Panduan Cara Ternak Belut Untuk Pemula

Cara Ternak Belut – Siapa sih yang tidak tahu dengan binatang licin panjang yang satu ini? Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup tinggi penggemarnya. Belut sangat baik dikonsumsi sebab mempunyai kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan badan kita.

Sebelum kita membahas seputar ternak belut, ada baiknya kalau kita juga mengetahui kandungan nutrisi yang ada pada belut. Berikut ini daftar kandungan nutrisi belut:

Zat Gizi Belut
Kalori (cal) 303
Protein (gr) 14
Lemak (gr) 27
Karbohidrat (g) 0
Fospor (mg) 200
Kalsium (mg) 20
Zat besi (mg) 20
Vitamin A (SI) 1600
Vitamin B (mg) 0,1
Vitamin C (mg) 2
Air (gr) 58

Sumber: direktorat gizi Depkes

Terlepas dari manfaat dan kandungan nutrisi belut, sebab memang ikan yang satu ini juga cukup lezat untuk dikonsumsi, rasa dagingnya yang kenyal dan gurih menciptakan siapa saja yang menikmatinya niscaya ketagihan. Tidak heran kalau seruan akan ikan belut semakin meningkat. Nah ini dapat menjadi peluang perjuangan untuk kita, kita dapat mengakibatkan ternak belut sebagai ladang untuk mengais rupiah.

 Siapa sih yang tidak tahu dengan binatang licin panjang yang satu ini Panduan Cara Ternak Belut untuk Pemula
Cara Ternak Belut

Brikut ini step by step untuk anda memulai ternak belut sampai panen dari SentraBudidaya.com, syukur-syukur kalau dapat sukses besar, namun tentu saja semuanya butuh proses dan belajar.

Cara Ternak Belut untuk Pemula

1. Tempat Ternak Belut

Hal pertama yang harus kita persiapkan yaitu sarana untuk budidaya belut. Ada banyak pilihan sarana ternak belut yang dapat kita gunakan. Semuanya tentu saja mempunyai laba dan kelemahan masing-masing.

a. Kolam Terpal

Sarana ternak belut yang pertama yaitu dengan memakai kolam terpal. Untuk ukuran terpal yang kita gunakan diadaptasi dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan. Untuk ukuran idealnya yaitu 50-100 ekor/m perseginya.

Perlu sama-sama kita ketahui, belut biasanya mengeluarkan semacam lendir yang merupakan metabolisme alamiahnya untuk bertahan hidup. Jika lendir ini menumpuk dan dalam jumlah yang banyak tentu akan merusak kualitas air.

Maka dari itu, kita sebaiknya mengganti air bila kualitas air sudah rusak. Kita dapat melaksanakan sipon atau membuang air cuilan bawah dengan pompa penyedot kemudian mengisi dengan air baru.

Nah, ini tips dari saya menurut pengalaman pribadi, sebab terlalu repot rasanya kalau harus membuang air dengan memakai pompa air, anda dapat menciptakan susukan pembuangan di cuilan tengah. Kalau dalam budidaya istilah ini dikenal dengan sistem center drain.

Kolam kita buat mengerucut ke tengah, jadi cuilan tengah kolam lebih dalam ketimbang cuilan pinggir kolam. Untuk cara membuatnya sangat mudah. Intinya, air akan terbuang begitu pipa pembuangan kita cabut tanpa memakai pompa.

Dengan sistem center drain pengontrolan air jadi sangat gampang sekali. Setelah air kita buang secukupnya kemudian kita tambahkan air baru.

b. Tong/Drum

Selain dengan memakai terpal, tong atau drum juga dapat menjadi sarana budidaya belut. Berikut ini cara menciptakan kolam tong untuk belut:

  • Bersihkan tong / drum sampai higienis terutama pada cuilan dalamnya
  • Buat lubang memanjang pada drum
  • Letakkan drum pada tanah yang datar dan juga beri pengganjal pada kanan dan kiri semoga drum tidak terguling
  • Jangan lupa buat juga susukan pembuangan dibawah tong
  • Yang terakhir buat juga peneduh dari sinar matahari semoga belut tidak kepanasan
 Siapa sih yang tidak tahu dengan binatang licin panjang yang satu ini Panduan Cara Ternak Belut untuk Pemula
Cara Ternak Belut dalam Drum

Media tumbuh belut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi yang pas pada media tumbuh ini yang menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas memakai media berupa lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Berikut ini tips menciptakan media tumbuh belut untuk kolam drum bekas

  • Dasar drum diberi lapisan jerami dengan ketebalan 50 cm
  • Lalu siram jerami dengan mikroorganisme stater. Komposisi 1 liter per drum
  • Selanjutnya diberi lapisan kompos setinggi 5 cm, dapat juga memakai pupuk sangkar atau tanah humus
  • Lapisan yang terakhir yaitu lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5kg. Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
  • Tinggal masukan air higienis kedalam drum setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 ahad sebelum dimasukkan belut sebab harus melalui proses fermentasi dahulu.

c. Bak Semen

Bak permanen merupakan sarana budidaya belut yang selanjutnya. Tentu saja kolam permanen membutuhkan modal yang tidak mengecewakan untuk membuatnya. Namun tentu saja dengan banyak keunggulan. Nah, sama halnya dengan kolam terpal, sebaiknya anda menciptakan sistem pembuangan kotoran dengan sistem center drain.

d. Bak Fiber

Bak fiber juga dapat anda jadikan sebagai sarana untuk budidaya belut. Biaya yang kita keluarkan tentu saja lebih mahal untuk pengadaan kolam fiber.

