Selalu suka membaca puisi Khalil Gibran yang satu ini. Membuat saya selalu ingat dan berpikir kembali mengenai keberadaan dan misi saya di dunia ini sebagai orang tua.
Anak ialah berkah dari Tuhan yang terindah.
Mereka lahir ke dunia bukan untuk kita omeli setiap hari, tapi kita asuh dengan penuh cinta dan doa. Namun juga bukan untuk kita manja setiap hari, tapi kita didik untuk kelak menjadi orang yang tegar, bijak, dan membawa keberkahan bagi sekitarnya.
Anak juga sekaligus ialah ujian.
Ujian apakah kita sanggup lebih sabar. Ujian apakah kita sanggup lebih bijaksana. Ujian apakah kita sanggup selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Ujian apakah kita sanggup menjadi insan yang lebih baik setiap harinya. Dan ujian apakah kita sanggup selalu tawakal kepada-Nya.
Sebagai hamba Yang Mahakuasa yang yang kelak akan kembali kepada-Nya, saya merasa tidak berhak untuk berlaku tidak baik, keras, maupun garang kepada anak, alasannya ialah mereka ialah titipan-Nya yang harus kita jaga sebaik-baiknya.
Sumber http://ortubelajar.blogspot.com/
Anak ialah berkah dari Tuhan yang terindah.
Mereka lahir ke dunia bukan untuk kita omeli setiap hari, tapi kita asuh dengan penuh cinta dan doa. Namun juga bukan untuk kita manja setiap hari, tapi kita didik untuk kelak menjadi orang yang tegar, bijak, dan membawa keberkahan bagi sekitarnya.
Anak juga sekaligus ialah ujian.
Ujian apakah kita sanggup lebih sabar. Ujian apakah kita sanggup lebih bijaksana. Ujian apakah kita sanggup selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Ujian apakah kita sanggup menjadi insan yang lebih baik setiap harinya. Dan ujian apakah kita sanggup selalu tawakal kepada-Nya.
Sebagai hamba Yang Mahakuasa yang yang kelak akan kembali kepada-Nya, saya merasa tidak berhak untuk berlaku tidak baik, keras, maupun garang kepada anak, alasannya ialah mereka ialah titipan-Nya yang harus kita jaga sebaik-baiknya.
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka ialah bawah umur kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau sanggup menunjukkan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka mempunyai ikiran mereka sendiri
Engkau sanggup merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah sanggup engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau sanggup menjadi ibarat mereka, tapi jangan coba menimbulkan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau ialah busur-busur kawasan anak-anakmu menjadi bawah umur panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga bawah umur panah itu sanggup meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab saat ia mengasihi bawah umur panah yang terbang, maka ia juga mengasihi busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
Sumber http://ortubelajar.blogspot.com/
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Anak-Anakmu (By Khalil Gibran)"
Posting Komentar