√ Surat Terbuka Untuk Bapak Joko Widodo Dan Bapak Prabowo

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bapak Jokowi, dan Bapak Prabowo semoga Bapak-Bapak sehat selalu. Saya Jumiarti Agus, warganegara Indonesia yang tinggal di Jepang, yang serius bekerja di Jepang untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia.

Saya warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang semenjak masih single, kemudian menikah, hamil, melahirkan, membesarkan anak dan menyekolahkan mereka mulai dari tingkat hoikuen, SD, Sekolah Menengah Pertama dan SMA. Sekarang anak saya yang paling besar bersekolah di sekolah khusus perempuan. Sangat komplit masa yang saya lalui di Jepang, ketimbang di Indonesia. Tidak hanya saya, semua orang abnormal yang tinggal dan pernah tiba ke Jepang, mencicipi kenyamanan, tinggal dan hidup di negeri Sakura.

Kami merindukan semua kenyamanan itu bisa dirasakan oleh semua rakyat Indonesia. Selama tinggal di Jepang hak hidup dan berekspresi kami sama dengan mereka warga Jepang, belum dewasa kami semuanya sanggup subsidi dari pemerintah Jepang setiap bulan semenjak lahir sampai mereka berusia 16 tahun. Anak anak bersekolah di SD dan Sekolah Menengah Pertama gratis, hanya untuk biaya ekstrakurikuler yang membayar. Biaya kesehatan, materi makan, dan biaya hidup semuanya terjangkau. Suasana di lingkungan sungguh kondusif dan nyaman. Anak-anak sampai berusia 16 tahun mendapatkan tunjangan hidup 10-000 – 15,000 yen perbulan. Dan semua hal yang kami rasakan ini dirasakan sama oleh masyarakat di Jepang. Padahal negara Jepang tidak punya sumber daya alam apa pun, kecuali ikan di laut. Sementara kita negara kaya raya, semuanya kita punya, tapi rakyat yang miskin masih banyak. Sungguh sangat memilukan! Namun kalua kita bergiat tentu kita bisa membaik, InsyaAllah. (Tentang hal ini bisa dibaca di buku Menagapa Bertahan di Negeri Orang? ACIKITA Publising 2007).

Pak Jokowi dan Pak Prabowo Yth,
Saya ingin menyebarkan info wacana pemilu dan perilaku pemimpin di Jepang. Pemilu di Jepang, berlangsung kondusif dan damai. Tanpa ada hiruk pikuk kampanye, apalagi bagi bagi sembako, uang, baju kaus dari pemimpinnya. Semua itu tidak pernah ada. Rakyat mereka juga tidak mau dibohongi oleh pemimpinnya. Mereka melihat kenyataan dan berfikir dengan logis, apakah seorang pemimpin cantik atau tidak. Mereka semua akan menentukan sesuai dengan hati nuraninya. Biasanya pemilihan umum memakai lokasi sekolah milik pemerintah, rakyat disekitar pemukiman akan tiba dan antrian tertib pada hari H, kemudian menentukan calon yang disukai.

Pemilu di Jepang, tidak menghabiskan dana negara yang sangat besar, efisien, tertib, kondusif dan jujur. Semua pihak berlaku jujur, pemimpinnya jujur, penyelenggara pemilu jujur, dan rakyat juga jujur menentukan pemimpin yang beliau sukai. Sehingga pemimpin yang terpilih yaitu pemimpin yang memang memenangkan bunyi rakyatnya, bukan pemimpin yang menang alasannya data yang dimanipulasi.

“Kenapa semua mereka bisa berlaku jujur?”

Jawabannya yaitu sistem pendidikan mereka yang dikonsep dan dilaksanakan dengan baik, dimana moral dan huruf anak sangat fokus ditanamkan semenjak dini. Sehingga ketika cukup umur mereka secara umum bersikap jujur.

Bila perilaku jujur sudah dipunyai semua rakyat, maka semua aktivitas yang dicanangkan sanggup berjalan dengan baik. Akhirnya semua rakyat sanggup hidup, bersekolah, berkarya dan berprestasi yang membanggakan dunia. Mereka bahkan setiap tahun meraih hadiah Nobel, Pendidikan dan riset betul-betul sangat dahsyat majunya. Kita sangat jauuuuh ketinggalan. Kapan kita mau menorehkan sejarah di tingkat dunia di bidang pendidiakn dan riset, sementara problem pokok saja, problem pangan saja masih belum selesai?

