Performa murai kerikil kurang ngotot ketika di lombakan? Pastinya hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Jenis burung ini dikenal mempunyai huruf yang teritorial dan agresif. Makara bila murai kerikil tidak agresif, tentu ada beberapa alasannya ialah yang mendasarinya.
Murai kerikil khususnya yang berjenis kelamin jantan mempunyai bunyi kicauan yang lantang, khas dan bervariasi dikala dilombakan. Murai kerikil yang ngotot punya penampilan yang maksimal jadi sanggup berkicau dengan lebih lantang.
Jika ada murai kerikil kurang ngotot ketika dilombakan, maka ada kemungkinan burung ini sedang kurang fit. Bisa jadi murai kerikil habis mabung atau sakit. Di samping itu, ada juga beberapa faktor yang sanggup menjadi penyebab murai batu menjadi kurang garang dan ngotot di lapangan.
Penyebab Murai Batu Kurang Ngotot
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab murai kerikil kurang fit dan ngotot dikala dilombakan. Kemungkinan murai kerikil tidak pernah memperoleh terapi pengembunan atau burung kurang jemuran dan jarang dilatih di dalam sangkar umbaran.
Murai kerikil yang performanya kurang cantik juga sanggup disebabkan lantaran setelan EF tidak sanggup tepat. Makara burung akan kurang atau terlalu birahi. Disamping itu, burung yang jarang memperoleh embel-embel multivitamin tambahan mengakibatkan staminanya cenderung menjadi menurun.
Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi hal tersebut, sanggup diberikan tumpuan perawatan harian yang teratur dan rutin. Di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi murai kerikil yang ketika dilombakan kurang ngotot.
Pengembunan Rutin
Ketika berlangsung terapi pemulihan, maka proteksi mandi sebaiknya dikurangi atau sanggup juga dilakukan beberapa hari sekali. Murai kerikil harus dijemur secara rutin setiap harinya, dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit.
Durasi penjemuran diubahsuaikan dengan huruf burung tersebut. Sebab ada yang sanggup berpengaruh dijemur 2 sampai 3 jam. Tapi ada juga yang hanya sanggup bertahan di bawah sinar matahari sekitar 1 jam saja.
Melatih dengan Kandang Umbaran
Sebaiknya latihlah murai kerikil secara teratur memakai sangkar umbaran. Pengumbaran sanggup dilakukan setiap hari atau sanggup juga dilakukan beberapa hari sekali.
Selain mengakibatkan burung lebih aktif, pengumbaran secara rutin sanggup membantu meningkatkan stamina dan juga mental burung.
Mengatur Settingan Ekstra Fooding
Bila kondisi tersebut dipicu lantaran burung kurang birahi, sebaiknya proteksi pakan atau extra fooding sanggup lebih ditingkatkan. Khususnya pakan serangga menyerupai kroto dan jangkrik.
Di samping itu, anda juga sanggup memberinya pakan tambahan lain yang bervariasi menyerupai ulat hongkong, kelabang dan cacing tanah.
Tambahan Suplemen
Dalam pemeliharaan burung, proteksi embel-embel sangat penting untuk diperhatikan. Salah satunya ialah pemeliharaan burung murai batu. Suplemen sangat berperan penting dalam menciptakan burung semakin gacor dan ngotot dalam perlombaan.
Banyak pecinta burung yang memelihara murai batu namun jarang memberinya embel-embel tambahan. Dengan anggapan mereka sanggup mendapat asupan nutrisi dari pakan tambahan yang telah dikonsumsi setiap hari.
Padahal bila dilihat selama ini asupan nutrisi hanya berasal dari satu atau dua jenis pakan serangga saja. Dan hal ini masih dianggap kurang mencukupi kebutuhan burung.
Oleh alasannya ialah itu, untuk sanggup melengkapi keperluan nutrisinya tersebut, maka proteksi embel-embel untuk mendukung multivitamin sanggup diberikan secara teratur.
Sebaiknya anda pilih embel-embel yang paling sempurna dan mempunyai kandungan yang sangat bermanfaat untuk burung, salah satunya yaitu berupa Sup Plus Bird. Dengan proteksi embel-embel tersebut, sanggup membantu mengatasi murai kerikil kurang ngotot dan semakin garang dikala bertanding.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Murai Watu Kurang Ngotot? Inilah Penyebab Dan Cara Mengatasinya"
Posting Komentar