Tradisi Di Afghanistan, Burung Puyuh Jantan Diadu Hingga Lemas

Burungnya.com – Pertandingan burung Puyuh jantan jadi tradisi yang bersejarah bagi warga Afghanistan. Begitu cuaca semakin hambar di trend gugur, aneka macam turnamen berlangsung, baik di ruangan terbuka atau di arena yang hangat, tergantung pada jenis burung yang bertarung.

Di Kabul, binatang yang paling sering diadu yaitu burung Puyuh, ayam hutan, ayam jantan, dan burung Kenari. Ini mungkin hanya hiburan bagi sebagian penonton, tetapi bagi pemilik burung dan p3njud1, mengadu burung Puyuh berarti sebuah laba untuk mendapat uang atau kehilangan uang.

Peraturan Pertandingan Burung Puyuh

Aturan pertandingan burung Puyuh ini terdengar sederhana. Kaprikornus dua burung Puyuh jantan yang garang didekatkan secara berhadap-hadapan ke arena pertandingan dan dipaksa untuk saling bertarung.

Beberapa pertandingan berakhir dalam hitungan menit, saat seekor burung Puyuh lemas, ketakutan, melarikan diri atau menolak untuk bertarung.

 Pertandingan burung Puyuh jantan jadi tradisi yang bersejarah bagi warga Afghanistan Tradisi di Afghanistan, Burung Puyuh Jantan Diadu Sampai Lemas
Adu Burung Puyuh Jantan di Afghanistan (topsimages.com)

Waktu Pertadingan Cuma 2-3 Menit

Pertarungan memang tidak terlalu lama, mungkin hanya 2-3 menit untuk menghibur penonton. Ya, burung Puyuh paling sering bertarung selama 2-3 menit. Sangat jarang perkelahian ini berlangsung selama 10-15 menit.

Pertandingan burung Puyuh biasanya dimulai pagi-pagi sekali dengan 10 hingga 15 pertempuran dalam rentang waktu 2 jam.

Para penggemar saling menantang, mempertaruhkan uang pada burung Puyuh yang mereka pikir akan menang. Kedua belah pihak mempunyai pendukung masing-masing, yang juga ikut taruhan.

Begitu hari pertandingan tiba, lebih banyak uang dipertaruhkan, tergantung pada burung Puyuh mana yang berkinerja lebih baik selama pertarungan. Taruhan burung Puyuh dimulai dari 1.000 AFN dan sanggup mencapai hingga 100.000 AFN atau sekitar Rp 18,7 juta.

Tradisi Adu Burung Puyuh Berlangsung Ribuan Tahun

Adu burung Puyuh yaitu tradisi yang sudah berusia ribuan tahun dan secara tradisional dianggap kepingan dari budaya Pashtun (etnis Afghanistan). Bahkan, burung Puyuh merupakan tradisi favorit bagi masyarakat Kandahar atau Karak bazi.

Saat berada di bawah rezim Taleban, pertandingan burung Puyuh dihentikan di Afghanistan, tetapi semenjak 2001, hobi burung ini dihidupkan kembali.

Lokasi Pertandingan Adu Burung Puyuh

Di Kabul, ada beberapa tempat di mana Bodana jangi (pertandingan burung Puyuh) terjadi. Lokasi paling terkenal untuk Bodana jangi yaitu Hotel Salor Khan (hotel Kandahari yang terletak di sentra kota).

Setiap Kamis pagi, secara mengejutkan, ratusan bodana baz, begitu para pemain Puyuh dipanggil, berkumpul di sana. Burung Puyuh disimpan di tangan kiri pemain, ditutupi oleh kain. Ini untuk menjaga burung Puyuh tetap damai hingga pertarungan dimulai.

Suasana di Hotel Salor Khan di hari Kamis pagi ibarat pesta di mana semua meja ditata rapi dan para pelayan berlari naik turun untuk menyambut hangat para tamu. Hotel ini juga mempunyai hukum yang cukup unik yaitu para tamu harus membawa burung Puyuh.

Pertandingan Burung Puyuh Digemari Pria-pria Tua

Pertandingan burung Puyuh sebagian besar diminati oleh laki-laki yang lebih renta alasannya besar hati menjadi kepingan dari budaya mereka.

“Saya telah memelihara burung semenjak sebelum usia sekolah,” kata Haji Rahim, seorang laki-laki berusia sekitar 60 tahun, ibarat yang disadur dari afghanistan-analysts.org (19/12/2013).

Dia ingat berguru dari ayahnya cara melatih burung Puyuh jadi petarung. Sang ayah yaitu salah satu pemain burung Puyuh Kandahar yang paling terkenal di provinsi.

Baca juga: 6 Cara Merawat Burung Puyuh untuk Lomba Agar Rajin Bunyi

Haji Rahim juga menyampaikan bahwa ada hukum untuk olahraga burung Puyuh tersebut. Jadi, ini bukan sekadar pertandingan untuk p3rjud14n saja. Justru, berkelahi burung Puyuh diadakan untuk melestarikan tradisi dan budaya kuno di Afghanistan.

Demikian pertandingan burung Puyuh yang ternyata sudah usang jadi tradisi di Afghanistan. Sementara di Indonesia, burung Puyuh cuma diternak untuk diambil dagingnya atau telurnya.

Meski begitu, beberapa waktu kemudian sempat muncul lomba burung Puyuh di beberapa daerah. Peminatnya sangat banyak, terlihat dari gantangan burung Puyuh yang sangat ramai. Bahkan, belum dewasa juga ikut lomba burung Puyuh. Sebab, harga burung Puyuh jantan terbilang murah, sehingga semua kalangan sanggup mengikutinya.

Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain. Terima kasih.

Pencarian terkait:

  • adu puyuh
  • bisakah burung puyuh diadu
  • Ciri ciri burung puyuh bertuah
  • diadu burung puyuh

Sumber https://burungnya.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tradisi Di Afghanistan, Burung Puyuh Jantan Diadu Hingga Lemas"

Posting Komentar