Hai RG Squad! Kalian tahu nggak sih jikalau karya sastra itu tidak lantas terlepas dari banyak sekali kritik dan saran. Dibalik keindahan karya sastra, sebuah kritik juga diharapkan untuk terus memperindah dan menyempurnakan hal-hal yang masih dirasa kurang tepat. Nah, dalam melaksanakan kritik, kalian juga harus paham dulu menyerupai apa kritik dan esai sastra itu. Kenapa penting? Ini lantaran kita harus tahu dasarnya dulu, gres deh kita boleh melaksanakan kritik, semoga evaluasi kita objektif.
1. Pengertian kritik dan esai sastra
Kritik yang akan kita bahas yaitu kritik sastra. Kritik sastra merupakan analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik-buruknya suatu karya secara objektif. Sedangkan esai merupakan karangan singkat yang membahas suatu kasus dari sudut pandang eksklusif penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan kasus yang faktual dari banyak sekali bidang menyerupai kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik. RG Squad pastinya sudah tahu dong ya perihal sejarah esai.
Lebih luasnya, Widyamartaya dan Sudiati beropini bahwa kritik sastra yakni pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik-buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. Memberikan kritik dan esai sanggup bermanfaat dalam memberikan panduan yang memadai kepada pembaca perihal kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan, terutama perihal kelemahannya.
(sumber: gentaandalas.com)
2. Prinsip dalam menyusun kritik dan esai
a. Pokok kasus yang dibahas harus layak untuk diulas. Hasil ulasannya pun harus memperlihatkan keterangan atau memperlihatkan sebab-musabab yang berkaitan dengan suatu kejadian yang nyata. Jadi, yang terpenting bukan apa yang diulas, tetapi bagaimana cara penulis memperlihatkan ulasannya.
b. Pendekatan yang dipakai harus jelas, apakah persoalan didekati dengan pendekatan faktual atau imajinatif.
c. Ulasan yang memakai pendekatan faktual harus didukung oleh fakta yang nyata dan objektif. Penulis dihentikan mengubah fakta untuk mendukung pandangannya. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, tidak samar-samar, harus sanggup dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan sanggup dibuktikan kebenarannya.
d. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus sanggup dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan sanggup dibuktikan kebenarannya.
3. Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai
a. Ciri-ciri Kritik Sastra yaitu:
- Memberikan jawaban terhadap hasil karya.
- Memberikan pertimbangan baik dan jelek (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra.
- Pertimbangan bersifat obyektif.
- Memaparkan kesan eksklusif kritikus terhadap sebuah karya sastra.
- Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
- Tidak berprasangka.
- Tidak terpengaruh siapa penulisnya.
b. Ciri-ciri Esai yaitu :
- Berbentuk prosa.
- Singkat, sanggup dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
- Memiliki gaya pembeda.
- Selalu tidak utuh.
- Memenuhi keutuhan penulisan.
- Mempunyai nada eksklusif atau bersifat personal.
Nah, kini RG Squad sudah tahu kan bagaimana proses dalam melaksanakan kritik terhadap karya esai? Supaya kritik yang disusun tidak subjektif, maka RG Squad harus benar-benar memahami prinsip-prinsip serta cirinya terlebih dahulu ya. Ciri-ciri dan struktur esai sanggup kalian baca kok di blog ini juga.
Kalian ingin mencar ilmu lebih mendalam perihal kritik dan esai? Ayo gabung bersama tutor yang handal dan asyik dalam mencar ilmu hanya di ruangguru digital bootcamp (rgdb)! Kalian juga sanggup mencar ilmu bareng teman-teman di seluruh Indonesia juga, lho.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Hal-Hal Penting Pada Penulisan Kritik Dan Esai"
Posting Komentar