Burungnya.com – Selama ini manfaat sarang burung Walet dipercaya sanggup meningkatkan stamina dan mengobati banyak sekali penyakit. Namun, ternyata rumah dan burung Walet justru mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat.
Ya, walau lebih banyak didominasi gedung budidaya burung Walet biasanya terletak di area yang sepi dari hiruk pikuk perkotaan, tapi sebagian kecil lainnya justru berada di kota. Hal ini menciptakan warga sekitar galau karena bunyi Walet yang berisik dan kotoran burung Walet yang bau.
Baca juga: 5 Jenis Sarang Burung Walet di Indonesia
Pengenalan Burung Walet
Diketahui burung Walet yaitu burung pemakan serangga yang suka meluncur dan menangkap mangsa di udara. Burung berukuran kecil ini mempunyai sayap berbentuk sabit yang ujungnya runcing. Tak hanya itu, burung Walet lebih suka tinggal di rumah kosong dan tidak pernah hinggap di pohon.
Burung Walet sendiri punya kebiasaan berdiam diri di dalam goa atau rumah yang lembab. Selain itu, burung Walet lebih suka rumah yang cahayanya remang-remang dan gelap. Kemudian mereka akan menciptakan sarang di langit-langit rumah sebagai daerah berkembangbiak dan beristirahat.
Baca juga: 25 Cara Membersihkan dan Memasak Sarang Walet Menjadi Sup
Kandungan Gizi Sarang Walet
Nah, dari sarang yang dibentuk tadi, kemudian dimanfaatkan untuk banyak sekali produk, termasuk makanan kesehatan, obat-obatan, hingga kosmetik. Kandungan sarang burung Walet ternyata banyak sekali, ibarat protein 47,81 persen, karbohidrat 15,21 persen, lemak 1,54 persen, phosphor 0,007 persen, dan bubuk 6,97 persen.
Selain itu, sarang Walet mengandung senyawa yang sanggup membugarkan badan manusia. Senyawa ini tak dimiliki oleh materi makanan lainnya. Tak heran, harga sarang Walet sangat mahal. Saat ini harga sarang Walet mangkok grade A dijual Rp 30 juta per kilogram.
Lantas, bagaimana sarang Walet dibuat? Ternyata burung Walet mengeluarkan air liur yang kemudian mengeras menjadi sarang Walet. Air liur Walet mengandung glyco-protein yang sanggup merangsang pembelahan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, banyak orang Cina yang memanfaatkan sarang Walet sebagai pengobatan tradisional. Mereka percaya dengan memakan sarang Walet, maka khasiatnya sanggup menangkal penuaan, melawan kanker, merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan konsentrasi, hingga jaringan sehat.
Baca juga: 5 Tips Membeli Sarang Burung Walet Untuk Dikonsumsi
Manfaat Sarang Walet bagi Kesehatan
Sarang Walet mengandung asam amino yang berkhasiat untuk regenerasi sel, meningkatkan kerja memori, kerja impuls saraf, dan membantu perembesan vitamin D dari sinar matahari.
Selain itu, asam amino pada sarang Walet juga sanggup mempercepat pemulihan sehabis sakit dan untuk membantu proses pemulihan tulang rawan.
Berikut manfaat sarang Walet untuk kesehatan manusia:
- Regenerasi sel.
- Meningkatkan kerja memori otak.
- Menguatkan kerja impuls saraf.
- Membantu kerja perembesan vitamin D.
- Mempercepat pemulihan sehabis sakit.
- Membantu proses pemulihan tulang rawan.
- Untuk pertumbuhan tulang.
- Penyembuhan luka.
- Melancarkan proses metabolisme karbohidrat, kolesterol, dan asam amino dalam tubuh.
- Mengaktifkan dan memastikan enzim bekerja dengan baik dalam tubuh.
- Menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
- Mengoptimalkan fungsi kekebalan tubuh.
- Meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.
- Menguatkan cuilan tulang dan persendian.
- Mengatur proses pembekuan darah.
- Membantu perembesan nutrisi di usus.
- Mencegah resistensi insulin (faktor penyebab penyakit diabetes) pada orang yang terbiasa makan makanan berlemak.
- Memecah lemak lebih efektif.
- Makanan tinggi aktioksidan.
- Melawan imbas radikal bebas yang sanggup mengakibatkan penyakit kronis.
- Menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Berpotensi menurunkan risiko pengentalan darah (hiperkoagulasi) tanggapan kolesterol tinggi.
- Obat penurun kolesterol.
- Makanan peningkat daya tahan badan selama kemoterapi.
