Setiap penerima didik mempunyai perbedaan yang unik. Mereka mempunyai kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda. Hal ini didasari oleh latar belakang keluarga, ekonomi, dan lingkungan yang juga beragam. Oleh lantaran itu, aktivitas, kreativitas, dan intelegensi yang dimiliki mereka juga bermacam-macam. Ruangguru.com membuatkan tujuh siasat yang bisa Bapak/Ibu Guru aplikasikan dalam kegiatan berguru mengajar. Keep reading!
Hindari berpikir egosentris
“Anak ini sudah dijelaskan berkali-kali tetap saja tidak mengerti!”
“Saya sudah bersungguh-sungguh mengajar kelas ini tapi karenanya mengecewakan!”
Dalam mengajar, hindari perkataan menyerupai demikian. Setiap siswa mempunyai huruf yang berbeda-beda. Hal tersebut mengakibatkan cara berguru yang berbeda pula. Pahami satu persatu problem yang dihadapi oleh setiap siswa. Berkomunikasi dengan mereka merupakan salah satu solusinya. Dari komunikasi yang efektif, Bapak/Ibu akan semakin mengenal huruf setiap siswa, sehingga memahami kemampuan awal mereka. Selanjutnya, model pembelajaran apa yang hendak diterapkan pada siswa sanggup diketahui Bapak/Ibu.
Lebih peka
Setelah komunikasi intens terjalin, Bapak/Ibu sanggup menjadi lebih peka terhadap perubahan apapun yang terjadi. Dalam proses pembelajaran, guru merupakan pemegang kendali kelas sepenuhnya. Ini tentu menjadi hal penting semoga segala proses pembelajaran sanggup berjalan lancar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan, di antaranya tidak membiarkan siswa yang ribut mengganggu konsentrasi siswa lain yang sedang fokus belajar. Jangan hingga terabaikan, alasannya kalau tidak segera dibenahi sanggup menciptakan kondisi kelas tidak kondusif.
Solusi lainnya ialah Bapak/Ibu sanggup mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya. Seperti halnya dari posisi kawasan duduk yang diadaptasi semoga siswa merasa nyaman, pembagian kelompok kerja, atau segala hal yang mengarah pada pengembangan potensi siswa. Siswa yang pasif, diposisikan di sebelah siswa yang terampil. Siswa yang cukup aktif berbicara dipasangkan dengan siswa yang pendiam. Hal ini dilakukan semoga semua seimbang.
Komunikasi yang efektif
“Anak-anak, jangan lupa kerjakan PR ya. Kalau tidak dikerjakan, tidak sanggup nilai.”
Bisa diganti dengan
“Anak-anak, ingat, kerjakan PR-mu semuanya ya. Besok Bapak/Ibu nilai.”
Ketika bermaksud meminta sesuatu, Bapak/Ibu sebaiknya mengatakannya memakai kalimat yang sempurna dan pribadi dengan apa yang dimaksud. Lebih baik memakai bahasa yang sederhana semoga siswa sanggup cepat memahami perkataan Bapak/Ibu. Selain itu, Bapak/Ibu bisa mengunjungi rumah siswa yang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di sekolah.
Menyiapkan materi ajar
Sebelum mulai mengajar, hendaknya Bapak/Ibu menyiapkan materi yang akan disampaikan dengan sebaik-baiknya. Bapak/Ibu sanggup memakai media bimbing yang menarik minat siswa. Jadi, siswa juga tidak merasa jenuh di kelas lantaran hanya diberikan materi secara teori saja. Solusinya, persiapkan media yang bekerjasama dengan materi pembelajaran. Misalnya dengan memakai barang-barang bekas atau materi lainnya yang sanggup ditemukan di lingkungan sekitar Bapak/Ibu.
Tanamkan nilai-nilai
Para siswa juga sebaiknya dibawa ke dunia nyata, tidak terpaku dengan teori. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, maka pelajaran akan lebih gampang dipahami. Sering-seringlah membawa siswa melihat pribadi pada objek pembelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga mereka sanggup selalu berguru dari lingkungan sekitar mereka. Sambil menjabarkan teori, bisa diselipkan norma, etika, nilai spiritual, dan emosional. Dengan begitu, siswa akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, berkarakter dan terdidik dengan baik.
Giat mendalami ilmu
Agar wawasan semakin luas, Bapak/Ibu bisa memperbanyak baca buku dan banyak sekali referensi. Bisa dibentuk jadwal lho semoga hal ini sanggup dijalani secara konsisten. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mengasah kemampuan diri sebagai guru. Misalnya, dengan melaksanakan penelitian, menulis artikel, menciptakan karya, dan lainnya. Banyak mengamati dan menganalisis kondisi sekitar juga bisa mendukung kegiatan Bapak/Ibu dalam mengajar. Tantang diri Bapak/Ibu untuk cermat dalam menemukan solusi dari setiap problem yang ada. Kemudian, tuangkanlah pada sebuah karya dan jadikan ide bagi siswa.
Evaluasi mendalam
Setiap proses sebaiknya diberi penilaian secara mendalam. Dengan evaluasi, harapannya Bapak/Ibu sanggup mengetahui sejauh mana siswa bisa menyerap materi, nilai, dan norma yang telah diajarkan. Hal ini juga penting untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjalani setiap proses pembelajaran. Tidak hanya itu, Bapak/Ibu pun sanggup menilai keberhasilan cara mengajar yang dipakai selama ini. Adanya penilaian pembelajaran juga sanggup memilih hal-hal yang seharusnya diperbaiki atau diubah.
Jangan lupa berikan penghargaan sesederhana mengucapkan “selamat” atau “terima kasih” kepada para siswa yang telah menjalani proses dengan baik. Tidak harus berupa hadiah, cara sederhana ini sanggup menciptakan siswa merasa jerih payahnya diapresiasi. Guru juga bisa mengapresiasi siswa dengan memperlihatkan susukan ke ruanglesonline, yang akan membantu siswa membahas soal dan mengerti pelajaran via live chat!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "7 Siasat Supaya Sukses Menjadi Guru"
Posting Komentar