Sebelum Memperlihatkan Kiprah Ke Murid, Apakah Sudah Mempertimbangkan Hal Ini?

 

Foto: motherscircle.net Foto: motherscircle.net

 Sebagai guru, memperlihatkan kiprah ke murid merupakan salah satu cara yang dipakai untuk memotivasi murid untuk belajar. Kaprikornus mereka tidak hanya berguru di sekolah saja, tetapi juga meluangkan waktu di rumah. Dengan adanya kiprah ini, harapannya, murid juga akan secara disiplin untuk berguru secara mandiri.

Namun, apakah kiprah yang diberikan selalu memperlihatkan efek kasatmata untuk murid? Dengan kiprah yang Bapak/Ibu Guru berikan, apa sanggup membantu murid belajar? Yuk pertimbangkan hal ini sebelum memperlihatkan kiprah ke murid!

1. Tugas monoton

Foto: englishadvantage.info Foto: englishadvantage.info 

Saat memberi tugas, usahakan tidak memperlihatkan kiprah yang sama. Misalnya, Bapak/Ibu Guru selalu memperlihatkan kiprah untuk menciptakan rangkuman dari buku setiap minggunya. Bisa dipastikan murid akan bosan dan jadi tidak semangat untuk mengerjakan. Memang sih maksudnya biar murid berguru dari membaca buku pelajaran, tapi kalau tidak ada semangat apa materinya akan masuk di kepala mereka?

Coba sesekali berikan kiprah yang variatif, jadi murid pun juga akan selalu berguru hal gres dari pelajaran Bapak/Ibu Guru. Misalnya yang tadinya hanya merangkum buku bisa diganti dengan resensi film, perbanyak buat kiprah kelompok atau kiprah yang sifatnya praktik! Dengan kiprah bervariatif dan menarik, dijamin murid akan semangat terus untuk belajar!

2. Proporsional

Foto: vox.com Foto: vox.com

Sebenarnya tujuan dari kiprah itu sendiri apa sih? Untuk memotivasi atau membebani? Jangan hingga ketika memperlihatkan tugas, akan menyita banyak waktu murid atau bahkan terlalu sulit sehingga murid akan kesusahan ketika mengerjakan. Belum lagi, mereka juga mendapat kiprah dari Bapak/Ibu Guru lain yang harus diselesaikan juga. Wah, bisa kewalahan nih!

Maka dari itu, berikan kiprah sesuai kapabilitas murid ya! Bukannya tidak mau menguji kemampuan murid lho. Apabila mereka tidak mampu, yang ada malah tidak semangat atau bahkan mencari jalan pintas menyerupai menyontek teman. Bapak/Ibu Guru niscaya tidak mau itu terjadi kan? Jadi, berikan kiprah dengan ‘porsi’ cukup ya!

3. Perhatikan jadwal

Foto: keyconsulting.com Foto: keyconsulting.com 

Kalau memberi tugas, coba perhatikan juga jadwal acara berguru murid. Misalnya saja nih, ketika menjelang Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebaiknya jangan memperlihatkan kiprah terlalu banyak sebab akan menjadi beban mereka. Yang ada nantinya waktu mereka tersita untuk mengerjakan tugas, bukan berguru untuk persiapan ujian. Hmm...

Jika hendak memperlihatkan tugas, bisa juga dengan memperlihatkan kiprah yang relevan. Misalnya untuk persiapan UAS, Bapak/Ibu Guru memberi kiprah sesuai dengan materi yang akan diujikan. Dengan demikian, siswa bisa berguru sekaligus deh!

4. Tujuan dan petunjuk

Foto: hayaandaworld.com Foto: hayaandaworld.com 

Ada kalanya, banyak murid yang merasa kesulitan mengerjakan kiprah sebab bingung bagaimana mengerjakannya. Nah, apabila masalahnya menyerupai ini, Bapak/Ibu Guru bisa memperlihatkan petunjuk pengerjaan dan pastikan murid mengerti sepenuhnya. Ketika murid memahami apa yang dikerjakan, murid jadi bisa berguru lebih baik dan tepat.

Selain itu, pastikan juga tujuan dari kiprah yang diberikan terang keuntungannya untuk murid apa. Misalnya, Bapak/Ibu Guru memperlihatkan kiprah menciptakan mind mapping supaya murid lebih gampang  menghafal maupun memahami materi yang akan ada di ujian selesai nanti.

5. Evaluasi

Foto: mediamiser.com Foto: mediamiser.com 

Dengan memperlihatkan tugas, tujuannya yakni untuk mengetahui sejauh mana pemahaman murid. Maka dari itu, jadikan kiprah bukan sebagai materi penilaian tetapi materi untuk evaluasi. Kalau hanya mementingkan nilai saja, maka murid yang merasa kesulitan ketika mengerjakan bisa saja malah mencoba menyontek temannya supaya mendapat nilai bagus.

Daripada sekadar memperlihatkan nilai untuk tugas, lebih baik jadikan itu sebagai penilaian mengenai kelebihan dan kekurangan murid dalam menguasai materi pelajaran. Lalu, berikan kebanggaan apabila murid sudah mengerjakan dengan baik dan berikan masukan hal apa saja yang perlu ditingkatkan murid. Pastikan selalu memakai kata-kata kasatmata ya supaya murid lebih termotivasi!

Itulah hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Bapak/Ibu Guru memperlihatkan tugas. Semoga dengan ini bisa membantu Bapak/Ibu Guru dalam memperlihatkan kiprah untuk pembelajaran yang lebih baik lagi ya! Tetap semangat dan semoga berhasil :) (FR/TN)

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sebelum Memperlihatkan Kiprah Ke Murid, Apakah Sudah Mempertimbangkan Hal Ini?"

Posting Komentar