Adit: “Dulunya Benci Matematika, Kini Malah Jadi Guru Matematika”

 

Mas Adit, salah satu guru Matematika di Ruangguru.com Mas Adit, salah satu pengajar Matematika di Ruangguru.com

 Kalau sebelumnya kami memperkenalkan karyawan Ruangguru, kini kami akan memperkenalkan salah satu guru ahli kami! Guru Matematika yang bersahabat disapa Mas Adit ini, meski terbilang muda tetapi sudah mempunyai banyak pengalaman mengajar lho!

Sejak tahun 2008, Mas Adit sudah secara aktif mengajar, baik mengajar privat di Karisma Learning Center (Salman ITB), Mabit Nurul Fikri, Bidik Misi Jawa Barat (2011), bergabung di PT. SURE Indonesia binaan Prof. Yohanes Surya sebagai trainer Matematika GASING untuk tingkat SD, SMP, Sekolah Menengan Atas bahkan melatih guru-guru untuk mengajar. Kini, Mas Adit merupakan salah satu pengajar privat dan guru online di Ruangguru.com. Wih, ahli sekali ya?

Ada hal yang menarik nih! Meski kini Mas Adit sudah secara aktif mengajar Matematika, ternyata dulunya dia tidak menyukai Matematika lho! Kok bisa gitu ya? Kaprikornus begini ceritanya…

***

Dulunya semenjak duduk di kursi SD, dia selalu mendapat nilai yang buruk untuk pelajaran Matematika. Hingga pada suatu hari, ditantang oleh gurunya untuk bisa dan mendapat nilai bagus. Berkat tantangan itu, dia mulai mencoba mempelajari lebih dalam lagi hingga jadinya menemukan bahwa Matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan dan tidak serumit menyerupai yang dibayangkan.

Dengan sering bertanya, jadinya dia menilai bahwa Matematika tidak sekedar hafalan tetapi bagaimana kita bisa memahami. Dengan memahami, kita tidak perlu bersusah payah untuk menghafal antara rumus dan bentuk soal untuk bisa mengerjakan suatu soal. Setelah bisa menguasai Matematika, Mas Adit pun mulai mendapat nilai yang bagus.

“Saya hingga mendapat sindiran, ‘Adit cuma bisa pintar Matematika untuk sendiri doang, tapi ngga bisa ngajarin orang lain’ dari sobat saya”

Melihat nilai Mas Adit yang selalu mendapat nilai yang bagus, jadinya sering mendapat sindiran dari teman-temannya sebab hanya pintar sendiri. Berawal dari situ, tumbuh motivasi untuk mulai mengembangkan ilmu dengan mulai mengajar teman-temannya. Dari yang tadinya tidak menyukai Matematika, bahkan kini Mas Adit menemukan rasa kesenangan untuk mengajar pelajaran ini. Dari situ, jadinya tetapkan untuk mulai aktif mengajar dengan memperlihatkan mengajar secara privat.

***

Belajar dari pengalaman Mas Adit mengajar, ada beberapa hal yang yang perlu diperhatikan semoga murid pun juga bisa menyukai dengan Matematika. Hal ini bisa dimulai dengan bagaimana mengatakan bahan kepada murid.

Salah satu permasalahan yang ditemukan dikala mengajar ialah banyak yang masih menilai Matematika sulit sebab terlalu berusaha untuk menghafal bukannya untuk memahami. Akibatnya, ketika dihadapkan soal yang berbeda murid akan merasa kesulitan dan keluarlah ucapan menyerupai “Matematika itu susah” dari murid.

Itulah mengapa dikala mengajar anak didiknya, dia tidak hanya sekedar mengatakan rumus saja, tetapi juga mengatakan alasan mengapa memakai rumus tersebut sehingga anak didiknya bisa memahami lebih baik. Jadi, ketika murid berhadapan dengan bentuk soal yang berbeda mereka tetap mempunyai kemampuan untuk mengerjakan.

