Ingatkah kau beberapa istilah atau benda, menyerupai caturwulan, KBK, atau ‘tempat pensil Doraemon’ ketika zaman sekolah dulu? Kalau jawabannya iya, berarti kau termasuk generasi tahun 90an. Memang, pendidikan zaman dulu dan kini sudah jauh berbeda. Selain perubahan sistem pendidikan oleh pemerintah, generasi 90an niscaya mengingat pengalaman belajar mereka yang identik dengan benda-benda yang cuma ada di masa 90an.
Pada ketika menempuh studi, generasi 90an setidaknya pernah mencicipi perubahan kurikulum oleh Kemendikbud. Perubahan kurikulum pertama kali dilakukan tahun 1947 dan selanjutnya diadakan beberapa kali untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan zaman. Biasanya, kurikulum berubah alasannya ialah perubahan sistem politik, sosial budaya, sampai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu perubahan sistem mencar ilmu yang patut diingat ialah perubahan sistem semester ke sistem caturwulan pada Kurikulum 1994. Tahun anutan dibagi menjadi tigs sesi, yakni caturwulan I, II, dan III. Ada plus dan minus dari sistem pendidikan ini. Siswa diwajibkan untuk menempuh ujian sebanyak tiga kali setiap empat bulan. Asiknya, mereka tidak akan bosan sekolah alasannya ialah ujian selalu diiringi dengan waktu libur. Namun, mereka juga harus membeli buku ajaran gres setiap empat bulan sekali.
Adapun masa perubahan kurikulum yang cukup menjadikan kebingungan, baik untuk guru maupun murid. Pada tahun 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ditetapkan untuk mengganti sistem caturwulan kembali ke sistem semester. Berselang dua tahun, kurikulum diubah lagi menjadi Kurikulum 2006 dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Akibatnya, siswa harus membeli buku baru. Guru pun juga harus menyiapkan sistem mengajar gres sesuai kurikulum.
Bicara soal sarana dan prasarana, sebagian teman-teman generasi 90an niscaya pernah mencicipi perubahan cara mencar ilmu mengajar, dari memakai kapur tulis menjadi spidol. Di masa itu, komputer yang biasanya dipakai untuk mencar ilmu masih berupa layar tabung dan CPU yang besar. Ingat dengan istilah OHP? Dahulu, siswa mencar ilmu memakai pemberian OHP atau Over-Head Projector sebelum kemunculan infokus modern. Kertas transparan dengan goresan pena tangan akan diletakkan di atas OHP untuk diproyeksikan ke dinding.
Meskipun hukum ihwal sepatu cukup ketat, akan tetapi jenis sepatu yang dipakai oleh anak tahun 90an terbilang ikonik, misalnya sepatu Warrior. Ingat sepatu dengan desain old school beserta logo khasnya? Ada pun sepatu yang sanggup menyala ketika diinjak, menyerupai sepatu Pro ATT. Siswa tahun 90an juga bersahabat dengan sepatu Loggo, Carvil, dan New Era. Belum lagi terdapat ritual anak sekolah zaman dulu ketika melihat seorang sobat memakai sepatu baru, yaitu harus menginjaknya!
Murid sekolah selalu mempunyai aneka macam macam alat tulis yang aneh dan lucu. Siapa yang tidak tahu ‘tempat pensil Doraemon’? Tempat pensil ini biasanya bergambar kartun yang disertai ‘fitur’ lengkap, menyerupai penghapus, penyerut pensil, penggaris, sampai laci-laci kecil untuk menyimpan kertas.
Isi daerah pensil murid sekolahan juga dipenuhi oleh aneka macam ‘senjata’ belajar yang unik , menyerupai pensil ‘isi ulang’ dengan aneka macam bentuk, pensil ‘inul’, rautan kaca, sampai penggaris dengan cetakan angka dan huruf abjad. Tentu setidaknya murid sekolah tahun 90an pernah memakai setidaknya satu alat tersebut.
Masa sekolah memang menyimpan kenangan unik tersendiri, tidak terkecuali bagi murid generasi 90an. Hal-hal unik apa saja sih yang menghiasi hari-hari sekolahmu tiap hari? Sharing pengalaman kau di kolom komentar ya!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Kamu Anak Generasi 90An? Yuk Nostalgia!"
Posting Komentar