Sekarang ini, cacing aneka macam dimanfaatkan penghobi burung pemakan serangga untuk pakan binatang kesayangan mereka. Salah satunya adalah diberikan untuk burung kicauan. Jenis cacing untuk pakan burung salah satunya ncacing tanah. Nah, cacing tanah sendiri merupakan kelas oligochaeta dengan famili terpenting dari kelas ini adalah Megascilicidae dan Lumbricidae.
Kandungan Protein Cacing
Ternyata di dalam cacing terdapat kandungan protein murni yang cukup banyak. Dari pada dengan jenis materi makanan asal binatang lainnya, contohnya ikan teri yang pada umumnya dipergunakan dalam adonan ransum unggas, mempunyai kandungan protein protein bergairah sekitar 58 hingga dengan 67% . Jadi, masih tinggi yang dimiliki oleh cacing tanah.
Terlebih lagi kalau dibandingkan dengan sumber protein dari materi tanaman, menyerupai bungkil kedele, bungkil kelapa dan lain sebagainya. Yang mana, rata-rata kandungan proteinnya juga jauh lebih rendah dari pada dengan cacing tanah.
Kemudian untuk susunan asam amino yang sangat penting untuk unggas, menyerupai arginin, tryptophan dan tyrosin yang sangat kurang dalam materi pakan yang lain. Sedangkan untuk cacing tanah kandungannya cukup tinggi.
Maka dari itu, cacing tanah ini mempunyai potensi yang cukup baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas. Selain itu juga sanggup menghemat pemakaian materi dari biji-bijian hingga dengan 70%. Meskipun begitu, pemakaian cacing tanah dalam ransum unggas sebaiknya tidak lebih dari 20% total ransum.
Jenis Cacing Untuk Pakan Burung
Jenis cacing untuk pakan burung yang perlu anda ketahui ternyata cukup banyak. Masing-masing jenis cacing tersebut juga mempunyai kandungan yang berbeda-beda. Untuk jenis cacing yang dipakai sebagai pakan burung diantaranya adalah menyerupai berikut ini.
1. Cacing Kristal atau Cacing Merah (Lumbricus Rabbelus)
Cacing ini pada umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ikan louhan, yang mana kerap dijual dalam kantong plastik yang diberi media serbuk sagu serta tanah. Cacing kristal pada umumnya dipakai sebagai umpan mancing serta kesukaan ikan-ikan bersisik. Biasanya, cacing ini sanggup tumbuh hingga 10-15 cm serta berwarna merah-coklat gelap.
2. Cacing Bayam (eisenia sp)
Jenis cacing untuk pakan burung ini sering hidup di pematang-pematang sawah atau juga di sayuran yang membusuk. Maka dari itulah kerap disebut cacing bayam. Cacing ini sanggup tumbuh hingga 40 cm panjangnya dan warnanya merah pucat.
Tak hanya digemari oleh burung kicauan, cacing ini disuka oleh ikan gabus, betutu, jambal, baung serta ikan lele. Sebab, ukuran cacing ini termasuk besar, maka untuk pemberiannya kepada burung sebaiknya dipotong-potong dulu.
3. Cacing Tanah (lumbricus terestris)
Cacing ini di tempat jawa dinamakan dengan cacing uker. Sebab, pada umumnya akan melengkung apabila dipegang. Cacing ini mempunyai segmen-segmen yang jelas, warna hitam gelap hingga warna abu-abu.
Kemudian lantaran hidup di tanah menimbulkan liang mempunyai diameter batang badan yang paling besar dari pada jenis cacing lainnya. Maka dari itu untuk pemberiannya juga perlu dipotong-potong dulu untuk diberikan kepada burung.
4. Cacing Fosfor (lumbricus sp)
Jenis cacing untuk pakan burung selanjutnya adalah cacing fosfor. Cacing ini kalau dipencet akan mengeluarkan getah putih yang sangat lengket di tangan. Ini semua disebabkan adanya kandungan phospor, cairan ini akan terlihat menyala pada dikala malam hari. Ciri khas cacing ini adalah sanggup dilihat dari warna tubuhnya merah kecoklatan.
Cacing ini juga merupakan jenis cacing yang lincah gerakannya. Dengan demikian, terkadang juga sebaiknya dimatikan sebelum diberikan kepada burung. Untuk badan cacing ini sanggup berukuran hingga 30 cm.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengetahui Jenis Cacing Untuk Pakan Burung Kicauan"
Posting Komentar