebut menciptakan Apple harus membayar lebih dari US$30 juta atau setara dengan Rp422,9 miliar untuk menyewa server di AWS setiap bulannya.
Dengan angka tersebut, Apple menjadi salah satu pelanggan AWS yang mempunyai costumer terbesar di seluruh dunia. Ke depannya, biaya yang harus dikeluarkan Apple akan semakin besar seiring dengan bertambahnya pengguna dan semakin banyaknya layanan berbasis cloud lainnya.
Baca Juga:
Apple Batal Luncurkan AirPower
Tak cuma Apple, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga harus membayar layanan AWS dengan angka yang cukup fantastis. Contohnya yaitu Lyft dan Pinterest.
Lyft diketahui sudah mempunyai kontrak untuk membayar server di AWS dengan harga US$300 juta sampai tahun 2021. Sementara Pinterest bakal membayar server AWS seharga US$750 juta sampai tahun 2023.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Sejumlah Unit Bisnis Apple Bergantung Pada Amazon"
Posting Komentar