“Sungguh teramat banyak PR kita Pak! Jangankan untuk meraih hadiah Nobel, untuk satu kata jujur saja, kurikulum nasional Indonesia kita belum bisa mencapainya. Buktinya korupsi dan KKN tumbuh subur, ini semuanya yaitu musuh kemajuan bagi bangsa besar ini.!”

Pak Jokowi Yth, Legowolah, Pemilu 2019 Pak Prabowo Pemenangnya!

Saya tidak ikut dalam panitia pemilu apapun, tapi tetap dengan intensif memantau kondisi. Jujur, saya merasa capek, waktu saya sangat tersita. Saya yakin semua rakyat Indonesia mengalami hal yang sama. Mari kita sudahi dengan cukup umur proses pemilu tahun ini, alasannya sudah terang kasatmata bahwa Pak Prabowo yaitu pemenangnya.

Buktinya apa?

1.Kampanye Bapak Prabowo dan pasangannya, selalu ramai di mana-mana. Rakyat tiba dari harapan pribadi, tanpa ada paksaan, tanpa nasi bungkus dan uang, dan tanpa mobilisasi dari pihak mana pun. Ada banyak rakyat yang menyumbangkan uang, padahal mereka hanya orang biasa. Suara yang tiba dari hati rakyat, yaitu murni dari Allah. Allah yang menggerakkan pribadi masing-masing mereka untuk menentukan Bapak Prabowo. Untuk itu mari kita hargai Pak. Sementara kampanye pak Jokowi hampir selalu sepi, dan kadang rakyat didatangkan dari tempat lain, diberi nasi bungkus, uang, baju kaus, dan lain lain, artinya mereka menentukan bukan alasannya murni dari hati nuraninya.

2.Data C1 yang banyak dilaporkan dari sahabat sahabat dan kolega di tanah air di dunia maya, mayoritasrakyat memilh 02. Ini data yang tidak bisa dibohongi. Dan inilah sebetulnya yang dijadikan contoh untuk menentukan angka persentase pemenang. Katanya server KPU kena hantam, artinya data sudah bukan yang sebenarnya. Quick Count memenangkan Bapak Jokowi, ini akan menimbulkan malapetaka, alasannya dari mana angka itu? Sementara rakyat punya data asli, dimana-mana Bapak Prabowo secara umum dikuasai menang.

Pak Jokowi Yth, mari mengakui kemenangan Pak Prabowo. Sebaiknya Bapak berpidato di depan rakyat Indonesia, dan menyatakan dengan fair bahwa pemenangnya yaitu Bapak Prabowo Subianto. Sikap ini akan lebih terhormat ketimbang Bapak terus membiarkan kondisi yang berkembang di mayarakat. Saat ini alasannya rakyat sudah melihat kasatmata bahwa KPU memihak salah satu calon, dan ada indikasi banyak kecurangan pemilu, (kotak bunyi yang ditemukan sudah tercoblos untuk 01, banyak pemilih 02 yang tidak bisa mencoblos, dan data yang muncul memenangkan Bapak Jokowi), tentu rakyat protes. 

“Sebagai usaha berjamaah, rakyat pendukung 02, sibuk meminta sumbangan tim luar negeri dalam menghadapi pemilu yang penuh kecurangan ini. Ini yaitu malu negara kita Pak Jokowi. Negara luar akan tahu bahwa kita tidak bisa mengurus negeri sendiri. Dan tentu yang buruk yaitu Pak Jokowi, alasannya pemilu kali ini terjadi pada masa kepemimpinan Bapak.”

Terkait ketidakjujuran selama proses pemilu, ini semuanya bukan salah Bapak, tapi yang salah yaitu sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia. Kita perlu merubah sistem pendidikan kita, dimana pelajaran moral, adat dan huruf anak harus semenjak dini ditanamkan kuat, sehingga ketika cukup umur semuanya tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang jujur. Dan untuk hal ini Jepang yaitu pionirnya di dunia.

