Smart Buddies tahu sejarah mata uang Rupiah? Uang Rupiah yang kita gunakan ketika ini ternyata telah melalui bermacam-macam perubahan, lho. Meskipun resmi dipakai di Indonesia, tetapi bukan berarti sesudah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 kita pribadi memakai Rupiah. Nama Rupiah gres diresmikan beberapa tahun sesudah proklamasi. Nah, kini pastinya smart buddies penasaran kan mata uang apa yang dipakai ketika wilayah nusantara ini masih berbentuk kerajaan? Dalam rangka Hari Bank Indonesia, Ruangguru akan membagikan sejarah lengkap dari mata uang Indonesia yaitu Rupiah. Check these out!
Pada Zaman Kerajaan
Seperti yang smart buddies ketahui, sebelum merdeka Indonesia menjadi kawasan dari banyak kerajaan. Seperti misalnya kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit, kerajaan Mataram Lama, dan sebagainya. Pada masa itu, jual beli memakai uang sudah banyak digunakan. Namun, uang yang beredar ketika itu bukan uang kertas melainkan berupa logam. Bahan dasar uang logam tersebut biasanya berupa emas ataupun perak.
Penjajahan Belanda
Setelah Belanda tiba dan menjajah kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah nusantara, barulah pemerintah Hindia Belanda (wilayah Indonesia sebelum merdeka) mendirikan De Javasche Bank pada tahun 1828. De Javasche Bank inilah yang menjadi cikal bakal dari Bank Indonesia kini ini. Pada ketika itu, De Javasche Bank mengeluarkan mata uang Sen dan Gulden. Kedua mata uang tersebut dipakai khusus hanya di wilayah Hindia Belanda saja.
Penjajahan Jepang
Uang Belanda yang telah beredar sebelumnya hasilnya ditarik dari peredaran ketika kedatangan para penjajah Jepang pada tahun 1942. Jepang menarik semua uang terbitan Belanda dan menggantinya dengan uang mereka sendiri yang diterbitkan oleh Bank Nanpo Kaihatsu Ginko. Bank ini mencetak uang dengan nama “Gulden Hindia Belanda” dan masih memakai bahasa Belanda. Perbedaan yang paling terlihat yakni perubahan dari goresan pena De Javasche Bank (Belanda), ke goresan pena De Japansche Regeering (Jepang).
Sebagai upaya untuk menggoda masyarakat Indonesia ketika masa pendudukan Jepang akan berakhir, Jepang kemudian menerbitkan mata uang gres dengan memakai bahasa Indonesia. Mata uang tersebut yakni Rupiah Hindia Belanda.
Kedatangan NICA
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia kondisi keuangan Indonesia memburuk. Semua mata uang gres yang beredar banyak dipakai dalam transaksi, baik itu mata uang terbitan Hindia Belanda maupun terbitan Jepang. Kondisi ini makin diperburuk dengan kedatangan tentara sekutu yang dikenal dengan sebutan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). NICA menarik semua uang yang beredar di Indonesia dan menggantinya dengan “Gulden NICA” atau uang NICA.
Para pejuang pada ketika itu menolak uang NICA alasannya yakni menampilkan Ratu Wilhelmina, lambang kerajaan dan bahasa Belanda. Saat uang tersebut memasuki pulau Jawa, Bung Karno mendeklarasikan bahwa uang NICA yakni ilegal.
Oeang Republik Indonesia (ORI)
Indonesia yang gres saja memproklamirkan kemerdekaannya kemudian pribadi bergerak untuk menciptakan mata uang sendiri. Namun sayangnya, hal ini terkendala dengan sumber daya untuk menciptakan dan mencetak mata uang tersebut. Setelah usaha yang gigih, Pemerintah Indonesia hasilnya berhasil mencetak dan menerbitkan uang sendiri pada tanggal 3 Oktober 1946. Uang tersebut dikenal dengan ORI atau Oeang Republik Indonesia.
Semua uang terbitan Jepang harus ditukarkan dengan ORI. Standar nilai tukar ORI ditetapkan dengan harga 50 Rupiah Hindia Belanda = 1 ORI. Pemerintah juga memutuskan bahwa 1 ORI setara dengan 0.5 gram emas. Namun, ORI mulai mengalami problem finansial yang menyebabkan tingkat inflasi menjadi tidak terkendali. Pada bulan Maret 1947, nilai tukar ORI merosot dari 5 Gulden NICA menjadi 0.3 Gulden NICA.
Kelahiran Bank Indonesia
Setelah kelahiran NKRI pada tanggal 17 Agustus 1950, pemerintah Indonesia berusaha untuk menghapus segala bentuk dampak Belanda. Nah, berikut yakni beberapa upaya yang dilakukan:
- Mengganti mata uang Belanda yang berdenominasi rendah dengan koin Rupiah potongan 1, 5, 10, 25, dan 50 sen, dengan menerbitkan uang kertas 1 dan 2 ½ Rupiah.
- Mengubah nama De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Pada tahun 1952-1953, Bank Indonesia merilis uang kertas baru, yaitu 1 Rupiah sampai 100 Rupiah.
Pada tahun 2017 ini pemerintah Indonesia juga kembali memperbaharui Rupiah dengan desain dan ukuran yang berbeda. Apa smart buddies sudah mempunyai semua uang Rupiah gres ini?
Bagaimana, Smart Buddies? Rupiah ternyata sudah mengalami aneka macam perkembangan ya seiring juga dengan berkembangnya bangsa ini. Selama itu pula, telah aneka macam potongan Rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengganti, memperbaiki, atau menyempurnakan mata uang Indonesia, Rupiah. Sebagai salah satu identitas dan pujian bangsa, sudah seharusnya Rupiah kita jaga dan akui dengan cara tidak memalsukannya. Kamu dapat berguru lebih lanjut mengenai sejarah uang dengan guru privat melalui ruangles. (SA/DR)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Fakta Menarik Perubahan Uang Indonesia Yang Perlu Kau Ketahui"
Posting Komentar