Sisi Lain Nara Rakhmatia, Diplomat Muda Pemberani Yang Hebohkan Sidang Pbb 2016

 

Nara Rakhmatia Foto: dagelan.co

 

Di samping ramainya orang Indonesia yang dibicarakan secara negatif, baru-baru ini seorang perempuan Indonesia mencuri perhatian media dalam negeri alasannya ialah ketegasannya. Wanita kelahiran tahun 1982 ini berjulukan Nara Masista Rakhmatia. Publik mulai mengenalnya ketika ia menjadi perwakilan Indonesia pada Sidang Umum PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Dalam kesempatan tersebut, Nara dengan tegas merespon kritik dari enam delegasi dari negara-negara Kepulauan Pasifik. Keberaniannya sangat diapresiasi oleh banyak pihak. Meskipun ada juga yang berpandangan negatif. Penasaran apa yang terjadi di Sidang Umum PBB dan siapa bahwasanya Nara ini? Yuk, simak artikelnya.

 

Nara Rakhmatia Foto: tribunnews.com

 

Berita mengenai insiden di Sidang Umum PBB tersebut pribadi viral di media online. Publik semakin tertarik dengan sosok Nara alasannya ialah usianya yang masih cukup muda. Sangat jarang bagi diplomat muda untuk diikutsertakan di pertemuan penting yang melibatkan banyak pemimpin negara. Tidak heran mengapa Nara sanggup menjadi perwakilan Indonesia di sana. Ia mempunyai banyak sekali pengalaman dan bisa menguasai lima bahasa. Bahasa yang ia kuasai meliputi bahasa Inggris, Mandarin, Spanyol, dan Portugal. Selain itu, parasnya yang manis juga menarik perhatian banyak orang.

 

Nara Rakhmatia Foto: wanitaindonesia.com

 

Pada Sidang Umum PBB kemarin, Perdana Menteri Kepulauan Solomon menyatakan bahwa laporan perihal pelanggaran HAM yang selama ini terjadi di Papua Barat merupakan bukti berpengaruh atas tuntutan hak otonomi yang berujung pada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Indonesia demi meredam terbentuknya oposisi. Selain itu, sindiran serupa juga disampaikan oleh delegasi dari negara-negara Kepulauan Pasifik. Merasa geram, Nara kemudian membalas pernyataan tersebut secara lugas di hadapan para penerima sidang. Gadis alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini menilai bahwa sindiran-sindiran tersebut menggambarkan kurangnya pemahaman mereka perihal sejarah, kondisi ketika ini, dan perkembangan dari permasalahan di Papua. Ia balik menuding negara-negara tersebut hanya mengalihkan perhatain dari informasi yang terjadi di negara mereka.

Menurut Nara, Indonesia menempatkan informasi HAM sebagai prioritas utama di Papua dan telah mempunyai prosedur sendiri dalam menuntaskan permasalahan di Papua. Terlebih lagi, pernyataan dari para delegasi negara-negara Kepulauan Pasifik telah melanggar kedaulatan dan integritas teritori suatu negara. Saat mengakhiri pernyataannya, Nara menyebutkan sebuah pepatah yaitu ‘ketika seseorang mengatakan jari telunjuknya pada yang lain, jari jemarinya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri.’ Kecerdasan Nara dalam berkomunikasi yang terlihat ketika ia berbicara di Sidang Umum PBB dikuasainya melalui serangkaian pendidikan yang ia tempuh.

 

Nara Rakhmatia Foto: sa.edu

 

Setelah lulus dari SMAN 70 Jakarta, Nara melanjutkan studinya di Universitas Indonesia. Selama tiga tahun ia menjalani pendidikan diploma jurusan broadcasting. Kemudian Nara melanjutkan studi S1 di universitas yang sama. Kali ini ia mendalami ilmu Hubungan Internasional. Selama berkuliah, ia juga aktif berorganisasi dan menjadi tangan kanan dosen. Tahun 2006, gadis yang sekarang merupakan sekretaris dua Perwakilan Tetap Republik Indonesia di PBB, bekerja di CERIC (Center for Research on Intergroup Relations and Conflict Resolutions) dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Setelah tiga tahun bekerja, Nara berangkat ke Inggris untuk menempuh pendidikan S2. Ia meraih gelar Master dari University of St. Andrews jurusan Peace and Conflict Studies. Seakan belum bosan belajar, gadis yang gres melangsungkan pernikahannya bulan April kemudian ini kembali bersekolah di Georgetown University. Di sana Ia mempelajari ilmu komunikasi dan media. Sampai ketika ini, Nara sudah mempublikasikan enam artikel ilmiah karangannya, yaitu:

  • Kebijakan Pertahanan Jepang: Tinjauan Strategis NDPG 2005
  • Material and Normative Ground of Indigenous Separatist Movement: How Globalisation Works?
  • ASEAN as Regional Mechanism in Aceh Peace Process: Constructivist View on the Norm of ‘ASEAN Way’
  • The Struggle for Existence of ‘Consent’ as the Norm of the United Nations Peacekeeping
  • Unbeautiful Soul? Debates and Empirical Experience of Women’s Contemporary Conceptualisation in Conflict
  • Intrastate Conflict Management: The Twin Track Approach, the United Nations and ASEAN in Myanmar

 

Nara Rakhmatia Foto: dievukapines.wordpress.com

 

Pengetahuan dan pengalaman yang Nara miliki di bidang Hubungan Internasional dan Komunikasi membuatnya menjadi diplomat yang unggul. Ia sanggup mengombinasikan kedua keahliannya tersebut dan meraih prestasi cemerlang. Belajar dari Nara, untuk menjadi hebat di suatu bidang kau tidak melulu harus terlalu fokus pada bidang tersebut. Kamu juga sebaiknya mempelajari hal-hal yang bisa mendukung keahlian utamamu. Pasalnya, apabila kedua hal tersebut dikombinasikan, kemampuan kau akan menjadi semakin baik. Ibarat bidang-bidang yang kau kuasai ialah pecahan puzzle, kalau digabung menjadi satu akan menghasilkan gambar yang indah.

Semoga sosok Nara bisa menginspirasi kamu, ya, smart buddies! (AZN/TN)

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sisi Lain Nara Rakhmatia, Diplomat Muda Pemberani Yang Hebohkan Sidang Pbb 2016"

Posting Komentar