Tahukah kau negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia? Mungkin di antara kau akan menebak Amerika Serikat, Jerman, atau Jepang. Tapi ternyata bukan, smart buddies. Di negara ini, siswa tidak diharuskan membayar untuk bersekolah lho! Eits, meskipun gratis bukan berarti kualitasnya tidak baik. Justru luar biasa, terutama guru-gurunya. Waktu belajarnya juga sedikit, bahkan ujian pun jarang sekali diadakan. Wow, kok bisa begitu ya?
Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2000, negara dengan sistem pendidikan terbaik yaitu Finlandia. Survei ini dilakukan dengan membandingan pelajar usia 15 tahun di banyak sekali negara untuk bidang baca-tulis, Matematika, dan Sains.
Salah satu prinsip pendidikan di Finlandia yaitu non-discrimination and equal treatment. Jadi, tidak ada diskriminasi dan semua warga berhak menerima perlakuan sama. Tidak heran, negara ini juga disebut-sebut sebagai negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.
Coba cek 8 fakta di bawah yuk, kenapa Finlandia menerima predikat ini.
#1. Biaya pendidikan ditanggung negara
Dengan jumlah penduduk yang hanya berjumlah 5 juta jiwa, pemerintah bisa menanggung biaya pendidikan sebesar 200 ribu euro. Biaya tersebut sanggup membiayai siswa hingga menuju perguruan tinggi tinggi. Sistem pendidikan di negara seribu danau ini dibangun atas kesetaraan. Seluruh warga sanggup mencicipi kesempatan mencar ilmu yang sama tanpa dibatasi status ekonomi, profesi, dan lokasi.
Tidak berhenti di situ, pemerintah juga menyediakan akomodasi untuk mendukung proses pembelajaran. Beberapa di antaranya yaitu makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma.
#2. Seleksi guru ketat
Sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia, guru yaitu profesi terhormat dan membanggakan di Finlandia. Bahkan, sangat diidamkan oleh para pemudanya. Oleh alasannya yaitu itu, untuk menjadi guru di sana harus melewati seleksi ketat. Seluruh guru di Finlandia diwajibkan bergelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah. Selain itu, juga harus mempunya tesis yang telah dipublikasi.
#3. Minimalisir ujian
Menurut pemerintah, memperbanyak ujian hanya akan menciptakan siswa fokus pada nilai dan sekadar lulus. Negara yang didominasi hutan pinus ini menerapkan model pembelajaran yang mendorong siswa biar lebih mandiri. Tujuannya yaitu biar siswa tidak hanya mandiri, tapi cerdas, juga terampil. Kalau pun ada ujian, hanya berupa tes ringan untuk mengukur keberhasilan guru mengajar, bukan kecerdasan siswa.
#4. Tidak ada kompetisi dan sistem ranking
Tidak mengenal istilah kompetisi dan sistem peringkat menciptakan siswa di sana mempunyai mental yang tangguh. Hal penting yang seharusnya ditanamkan yaitu kerja sama, bukan persaingan. Negara ini memandang kompetisi di lingkungan pendidikan yaitu konsep destruktif yang bisa menghancurkan mental siswa. Jika dievaluasi terus-menerus, justru bisa menciptakan kepercayaan diri siswa akan kemampuannya sendiri menurun. Finlandia membiarkan para siswa berkreasi atas apa pun minat dan talenta mereka. Dengan mendukung, siswa akan memperlihatkan performa terbaiknya.
#5. Kurikulum fleksibel
Setiap sekolah mempunyai kebebasan untuk berkreasi dalam memilih nilai, keterampilan, dan isu-isu tertentu. Misalnya, ingin konsep sekolah hijau, sekolah multikultural, dan lainnya. Wah, menarik sekali, bukan? Kaprikornus tidak terikat dengan kurikulum pendidikan yang seragam. Tapi, tetap ada pola dari Kementerian Pendidikan yang disebut Kurikulum Dasar. Kurikulum yang bersifat fleksibel ini juga menjadi panduan umum ihwal mata pelajaran apa saja yang wajib diajarkan serta ingin dicapai pada setiap tingkat.
#6. Tidak ada ujian nasional
Bagaimana hasilnya ya kalau sekolah tanpa ujian nasional? Hal demikian berlaku di sini, smart buddies. Pemerintah meyakini bahwa guru yaitu sosok pemberi nilai yang paling sempurna bagi siswa mereka. Sistem wajib mencar ilmu dimulai dari usia 7-16 tahun. Seperti halnya di Indonesia, pendidikan SD dijalani selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama selama 3 tahun.
Setelah lulus SMP, siswa punya pilihan untuk eksklusif terjun di dunia kerja atau ikut sekolah profesi (gymnasium)–setara SMA. Lulus dari sekolah profesi, bisa melanjutkan ke politeknik atau universitas. Tetap ada ujian sih, namanya Matrikulasi Nasional. Ujian ini diambil pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan sifatnya suka rela, lho.
#7. 45-15
Setiap 45 menit belajar, siswa berhak untuk rehat sejenak selama 15 menit. Warga Finlandia meyakini bahwa siswa sanggup menyerap ilmu dengan baik kalau diberi kesempatan mengistirahatkan otak. Setelah otak rileks kembali, fokus gres pun terbangun. Di luar itu, hal ini terang berdampak baik pada kesehatan.
Jam sekolah di Finlandia relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa SD berada di sekolah selama 4-5 jam perhari, sedangkan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas mengikuti sistem layaknya kuliah. Pendeknya jam mencar ilmu justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Guru memberi tanggung jawab pada siswa untuk memilih sasaran atau acara pembelajaran sendiri di awal semester.
#8. Bebas PR
PR ditiadakan hingga siswa dianggap cukup umur, yaitu remaja. Hal ini tentu memperlihatkan keringanan, dan siswa tidak perlu merasa terbeban. Justru sekolah yaitu daerah yang menyenangkan lantaran bisa membuatkan ilmu dan bakat.
Efeknya yaitu siswa di sana hingga menyayangkan kalau satu hari saja tidak tiba ke sekolah, lho. Siswa juga diberikan kepercayaan dan tanggung jawab besar untuk mengevaluasi hasil mencar ilmu sendiri. Dengan ini, siswa tidak merasa didikte oleh siapa pun. Tapi tetap dalam bimbingan guru dong pastinya. Satu kelas dibatasi maksimal 20 siswa, dan gurunya berkisar 2-3 orang. Sangat efektif dan aman ya!
Bagaimana dengan sistem pendidikan di negara kita sendiri? Sudahkah cara-cara yang dilakukan efektif terhadap peningkatan kualitas pendidikan? Share pendapatmu, yuk! (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Negara Minim Ujian Dan Pr Ini Mempunyai Kualitas Pendidikan Terbaik Di Dunia"
Posting Komentar