Apa itu RAID ? RAID merupakan kependekan dari Redundant Array of Independent Disk adalah sebuah teknologi storage (media penyimpanan) yang memakai kombinasi beberapa hard drive menjadi satu kesatuan unit yang bertujuan meningkatkan performa data dan redundansinya. Dengan cara ini, data yang tersimpan akan didistribusikan lintas hard disk dengan beberapa cara atau yang umumnya disebut dengan pelevelan RAID.
RAID sekarang banyak dipakai dengan banyak sekali denah untuk melaksanakan penyimpanan data di komputer. Dengan RAID, data yang disimpan akan di bagi dan di replikasi ke dalam beberapa drive fisik pada harddisk. Skema atau arsitektur pada tiap-tiap level RAID yang dipakai dibedakan dengan kata RAID diikuti dengan angka (misalnya RAID 0, RAID 1 dan lain-lain). Setiap skema menyediakan perbedaan keseimbangan antara reliabilitas, ketersediaan, kapasitas dan performa. RAID dengan arsitektur level diatas RAID 0 menyediakan fitur perlindungan data (fault tolerance) melalui metode paritas (parity) terhadap kesalahan pembacaan sektor pada hardisk yang tidak sanggup di perbaiki hingga kerusakan fisik seluruh hardisk.
Fault tolerance yang dimaksud yaitu jumlah maksimum hardisk rusak dalam denah yang bisa ditoleransi sehingga tidak akan menghipnotis data yang disimpan.
Standart Level RAID untuk denah penyusunan Harddisk (sampai pada dikala ini) ada level 0 -6 dan 10, hanya saja saya hanya akan membahas beberapa level yang umum dipakai end user (termasuk saya) menyerupai yang saya sebutkan di bawah:
RAID 0 : Pada level ini, skema RAID 0 menggunakan metode stripping untuk penyimpanan datanya dan tidak menyediakan fitur redundansi data dan toleransi kesalahan. RAID level ini bisa meningkatkan performa pembacaan dan penulisan data secara paralel alasannya yaitu penyimpanan data akan disebar lintas hardisk (jika memakai beberapa harddisk) yang di konfigurasi dengan denah ini. RAID 0 tidak mempunyai mekanisma deteksi kesalahan, sehingga ketika ada satu hardisk yang rusak, maka data yang disimpan di dalam hardisk tersebut juga hilang / tidak terbaca.
Skema Penyimpanan Data RAID 0 |
- Jumlah minimum hardisk yang sanggup dipakai : 1 Harddisk
- Fault Tolerance : Tidak ada
- Kapasitas maksimum harddisk: sejumlah hardisk yang dikonfigurasi RAID 0Misalnya anda memakai 2 buah Hardisk 1 TB (total 2TB) maka ketika keduanya dikonfigurasi dengan RAID 0, maka sanggup dijadikan 1 buah partisi besar dengan total kapasitas 2TB (bukan 1TB dan 1 TB) menyerupai ketika anda memakai LVM (Logical Volume Manager).
RAID 1: Pada level ini, data yang disimpan akan di mirror / di cerminkan tanpa memakai paritas atau metode stripping. Data akan ditulis dan disimpan secara pribadi ke dalam 2 atau lebih harddisk (berikut hardisk yang berfungsi sebagai cermin). Biasanya jumlah hardisk yang dipakai pada level ini berjumlah genap. Performa kecepatan penulisan data pada hardisk juga sanggup menurun alasannya yaitu setiap drive harus selalu melaksanakan update data sehingga sanggup dikatakan RAID pada level ini mempunyai performa penulisan yang terburuk di banding level lainnya tetapi mempunyai fault tolerance terbaik diantara level lainnya.
Skema Penyimpanan data RAID 1 |
- Jumlah minimum hardisk yang digunakan: 2 Harddisk
- Fault tolerance: Ada
- Jumlah minimum fault tolerance harddisk: n-1Misalnya RAID 1 menggunakan 2 hardisk (n=2), maka fault tolerance dari rumus n-1 => 2 -1 = 1 harddisk.