“Saat mengajar kita perlu ingat, apa yang kita anggap praktis bisa dianggap susah bagi murid”

Terkadang di dikala mengajar, guru terburu waktu sehingga seringkali meluangkan waktu yang singkat untuk bahan dasar sebab menganggap mudah. Padahal, sebaiknya mengajar bahan dasar justru yang memerlukan waktu lebih usang sebab itu yang akan menjadi tumpuan murid untuk mengerjakan soal rumit ke depannya. Alhasil, ketika murid belum mempunyai dasar yang kokoh jadinya dikala diberikan bahan yang lebih rumit mereka justru akan kesulitan untuk mengejar bahan yang diberikan.

Pendidikan memang tidak bisa disamaratakan, sebab intinya pendidikan yang diberikan dikala ini pun tidak sama rata di Indonesia. Setiap murid mempunyai  tingkat kemampuan yang berbeda. Ada yang butuh diajarkan dari dasar sekali, ada juga yang sudah paham dan tinggal perlu dibimbing. Sebagai guru, kita harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan murid semoga bisa berguru secara maksimal.

“Soal-soal yang diberikan sebaiknya dipakai untuk memuji, bukan menguji”

Seringkali dikala mengajar, guru mengatakan latihan soal tidak menyerupai yang diberikan dikala mengatakan klarifikasi materi. Pada umumnya, guru mengatakan soal untuk menguji kemampuan murid. Sisi positifnya, dengan hal ini harapannya akan mendorong murid untuk berinisiatif berguru secara mandiri. Tetapi kadang hasilnya justru sebaliknya, ada murid yang semakin meyakini bahwa dirinya tidak bisa dan kehilangan percaya diri.

Untuk memotivasi murid, sebaiknya berikan soal yang diperuntukkan untuk memuji, yaitu yang sesuai dengan referensi yang sudah pernah diajarkan. Ketika murid merasa bahwa mereka bisa mengerjakan soal, maka akan tumbuh rasa percaya diri dan meyakini bahwa Matematika itu pelajaran yang praktis dan bisa mereka kuasai. Inilah metode berguru yang ingin dibangun oleh Mas Adit, yaitu memotivasi murid akan kemampuan mereka. Dengan demikian, murid perlahan akan menyukai Matematika.

“Saat mengajar, ada dua kemungkinan permasalahan: Antara murid yang tidak bisa berguru atau guru yang tidak bisa mengajar”

Ketika mengajar, kita akan dihadapkan dengan banyak sekali tipe murid yang berbeda, sehingga setiap murid tidak bisa diperlakukan dengan metode yang sama. Ada saja metode yang biasanya efektif digunakan, tidak berjalan baik dengan murid tertentu sehingga guru berasumsi bahwa kesalahan ada di sisi murid dan menilai mereka tidak bisa belajar.

Sebagai pengajar, sebaiknya guru dihentikan berpikir bahwa murid yang tidak mempunyai kemampuan. Akan lebih baik apabila guru mencoba untuk introspeksi diri dulu, mungkin saja memang kita yang belum bisa mengajar dengan cara yang sempurna sesuai dengan kebutuhan murid. Dengan begitu, kita pun akan berusaha untuk mencari cara alternatif yang lebih efektif diterapkan.

Adakalanya, memang kita harus mau mengakui bahwa murid tidak berhasil mengerti sebab guru belum bisa mengajar dengan cara yang tepat. Sebagai guru kita harus memberitahu, mengarahkan, dan membimbing murid dari yang tidak bisa menjadi bisa. Sudah menjadi tanggung jawab sebagai guru untuk mencari cara terbaik bagaimana supaya murid sanggup mengerti dan tidak praktis menyerah.

***

Ya, menyerupai itulah pengalaman mengajar dari guru ahli kami, Mas Adit. Dari dia kita bisa berguru bahwa terkadang yang menciptakan murid kesulitan dalam Matematika sebab mereka pun juga belum ‘mengenal’ dengan baik pelajaran tersebut. Namun, hal ini bisa berubah dari bagaimana seorang pengajar mengenalkan Matematika dengan cara yang sempurna sesuai dengan kebutuhan murid.

Untuk pengajar Matematika maupun seluruh pengajar pelajaran lain di Indonesia, kami salut atas pengabdian Bapak/Ibu Guru! Tetap semangat dalam mengembangkan ilmu ya. Cheers! :)

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Adit: “Dulunya Benci Matematika, Kini Malah Jadi Guru Matematika”"

Posting Komentar