Technologue.id, Jakarta – Samsung Galaxy A70 hadir untuk mengisi segmen menengah di Indonesia. Menurut Samsung, segmen ini bertumbuh dengan cepat, terutama pada tahun 2019 ini. Apalagi banyak pengguna yang berada di segmen ini sangat aktif dengan sosial media dan acara live mereka. Oleh lantaran itu, Galaxy A70 ini hadir menyerupai A-Series lainnya, yaitu memenuhi kebutuhan Live Generation.
Guna mendukung acara para Live Generation, Samsung Galaxy A70 dibekali dengan triple camera di punggung belakang. Sementara kamera depannya menggunakan lensa berkemampuan 32MP, sama menyerupai kekuatan kamera primer.
Baca Juga:
Samsung Perkenalkan Galaxy A70, Lebih Premium dari Galaxy A30 dan A50
Berbeda dengan A-Series lainnya yang menggunakan prosesor Exynos, di Galaxy A70, Samsung menggunakan Qualcomm Snapdragon 675. Prosesor ini bisa mendukung arsitektur yang ada di Galaxy A70, menyerupai untuk AI, kamera, dan fitur lainnya.
Untuk menjajal segudang fitur dan pengalaman penggunaan Galaxy A70, berikut review-nya:
Kelengkapan
- Satu unit Samsung Galaxy A70
- 25-watt fast charger
- USB-C to USB-C Cable
- SIM ejector Tool
- In-ear headset
Design
- Dimensi 164.3 x 76.7 x 7.9mm
- Bobot 183 gram
- Waterdrop notch
- USB-C port
- Headphone jack
- Sensor sidik jari di dalam layar
Dari segi desain, Galaxy A70 mempertahankan ciri khasnya, yaitu konsep Infinity Display, dengan bezel yang tipis dan notch waterdrop. Desainnya hampir identik dengan Galaxy A50 dan A30. Namun dengan perbedaan ukuran layar. Galaxy A70 mengusung layar 6,7 inchi yang bisa menawarkan gambar yang tajam dan kaya warna berkat teknologi Super Amoled.
Saat dipegang Samsung Galaxy A70 relatif pas di tangan dan terlihat premium lantaran ditunjang materi pembuatan dari beling dan plastik atau yang dijuluki Glasstic.
Baca Juga:
Dimulai Hari Ini, Pre-order Samsung Galaxy A70 Kasih Cashback
Di bab belakang, material plastik pada Galaxy A70 sangat mengkilap yang memadukan banyak sekali hal dengan contoh menyerupai pelangi. Kelihatannya bagus, tapi bab belakangnya gampang terkena ukiran dan lecet. Setelah satu ahad penggunaan, saya sudah mulai melihat ukiran mikro di ponsel. Sayangnya Galaxy A70 versi Indonesia tidak dilengkapi dengan softcase pelindung.
Di sekujur bodinya, akan ditemukan tombol familiar menyerupai volume dan power di sisi kanan yang ternyata gampang dijangkau. Sedangkan tray SIM berada di sisi kiri atas.
Galaxy A70 masih menyertakan colokan headphone standar di bab bawah ponsel. Sebetulnya kurang nyaman dengan lokasi jack yang ada di bawah, lantaran itu kita harus memutar balik smartphone ini ketika meletakkannya di saku ketika menggunakan earset sambil berjalan.
Galaxy A70 sudah menggunakan pemindai sidik jari optikal di bawah layar, sama menyerupai pada Galaxy A50. Sehingga tampilannya lebih higienis tanpa kehadiran pemindai keamanan itu secara fisik. Terus terang, kinerjanya tidak terlalu bagus. Dibutuhkan satu detik dan bahkan lebih untuk sensor bisa mengenali input. Sebagai alternatif keamanan, disediakan juga solusi yang jauh lebih cepat melalui teknologi pengenalan wajah.
Sekadar catatan, smartphone ini belum mempunyai sertifikasi IP67 sehingga harus ekstra hati-hati biar tidak terpapar bubuk atau air.
