Setiap insan berpikir niscaya memakai logika, sehingga ketika menghadapi masalah apapun sanggup dengan gampang menemukan jalan keluarnya. Tapi tahukah kamu, budi itu bekerja secara matematis? Ada lho rumus-rumusnya dalam ilmu matematika. Nah, kali ini kita bahas bersama yuk mengenai konvers, invers, dan kontraposisi dalam bahan budi matematika. Ketiganya dapat mengubah pernyataan beragam yaitu kalimat yang terdiri dari induk dan anak kalimat. Salah satu pernyataan beragam tersebut ialah pernyataan implikasi. Supaya cara berpikir kita menjadi semakin terstruktur, simak terus ya!
1. Konvers
Konvers itu kebalikan kalimat dari pernyataan implikasi. Rumusnya menyerupai di bawah ini:
Contoh kasus
Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Konvers : Najwa Sihab cerdas, maka Najwa Sihab rajin baca buku
Jadi, jika orang bau tanah kita bilang “Nak, kau harus rajin baca buku supaya kau cerdas.” Berarti logikanya, orangtua kita ingin kita jadi anak yang cerdas, maka disuruh rajin baca buku. Jadi, jawab aja orang tuamu “Oke Mah, saya mau cerdas, makanya saya rajin baca buku.”
2. Invers
Invers itu adalah negasi dari pernyataan implikasi. Rumusnya menyerupai ini:
Contoh kasus
Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Invers : Najwa Sihab tidak rajin baca buku, maka Najwa Sihab tidak cerdas
Paham kan perbedaan invers dengan konvers? Jadi, invers itu yaitu budi yang menegasikan sebuah pernyataan implikasi. Kalau kau rajin baca buku, maka kau akan jadi anak yang cerdas. Nah, berarti logikanya jika kau tidak rajin baca buku, gimana mau jadi anak cerdas. Ya kan?
3. Kontraposisi
Kontraposisi ini yaitu kebalikan dan negasi dari pernyataan implikasi. Bingung, tidak? Kalau bingung, begini rumusnya:
Contoh Kasus
Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Kontraposisi : Najwa Sihab tidak cerdas, maka Najwa Sihab tidak rajin baca buku
Paham kan ya, jika kontraposisi itu membalikkan dan menegasikan pernyataan majemuk. Anak kalimat pada kalimat beragam di pindah jadi induk kalimat, dan induk kalimat jadi anak kalimat. Terakhir, jangan lupa dinegasikan. Mudah, bukan?
Pasti banyak dari kita yang jarang memperhatikan wacana budi matematika ini. Padahal, budi matematika penting untuk memahami pernyataan-pernyataan, khususnya pernyataan majemuk. Apalagi, di masa digital menyerupai sekarang, berkomunikasi tanpa tatap muka pribadi cenderung sering menciptakan kita menjadi salah paham.
Tentu saja, kau sanggup terus berlatih wacana materi lainnya, bersama tutor berpengalaman di Ruangguru digitalbootcamp (rgdb).
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Matematika Kelas 11 | Mengulik Bahan Logika Matematika"
Posting Komentar