Aplikasi Aturan I Kirchhoff

Hukum Kirchhoff pertama atau Hukum Pertama Kirchhoff sudah anda pelajari semenjak duduk di dingklik SMP. Pada postingan kali kembali Mafia Online mengulas wacana Hukum I Kirchhoff. Kenapa kembali mengulas wacana Hukum I Kirchhoff?

Alasan Mafia Online kembali mengulas wacana Hukum I Kirchhoff alasannya pada Materi di Sekolah Menengan Atas akan kembali membahas konsep Hukum I Kirchhoff dan sangat dekat sekali kaitannya dengan pembahasan rangkaian resisitor yang disusun secara seri dan pararel. Tanpa konsep Hukum I Kirchhoff anda tidak akan sanggup memecahkan atau menurunkan rumus pengganti dari rangkaian resistor yang disusun secara seri maupun pararel.

Hukum I Kirchoff berbunyi “Jumlah berpengaruh arus listrik yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah berpengaruh arus listrik yang meninggalkan titik percabangan”. Kita ketahui bahwa berpengaruh arus merupakan sejumlah muatan yang mengalir pada suatu penghantar dalam selang waktu tertentu. Dari definisi berpengaruh arus listrik maka muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat awet artinya muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu.

Hukum Kirchhoff pertama atau Hukum Pertama Kirchhoff sudah anda pelajari semenjak duduk di ba Aplikasi Hukum I Kirchhoff

Perhatikan rangkaian di atas. Muatan Q1, Q2 dan Q5 menuju titik percabangan P dan muatan Q3 dan Q4 keluar dari titik percabangan P. Secara umum muatan listrik bersifat kekal, maka jumlah muatan listrik yang masuk percabangan P sama dengan jumlah muatan listrik yang keluar dari titik percabangan P. Dalam hal ini berlaku persamaan:

Jika muatan mengalir selama selang waktu t, berpengaruh arus yang terjadi:

Nah itu merupakan klarifikasi menegnai aturan kirchhoff yang pertama. Lalu, bagaimanakah penerapan Hukum I Kirchoff pada rangkaian listrik?

Hukum I Kirchoff yang membahas berpengaruh arus yang mengalir pada rangkaian listrik sanggup diterapkan pada rangkaian listrik tak bercabang (seri) maupun rangkaian listrikbercabang (paralel). Misalnya pada rangkaian resistor yang dirangkai secaraseri maupun dirangkai secara pararel atau pada rangakain resistor adonan (gabungan antara seri dan pararel).