- Kapasitas harddisk yang tersedia: 1/nMisalnya anda memakai 2 buah hardisk sebesar 1TB (total 2TB), maka kapasitas yang tersedia sehabis dikonfigurasi menggunakan RAID 1 = 1/n * 2TB => ½ * 2TB = 1TB
RAID 5: Pada level ini, penulisan data memakai metode stripping dan informasi paritas yang didistribusikan ke seluruh harddisk. Jumlah maksimum hardisk rusak yang sanggup ditoleransi yaitu satu buah, dimana data yang disimpan tidak akan rusak dikala salah satu dari ketiga hardisk tersebut mengalami kerusakan, tetapi akan mengalami penurunan performa kecepatan baca dan tulis ke kedua harddisk sisanya selama hardisk yang rusak tersebut belum di ganti (replace).
Skema Penyimpanan Data RAID 5 |
- Jumlah minimum hardisk yang digunakan: 3 Harddisk
- Fault tolerance: Ada
- Jumlah maksimum fault tolerance harddisk : 1 Harddisk
- Kapasitas harddisk yang tersedia: 1- (1/n)Misalnya anda memakai 3 buah hardisk sebesar 2TB (total 6TB), maka kapasitas yang tersedia sehabis dikonfigurasi memakai RAID 5 = (1 - (1/n)) * 6TB => (1 – (1/3) )* 6TB = 4TB
RAID 6: Pada level ini, RAID 6 memiliki kesamaan teknologi menyerupai pada level 5, hanya saja mempunyai keunggulan fault tolerance, alasannya yaitu memakai double paritas yang memungkinkan jumlah kerusakan hardisk yang sanggup ditoleransi mencapai maksimum 2 buah. Data yang disimpan tidak akan rusak dikala salah satu hingga kedua buah dari keempat hardisk tersebut mengalami kerusakan, tetapi akan mengalami penurunan performa kecepatan baca dan tulis ke seluruh sisa harddisk selama hardisk yang rusak tersebut belum di ganti (replace).
Skema Penyimpanan Data RAID 6 |
- Jumlah minimum hardisk yang digunakan: 4 Harddisk
- Fault tolerance: Ada
- Jumlah maksimum fault tolerance harddisk : 2 Harddisk
- Kapasitas harddisk yang tersedia: 1- (2/n)Misalnya anda memakai 4 buah hardisk sebesar 1TB (total 4TB), maka kapasitas yang tersedia sehabis dikonfigurasi menggunakan RAID 6 = (1 - (2/n)) * 4TB => (1 – (2/4) )* 4TB = 2TB
RAID 10: Merupakan kombinasi dari skema RAID 1 dan RAID 0 atau sering disebut dengan nested RAID (Raid bertumpuk/bersarang), denah ini memungkinkan penggunaan skema RAID 0 yang dijalankan diatas RAID 1. Minimum jumlah Harddisk yang dipakai yaitu 4 Harddisk yang disusun menyerupai pada gambar di bawah. Penggunaan denah nested RAID ini dimaksudkan biar memperoleh performa kecepatan baca tulis yang dimiliki oleh skema RAID 0 dengan metode proteksi RAID 1.
Salah satu referensi denah nested RAID yaitu RAID 10 |
Skema RAID sanggup diimplementasikan secara hardware dan atau software. RAID hardware atau disebut dedicated RAID adalah penyusunan skema RAID menggunakan perangkat keras khusus yang dipasang di antara Harddisk dengan Mainboard. RAID Software yaitu penyusunan denah harddisk melalui perangkat lunak (Volume Manager, Operating System, File System). Sebagai referensi operating system, Ubuntu server juga menyediakan penyusunan skema RAID ketika anda melaksanakan proses partisi dikala melakukan instalasi system pertama kali.
Pada goresan pena berikutnya, saya akan mencoba menuliskan tutorial bagaimana melaksanakan konfigurasi RAID hardware dan RAID Software, stay tune ya :-)
Semoga goresan pena ini menambah pengetahuan anda dan terima kasih telah berkunjung
Beberapa artikel terkait:
Sumber http://www.newbienote.com/- Pengetahuan ihwal alamat IP jaringan komputer
- Fungsi Netmask pada alamat IP
- Bagaimana layanan server DHCP bekerja?
- Membuat kabel jaringan komputer dengan kabel UTP
- Analisa dan troubleshooting jaringan peer to peer 2 komputer
- Efisienkan alokasi alamat IP mu dengan VLSM
- Studi kasus routing di Ubuntu part - 1
- Studi kasus routing di Ubuntu part - 2
- Membangun server DHCP di Ubuntu
- Manajemen bandwidth dengan teknik HTB
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengetahuan Singkat Ihwal Teknologi Raid Storage"
Posting Komentar