2. Pemilihan Bibit Belut

Setelah kita mempunyai kawasan yang sesuai dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan, langkah selanjutnya yaitu menentukan benih belut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita menentukan anakan yang akan kita besarkan. Berikut ini kriteria anakan belut yang manis untuk diternak:

a. Pilih Bibit Belut yang Bebas Luka

Tips pertama menentukan benih belut yaitu usahakan semoga bibit bebas dari luka baik itu akhir tabrakan dengan benda kasar ataupun sebab penyakit, sebab dapat menular ke yang lainnya.

b. Tidak Lemas dikala Dipegang

Pastikan bibit belut yang akan diternak tidak lembek, sebab belut mempunyai badan yang keras,

c. Pilih Belut yang Lincah

Belut mempunyai sifat dasar berangasan dan jarang membisu bahkan dikala kita pegang biasanya akan berusaha untuk melepaskan diri. Bila anda menemukan ada anakan yang upacara bendera (mendangak ek atas) sebaiknya di ambil pisahkan dari yang lainnya. Belut yang baik akan mempunyai ciri damai tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.

d. Usahakan Ukuran Benih Seragam

Hal ini cukup penting, sebab dengan ukuran seragam biasanya tidak ada dominasi dalam makan nantinya. Bila ada belut yang berukuran lebih besar biasanya akan lebih lebih banyak didominasi nantinya. Yang besar semakin besar dan yang kecil lambat besarnya. Sebaiknya anda mensortir belut paling tidak 3 ahad sekali semoga ukuran tetap seragam.

3. Jumlah Tebar Belut Ideal

Belut membutuhkan space yang cukup untuk tumbuh optimal. Bila space atau ruang yang dimiliki kecil biasanya tumbuh belut tidak akan maksimal, dapat kerdil, lambat pertumbuhan dan air cepat rusak. Untuk kepadatan optimal bibit belut sebaiknya  ukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.

Sedikit tips ternak belut, usahakan untuk menebarkan benih pada pagi atau sore hari semoga ikan terhindar dari stres. Untuk bibit hasil tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air higienis yang mengalir.

Berikan pakan berupa kocokkan telur selama dalam proses karantina. Aturlah sirkulasi air dengan secama. Jangan terlalu deras (air ibarat genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini kuat pada postur badan belut. Air yang terlalu dalam akan menciptakan belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.

4. Pemberian Pakan Selama Ternak Belut

Jika bibit sudah kita tebarkan, sekarang saatnya kita membesarkan benih belut tersebut. Untuk persentase pakan, sebaiknya berikan 5-20% dari bobot badan /hari. Seiring berjalannya waktu biasanya kita akan terbiasa dan dapat memakai feeling dikala ikan sudah kenyang atau masih lapar.

Usahakan semoga pakan selalu tercukupi semoga belut tidak kanibal. Pemberian pakan bisa pada sore sebab belut biasa mencari mangsa di sore dan malam hari. Untuk pakan dapat diberi cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

5. Proses Pemanenan Belut

Setelah kira-kira 3 – 4 bulan proses budidaya, maka belut biasanya sudah dapat dipanen. Dengan bobot rata-rata sekitar 3-5 ekor/perkilonya, dengan harga jual 32.000/kg. Untuk ukuran panen tergantung seruan pasar. Kalau 3 -5 ekor terlalu besar dapat dikurangi lagi.

Untuk laba sendiri dapat kita kalkulasikan dengan seluruh biaya operasional dan modal awal untuk membeli benih, pakan serta peralatan pendukung serta sarana budidaya.

Harga bibit sendiri untuk belut rata-rata panjangnya 6-11 cm di pasaran dijual sekitar Rp.55.000/ kg (isi 75-110 ekor/kg). Nah jadi kita sudah dapat menghitung berapa kira-kira laba yang dapat kita peroleh.

Demikianlah panduan cara ternak belut untuk pemula yang dapat anda terapkan semoga bermanfaat dan menjadi ilham perjuangan untuk menunjang perokonomian anda sekeluarga. Baca juga Teknik Ternak Burung Lovebird untuk Pemula


Sumber belajarburunghias.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Cara Ternak Belut Untuk Pemula"

Posting Komentar