- Meredakan peradangan sistemik dalam tubuh.
Baca juga: Bentuk dalam Rumah Walet Ini Bikin Walet Betah dan Cepat Buat Sarang
Dampak Negatif Burung Walet bagi Kesehatan dan Lingkungan
Burung Walet mengeluarkan bunyi bising terus menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB. Hal ini sanggup merugikan kesehatan manusia.
Efek samping dari bunyi Walet:
- Dapat menciptakan insan stres.
- Manusia jadi gila.
- Perubahan denyut nadi.
- Tekanan darah berubah.
- Gangguan fungsi jantung.
- Kontraksi perut.
Berikut pola tingkat kebisingan yang mengakibatkan pencemaran suara:
- Orang ngobrol biasa = 40 dB
- Orang ribut = 80 dB
- Suara kereta api = 95 dB
- Mesin motor 5 pk = 104 dB
- Suara petir = 120 dB
- Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Tidak hanya suara, burung Walet sendiri sanggup mengakibatkan 24 penyakit pada manusia, apabila letak gedung Walet tidak sesuai aturan. Penyakit yang disebabkan oleh Walet secara umum mencakup penyakit yang menyerang otak, syaraf, dan virus dari burung Walet.
Baca juga: Pengolahan Sarang Burung Walet dari Panen hingga ke Pelanggan
Menurut peneliti burung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nurjito, penyakit dari burung Walet disebarkan melalui air liur, napas, dan kotoran burung Walet. Biasanya orang yang terkena virus Walet akan merasa pusing, lemas, dan lelah.
Di samping itu, dalam seminar Sarang Burung Walet di Bontang, dr. Aminuddin dan dr. Armyn menyampaikan bahwa pelaku perjuangan sarang Walet harus menjaga kebersihan sarang Walet karena sanggup mendatangkan penyakit demam berdarah.
Apalagi timbunan kotoran Walet selama bertahun-tahun sanggup mengakibatkan penyakit batuk berdarah dan leptospirosis atau sejenis types.
Hasibuan (2010) menyatakan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan burung Walet yaitu kebisingan bunyi Walet yang berpotensi mengganggu masyarakat, limbah kotoran Walet yang sanggup mengakibatkan penyakit dan mengotori lokasi budidaya Walet.
Tak hanya itu, kesenjangan antara warga sekitar dan pemilik budidaya Walet sanggup memicu konflik berkepanjangan.
Solusi Untuk Mengatasi Masalah Burung Walet
Untuk mengatasinya, pemilik rumah Walet sebelumnya sebisa mungkin meminta izin ke warga untuk membangun penangkaran sarang Walet.
Pilih lokasi yang hening dan sepi serta jauh dari pemukiman warga (minimal 100 meter). Sehingga bunyi bising burung Walet dan alat pemanggil burung Walau tidak mengganggu kegiatan warga. Pekerja di rumah Walet juga harus rutin membersihkan kotoran Walet biar tidak menjadi sumber penyakit dan baunya tidak menyebar ke mana-mana.
Kalau sudah berjalan lancar, warga sekitar sebaiknya diberi sedikit laba dari penjualan sarang burung Walet. Walau tidak selalu berbentuk uang, warga sekitar sanggup diberi sedikit sarang Walet untuk dikonsumsi atau diberi pupuk organik hasil dari kotoran burung Walet.
Baca juga: 13 Perbedaan Burung Walet dan Burung Sriti serta Persamaannya
Demikian dampak negatif dari keberadaan burung Walet terhadap kesehatan dan lingkungan. Ternyata selain menguntungkan, perjuangan sarang burung Walet sanggup mengakibatkan banyak sekali masalah. Oleh karena itu, mulai kini buat perjuangan Walet sesuai Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2012 wacana pengelolaan perjuangan sarang burung Walet.
Masalah yang disebabkan oleh burung Walet ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ince Raden, M.P., Dr. Ir. Thamrin, MP, Ali Akbar, SE, dan Achmad Djoenaidy di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (27 November 2012).
Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain, dan cantumkan sumbernya. Terima kasih.
Pencarian terkait:
- efek negatif dari rumah walet
- efek samping sarang walet
- foto burung walet
- efek kerja di walet
- efek apa yg akan terjadi bila rumah di tempati burung walet
- dampak sarang walet
- Dampak negatif budidaya walet
- dampak kesehatan bila sarang burung walet akrab rumah
- rumah burung walit
- Dampak dari sarang walet
0 Response to "Dampak Negatif Burung Walet Pada Kesehatan Dan Lingkungan"
Posting Komentar