Layar
Galaxy A70 dilengkapi dengan layar Samsung Super AMOLED. Layarnya besar 6,7 inchi dan bisa menawarkan gambar yang tajam dan kaya untuk menikmati multimedia. Baik itu seri Netflix terbaru atau mobile game populer, dijamin akan menawarkan experience yang sangat mendalam. Ditambah lagi, ponsel ini mempunyai santunan Widevine L1, sehingga kita sanggup melaksanakan streaming konten favorit dalam kualitas high definition.
Baca Juga:
Mengulik Spesifikasi Serba Besar di Samsung Galaxy A70
Adopsi resolusi Full HD+ mungkin agak rendah pada layar sebesar ini. Namun Samsung kemungkinan sengaja tetap menggunakan Full HD+ daripada Quad HD+ dengan pertimbangan biaya yang lebih rendah.
Ada pengaturan yang tersedia untuk menyesuaikan display. Anda sanggup mengubah level saturasi dan white balance, dan juga spektrum RGB.
Antarmuka
Ponsel ini beroperasi menjalankan sistem operasi Android Pie dengan One UI 1.1 on board. Perangkat lunak di sini persis sama dengan perangkat OneUI lainnya menyerupai Galaxy S10 dan A50. Perangkat lunak ini gampang dipakai dengan beberapa opsi untuk mengubah antarmuka sesuai keinginan Anda. Ini mendukung navigasi berbasis gesture yang lebih gres dan juga tombol navigasi yang lebih lama.
Ada dua layout launcher yang bisa dipilih yaitu home screen dengan app drawer atau home screen only. Kita juga bisa menyelaraskan tampilan sesuai preferensi masing-masing dengan mengubah wallpaper, tema, dan juga tampilan Always On Display.
Pada home screen bab paling kiri, ada Bixby Home. Di mana Anda akan disuguhkan rekomendasi konten menurut kebiasaan kita dalam menggunakan smartphone. Sementara, buat yang ingin memaksimalkan seluruh bentang layar untuk konten bisa mencoba navigasi “full screen gestures“.
Untuk menciptakan pengalaman lebih nyaman, Anda sanggup mengaktifkan Night Mode pada One UI untuk mengalihkan tampilan ke tampilan waktu malam dan mendapat lebih banyak kontrol atas waktu layar dengan App Timer pada Galaxy A70 yang menawarkan visibilitas tingkat penggunaan layar Anda.
Selain itu, Galaxy A70 juga dilengkapi dengan Samsung Health, Samsung Pay, Game Launcher, dan masih banyak lagi.
Kamera
Saat terjun ke smartphone segmen menengah premium, kemampuan imaging yaitu salah satu peningkatan yang paling konkret dan terlihat. Untuk kamera, Samsung Galaxy A70 dibekali tiga kamera di bab belakang dengan kamera utamanya 32 MP (F/1.7), 8 megapixel ultra wide angle dan 5 megapixel depth camera.
Kamera Galaxy A70 juga sanggup menangkap video slow motion (gerakan lambat) dan hyperlapse (gerakan dipercepat). Hasil foto di Galaxy A70 tergolong jernih dan cukup tajam. Penggunaan sensor kamera kuat di sini. Samsung membekali Galaxy A70 dengan CMOS BSI, berbeda dengan sensor Sony pada Galaxy A50.
Baca Juga:
Pertarungan Ponsel Rp5 Jutaan, Samsung Galaxy A70 vs Vivo V15 Pro
Kamera cenderung mengekspos gambar yang berlebihan untuk membuatnya terlihat lebih cerah. Dalam pencahayaan yang cukup terang, bagusnya tidak ada banyak detail yang hilang.
Lalu, memotret dalam ruangan alias indoor malah menghasilkan penurunan eksklusif dalam kualitas gambar. Untuk indoor, disarankan biar tidak menjepret dalam mode wide-angle, lantaran akan menghasilkan hasil yang jauh lebih buruk.
Scene Optimizer di Galaxy A70 yang sanggup mengenali dan secara intuitif meningkatkan sampai 20 scene, menghasilkan yang terbaik dalam apa yang dilihatnya. Dan dengan Flaw Detection yang secara otomatis mengidentifikasi gangguan sebelum Anda mengklik.
Secara penampilan, fungsi-fungsi kamera di A70 yang lengkap gampang diakses dan dioperasikan. Mode pengambilan gambar lain yang tersedia ialah panorama, pro untuk kontrol manual guna mengakses white balance, ISO, dan exposure compensation. Kemudian beauty, live focus, scene optimizer, super slow-mo, AR emoji, hyperlapse, dan slow motion.
