Siswa Suka Melawan? Atasi Dengan 5 Kiat Berikut!

Beberapa waktu lalu, banyak masalah siswa yang melawan guru beredar di masyarakat luas. Berita ini tentu meresahkan banyak sekali kalangan, terutama guru, orangtua, dan para penerima didik. Kasusnya pun bermacam-macam sekali jenisnya. Sebut saja guru yang dipidana orangtua lantaran mencubit siswa, foto siswa yang bersikap kurang pantas pada gurunya, dan masih banyak lagi. Sebenarnya apa yang jadi penyebab siswa suka melawan?

Menjadi pendidik memang butuh tenaga ekstra untuk menghadapi bermacam-macam karakter. Ada yang kalem, biasa-biasa saja, pemberontak, bahkan pembuat onar.  Nah, siswa 'trouble maker' inilah yang biasanya jadi keresahan para guru. Ruang kelas bisa jadi riuh dan tidak aman lantaran ulahnya. Ini terang mengganggu proses mencar ilmu mengajar di kelas. Jika guru justru ingin 'menyerang', duduk masalah ini tidak akan selesai. Yuk, jadi guru cerdas yang tahu kiat menghadapi siswa yang suka melawan!

siswa suka melawan
Foto: tqn.com
 

#1. Sedikit kelonggaran

Cobalah beri sedikit kelonggaran dalam aturan. Hal ini mungkin terkesan Bapak/Ibu "mendukung" pemberontakan siswa. Namun, tujuannya adalah agar tidak terlalu memusingkan hal-hal kecil. Tetap berkomitmen dengan hukum yang penting, menyerupai saling menghormati, melaksanakan hal yang benar, serta tidak merugikan pihak lain, dan sebagainya.

Misalnya saja ketika siswa menggunakan topi di kelas dan itu melanggar hukum sekolah, Bapak/Ibu dapat mengatakan, “Saya juga pernah jadi siswa. Beberapa peraturan terlihat sedikit konyol. Selama pengawas tidak ada, kau boleh menggunakannya di kelas. Tapi bila mereka datang, kau harus melepaskannya.”. Hal ini memperlihatkan siswa pemberontak fleksibilitas dalam aturan, dan lebih merasa bahwa Bapak/Ibu berada di sisi mereka.

#2. Pendekatan

Di sekolah, Bapak/Ibu yaitu jalur utama untuk berafiliasi dengan siswa. Oleh alasannya itu, perlu kemampuan membaca gejala yang ditunjukkan siswa, juga harus mau terlibat pada setiap tindak-tanduk siswa. Hal yang harus dipahami, penyebab siswa melawan bisa jadi lantaran adanya perasaan bahwa dunia tidak memihak mereka. Banyak siswa yang bekerjsama bermasalah di rumah, lingkungan, dan sekitarnya dan menciptakan mereka merasa tidak ada cita-cita, hidup hampa, depresi, bahkan ada yang hingga berniat bunuh diri. Jangan hingga siswa mencapai titik tersebut.

siswa suka melawan Foto: huffpost.com 

Di sinilah betapa pentingnya kiprah Bapak/Ibu untuk mereka. Jadilah sosok yang selalu ada ketika siswa membutuhkan, sehingga mereka dijauhkan dari pikiran-pikiran yang akan membunuh karakter. Coba dekati mereka secara perlahan, sehingga tumbuh rasa percaya siswa pada Bapak/Ibu. Dengan adanya kedekatan, Bapak/Ibu akan lebih kenal dengan aksara orisinil para siswa. Juga, lebih memahami apa penyebab dibalik sikap-sikap kurang menyenangkan. Jika sudah paham, maka Bapak/Ibu jadi lebih sabar dan tahu bagaimana menanganinya.

