"Not to fill a bucket, but to ignite a fire."
Jadi seorang guru memang harus berwawasan luas lantaran akan dijadikan pola para siswanya. Oleh alasannya itu, sebelum mulai mengajar seorang guru wajib hukumnya mendalami bahan yang akan disampaikan pada siswa. Selain memang sudah menjadi sebuah keharusan, juga untuk mengantisipasi aneka macam macam pertanyaan yang tiba dari para siswa. Bagaimana ya menjawab pertanyaan siswa dengan bijak?
Sebagai guru, bapak/ibu niscaya pernah menerima pertanyaan yang mengejutkan dari siswa. Well, begitulah mereka yang penuh dengan rasa ingin tahu dan menyimpan jutaan pertanyaan dalam otak. Nah, acapkali bapak/ibu galau atau tidak tahu balasan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mau jawab “Ibu/bapak tidak tahu,”, kok rasanya malu?
Ingat, guru bukanlah insan serba tahu. Maka dari itu, perilaku bijaksana diharapkan dalam menyikapi aneka macam pertanyaan siswa. Untuk menyiasatinya, Ruangguru.com membagi beberapa taktik menjawab untuk para guru. Silakan mencoba!
Pertama, coba pikir kembali, apa bekerjsama kiprah siswa? Apa pula kiprah guru? Tugas siswa yaitu mencar ilmu dan mengkaji hal-hal yang belum diketahui. Sedangkan kiprah guru yaitu mengajarkan, mendidik siswa semoga jadi lebih tahu. Namun, bukan berarti jadi maha tahu.
Tidak ada yang salah dengan balasan tersebut. Jangan coba menjawab pertanyaan siswa dengan asal-asalan atau mengarang. Mengajarkan siswa mengenai kejujuran, kerendahan hati, serta cara memecahkan duduk kasus akan lebih penting ketimbang memberi balasan yang belum terperinci kepastiannya. Akan tetapi, balasan “tidak tahu” sanggup menjadi lebih baik kalau bapak/ibu memberikan dengan bijak.
Nah, kalau sudah melontarkan kalimat ini, segeralah cari aneka macam acuan untuk menemukan jawaban. Berikan balasan setepat dan secepat mungkin sehabis bapak/ibu mengetahuinya. Kalau memang bapak/ibu tahu sedikit informasi wacana yang ditanyakan, boleh menjawab dengan cara demikian:
Jika pertanyaannya tidak relevan dengan topik yang sedang dibahas, bapak/ibu sanggup menjawab dengan cara ini:
Sembari menunda, bapak/ibu punya waktu terlebih dulu untuk mencari balasan yang benar. Setelahnya, tepati janji.
Selain cara di atas, sanggup juga lho mengajak siswa untuk memecahkan jawabannya bersama-sama. Cara ini akan membuat diskusi yang menarik, juga menyenangkan.
Bapak/ibu sanggup agendakan untuk mengunjungi tempat wisata edukatif yang sekiranya tidak terlalu jauh dari sekolah. Tapi tidak melulu harus keluar dari zona sekolah kok, di lingkungan sekitar juga bisa. Misalnya, ke taman dan mengamati tumbuhan putri aib yang mengatup dikala disentuh.
Kemudian, cara menjawab berikutnya yaitu dengan “melempar balik” pertanyaan tersebut kepada siswa. Misalnya:
Dengan cara ini, siswa perlahan mencar ilmu memecahkan suatu masalah, dan terpacu untuk banyak mencari tahu. Pastikan tetap di bawah pengawasan bapak/ibu guru ya.
Terakhir, bapak/ibu sanggup coba mengantarkan siswa menuju sumber informasi yang sekiranya bisa menjawab pertanyaan siswa. Berikan acuan bacaan, tontonan, dan sebagainya. Bila dirasa kurang, bapak/ibu sanggup coba mengundang pembicara yang kompeten untuk mengupas tuntas mengenai pertanyaan siswa. Pastikan topiknya benar-benar menarik dan sanggup jadi sumber pembelajaran yang banyak untuk siswa ya. Kalau masih sanggup dijawab sendiri, cara ini tidak perlu dilakukan.
Pada intinya, tetaplah berlaku jujur pada siswa dan diri sendiri. Guru yang disukai siswa yaitu guru yang sanggup mereka percaya. Tidak mau kan melunturkan kepercayaan mereka lantaran gengsi atas ketidaktahuan bapak/ibu guru? Jadikanlah aneka macam pertanyaan kritis siswa menjadi pola untuk mencar ilmu dan menggali ilmu lebih banyak lagi. Bersyukurlah kalau mempunyai siswa yang kritis karena membuat kelas jadi lebih interaktif. (TN) Untuk melatih perilaku kritis siswa, guru sanggup merekomendasikan digitalbootcamp. Digitalbootcamp adalah group chat belajar dengan tutor standby, modul bimbel lengkap, latihan soal dan tryout, serta jalan masuk video mencar ilmu lengkap di ruangbelajar. Happy teaching!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Bolehkah Guru Menyampaikan "Tidak Tahu" Kalau Tidak Dapat Menjawab Pertanyaan Siswa?"
Posting Komentar