Untuk penggunaan kamera di malam hari, tidak ada yang spesial. Kamera utama di ponsel ini memang tidak khusus dibenamkan mode nightshot. Asal terang dan fokus saja sudah cukup menjepret foto. Hasil fotonya bisa dilihat sebagai berikut:
Sementara itu di bab depan Galaxy A70 dilengkapi dengan kamera 32 MP (F/2.0). Hasil jepretan selfie menggunakan Galaxy A70 terlihat natural dan tidak kinclong berlebihan.
Fitur Bixby Vision juga tersedia, yang bisa mengenali obyek ataupun menerjemahkan teks bahasa ajaib secara real time.
Performa
Galaxy A70 mendapat prosesor octa-core Snapdragon 675 dan baterai 4.500 mAh yang mempunyai fitur Super Fast Charging dan sudah menggunakan USB Type C. Performanya secara umum hampir sanggup dipastikan bisa diandalkan lantaran ponsel kelas menangah zaman kini sudah tidak mengecewakan powerful.
Tak dipungkiri, chipset Snapdragon 675 menawarkan keseimbangan yang hebat antara kinerja dan daya tahan baterai dan itulah yang kami lihat ketika menguji A70. Selain di Galaxy A70, chipset ini juha diandalkan untuk menggenjot performa di Redmi Note 7 Pro dan Vivo V15 Pro.
Baca Juga:
Review Samsung Galaxy A50: Si Bongsor yang Bercita-cita Premium
Dengan hardware mumpuni, transisi dan animasi berjalan lancar. Jarang terjadi lag pada antarmuka, dan kinerja multitasking juga cukup bagus.
Menyoal kapasitas penyimpanan, ponsel ini dilengkapi dengan storage 128GB, yang mana sekitar 108GB tersedia ketika boot pertama. Ruang storage ini sanggup diperluas melalui slot kartu microSD khusus.
Galaxy A70 juga mempunyai slot kartu SIM nano ganda dengan santunan untuk VoLTE pada keduanya. Dibandingkan dengan Galaxy A50, A70 tampak lebih baik dan kualitas panggilan sebagian besar terang di kedua ujungnya.
Kesimpulan
Seperti keluarga A-Series lainnya yang menargetkan kepada Live Generation, Samsung Galaxy A70 juga dibekali fitur-fitur untuk kebutuhan tersebut, menyerupai penggunaan triple camera, baterai besar, dan performance yang jago dari prosesor Qualcomm Snapdragon 675.
Salah satu hal menarik dari smartphone ini yaitu fitur super fast charging 25W yang mengisi baterai dengan sangat cepat. Dengan kapasitas 4.500 mAh, pengguna bisa terbebas dari duduk perkara habis baterai ketika melaksanakan acara live menyerupai streaming dan bermain game online.
Baca Juga:
Samsung Boyong Galaxy A10 dan A20 ke Indonesia
Untuk pasar Indonesia, Samsung Galaxy A70 ini dibanderol dengan hargaa Rp 5.799.000. Samsung menyediakan tiga pilihan warna, yaitu Black, Blue, dan White.
Spesifikasi
Display: 6.7” FHD+ (1080×2400), Super AMOLED Infinity-U Display
Rear Camera: Main: 32MP, F1.7, Ultra Wide: 8MP, F2.2 (123°), Depth: 5MP, F2.2
Front Camera: Selfie: 32MP, F2.0
Body: 164.3 x 76.7 x 7.9mm
AP: Octa Core, (Dual 2.0GHz + Hexa 1.7GHz)
Memory: 6GB/8GB RAM, 128 GB Internal Storage, Micro SD slot (up to 512 GB)
SIM Card: Dual SIM (3 slot)
Battery: 4,500 mAh (typical), Super Fast Charging
OS: Android 9.0 (Pie)
Biometric Authentications: On-Screen Fingerprint, Facial Recognition
Color: Black, Blue, Coral, White
Design: 3D Glasstic
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Review Samsung Galaxy A70: Pemuas Dahaga Penghuni Social Media"
Posting Komentar