Hiruk pikuk pemilu dan ketidakjujuran penghitungan suara, yaitu tamparan jago untuk bangsa Indonesia. Dunia tahu malu bangsa kita. Untuk itu kepada Bapak Jokowi tampillah untuk berpidato, untuk menyatakan bahwa Bapak Prabowo yaitu pemenangnya. Karena hanya dengan perilaku kenegarawan Bapak yang bisa menyelamatkan kondisi ketika ini. Kami tidak ingin terjadi pertumpahan darah, pertikaian dan perseteruan hebat.

Saya mengucapkan terimakasih selama Bapak menjadi Presiden, selanjutnya pekerjaan atau komitmen jani kampanye Bapak pada tahun 2014 yang secara umum dikuasai tidak dilaksanakan, mari kita titipkan kepada Bapak Prabowo untuk membereskannya. Juga terkait pekerjaan yang belum beres kata Bapak pada ketika debat presiden, maka insyaAllah akan dibereskan oleh Bapak Prabowo.

Mari Pak, kita tempatkan kepentingan bangsa dan keutuhan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Saya menunggu pidato resmi Pak Jokowi yang menyatakan legowo dan mendapatkan kekalahan atas Pak Prabowo. Biasa saja Pak, dulu Bapak sudah dinyatakan menang, kini mari berikan kesempatan kepada Bapak Prabowo, alasannya mungkin KPU sepertinya sulit mengumumkan, alasannya servernya kena serangan. Sementara rakyat punya data original, dimana Bapak Prabowo unggul di banyak propinsi.

Untuk Bapak Prabowo Selamat, Bapak Sebagai Presiden RI 2019-2024
Selamat Pak, Bapak yaitu pemenang pemilu tahun ini. Kami mohon Pak, bekerjalah untuk kemajuan dan kenyamanan hidup rakyat. Jangan berkuasa untuk kepentingan pribadi dan orang orang di sekitar Bapak. Ada banyak anak bangsa cemerlang di luar negeri yang Bapak berdayakan untuk mengejar ketertinggalan kita selama ini.

Saya mengusulkan kepada Bapak, poin pertama yang harus Bapak perbaiki yaitu “Sistem pendidikan kita”. Jepang bisa maju dan punya huruf yang baik secara nasional alasannya sistem pendidikan yang ia jalankan. Tanamkan moral dan kepribadian semenjak dini dengan metode action, kedua;  mengggali potensi anak semaksimal mungkin semenjak dini, potensi apa saja, di banyak sekali bidang. InsyaAllah kalau kedua poin di atas diterapkan, maka kita bisa menjadi negara yang berpengaruh kepribadiannya, dan memiliki potensi diri yang baik di banyak sekali bidang. InsyaAllah akan ada peraih nobel dari Indonesia nantinya. Aamiin YRA

Karena kejujuran sangat mahal di Indonesia, maka untuk insan cukup umur yang sudah bekerja di banyak sekali bidang, saya menyarankan ada metode yang diterapkan untuk semuanya ditempa menjadi pribadi yang jujur. Tanpa kejujuran semuanya akan berantakan. Korupsi yaitu berawal dari ketidakjujuran, korupsi yaitu musuh negara, akan menghambat kemajuan negara. Tampaknya secara umum dikuasai kita bangsa Indonesia, wajib mengambil pelajaran moral setara dengan kurikulum di SD di Jepang, alasannya di negeri Oshin ini, pelajaran moral sudah khatam (tamat) di SD. Kaprikornus sangat malu kita pada anak anak SD di Jepang, alasannya moral mereka lebih baik dari moral insan cukup umur Indonesia (mereka) yang tidak jujur.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jumiarti Agus
Ketua Internasional ACIKITA (www.acikita.org)
msdhdfang perubahan sistem pendidikan Indonesia
Pendidik, peneliti, penulis dan pemateri.
Anak bangsa yang ingn Indonesia maju.
Kobe, 19 April 2019


Sumber http://es-saga.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Surat Terbuka Untuk Bapak Joko Widodo Dan Bapak Prabowo"

Posting Komentar