#3. Koordinasi

Acapkali banyak sekali warta yang diharapkan berasal dari orangtua siswa. Nah, untuk kiat yang satu ini memang agak tricky. Bapak/Ibu tentu tidak mau siswa merasa terancam bila ada kedekatan dengan orangtua mereka. Rasa percaya siswa pun bisa luntur lantaran mereka pikir Bapak/Ibu akan melaporkan diam-diam yang sudah mereka percayakan and vice versa. Triknya yaitu pastikan hal-hal yang perlu dilaporkan pada orangtua sekiranya bisa mencegah hal-hal membahayakan bagi siswa. Misalnya, kalau hal yang diceritakan siswa agak riskan, Bapak/Ibu bisa eksklusif memberi tahu orangtua terlebih dahulu untuk pencegahan.

siswa suka melawan Foto: westerchildtherapy.com 

Selain itu, ceritakan juga pada orangtua jikalau ada perkembangan nyata yang dilakukan siswa. Dengan demikian, orangtua akan lebih membuka tangan untuk bekerjasama dengan Bapak/Ibu. Bahkan, sebaiknya Bapak/Ibu bisa jadi jembatan perekat antara orangtua dan siswa. Tidak ada salahnya kok sesekali memberi masukan pada teladan asuh terhadap siswa di rumah tanpa menggurui. EIts, tidak lupa untuk minta masukan dari orangtua juga ya.

#4. Problem solver

Bapak/Ibu tentu menghindari adanya sikap kekerasan di dalam kelas. Jadi, cobalah untuk menjaga komuniksi dengan siswa yang memberontak, dan tunjukkan bahwa Bapak/Ibu tetap menghargai mereka. Meskipun mereka sempat melaksanakan kekerasan. Seringkali yang jadi duduk masalah yaitu siswa merasa dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Jadi, mereka tidak tahu harus berbiara dengan siapa dan bagaimana harus bersikap. Makara pendengar yang baik walaupun sikap mereka kurang bisa ditolerir. Sampaikan dengan kalimat nyata dan hentikan memberi cap “bandel/nakal” pada siswa. Ubahlah menjadi “Saya rasa apa yang orang katakan perihal kau tidak benar. Kamu jauh lebih baik dari apa yang orang pikirkan”. Dengan demikian, siswa akan tersentuh hatinya lantaran merasa ada orang yang masih percaya padanya. Perlahan, siswa akan paham bahwa tidak seharusnya mereka bersikap tidak menyenangkan.

siswa suka melawan Foto: understood.org 

Jika hingga terjadi kekerasan, contohnya ada siswa yang memukul siswa lain, sebaiknya jangan eksklusif menghakimi si pelaku. Coba tanya baik-baik, apa yang ada di pikiran mereka ketika mendapatkan ejekan, diganggu, dan sebagainya. Berdiskusilah dengan bijak perihal apa yang bisa dilakukan siswa untuk mengontrol perasaannya ketimbang jadi hakim. Jangan lupa tunjukkan bahwa Bapak/Ibu tidak oke dengan sikap negatif mereka ya. Jika disampaikan dengan cara yang tepat, pasti siswa akan menurut.

#5. The power of trust

siswa suka melawan Foto: workitdaily.com 

Berikan siswa sebuah tanggung jawab dan percayakan padanya. Bisa dimulai dari hal-hal kecil menyerupai meminta bantuannya membawakan buku-buku ke ruang guru, menimbulkan ia pemimpin dalam kelompok, dan sebagainya. Hal-hal tersebut akan membuatnya merasa lebih percaya diri. Jika siswa berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik, jangan ragu untuk beri pujian. Apabila hendak menegur, gunakan kalimat menyerupai ini “Minggu ini Bapak/Ibu lihat kau banyak kemajuan. Kamu bisa pertahankan ya? Bapak/Ibu percaaya kau pasti bisa pilih hal yang baik untuk dirimu dan lingkunganmu.”

Sekian 5 kiat biar Bapak/Ibu bisa mengatasi siswa yang suka melawan. Semua kiat di atas tentu harus didukung dengan kesepakatan penuh dan introspeksi. Lihat lagi ke dalam diri, apa cara mengajar yang Bapak/Ibu aplikasikan sudah sesuai, menciptakan siswa nyaman atau tidak, dan lainnya. Semoga kiat-kiat tersebut bisa membantu ya. Tidak hanya diaplikasikan di sekolah, kiat-kiat di atas bisa di gunakan ketika menjadi guru privat di Ruangguru. Ayo rekomendasikan ruangles kepada siswa anda, lantaran dengan ruangles #BelajarJadiHebat! 

New Call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siswa Suka Melawan? Atasi Dengan 5 Kiat Berikut!"

Posting Komentar