Victoria - Bagaikan film komedi Adam Sandler, tapi ini kisah faktual traveler yang bikin kacau sebuah hotel glamor di Kanada gara-gara burung camar. Parah kacaunya!
Hampir dua dekade lalu, traveler berjulukan Nick Burchill pernah mengalami insiden tluar biasa sial ketika menginap di Fairmont Empress Hotel, Victoria, Kanada. Pria asal Nova Scotia itu membagikan kisahnya di Facebook.
Dilihat detikTravel dari akun Facebook Nick Burchill, Kamis (5/4/2018), postingan soal kisah Burchill dan larangan menginap di hotel itu ditulis pada 28 Maret 2018 kemarin. Burchill menceritakan kronologi insiden yang terlupakan itu.
17 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2001 Burchill menginap di Fairmont Empress Hotel untuk urusan kantor. Nah, Burchill yang dulunya menjadi tentara AL dari Canadian Naval Reserve ini tiba ke hotel tak hanya membawa pakaian tapi juga pepperoni untuk teman-temannya di Angkatan Laut.
Pepperoni ini buah tangan khas dari Halifax, kota di Kanada. Karena temannya banyak, maka pepperoni yang ia bawa pun jumlahnya tentu tidak sedikit. Namun dalam perjalanannya dari Nova Scotia ke Victoria, tas berisi pepperoni ini sempat salah masuk penerbangan.
BACA JUGA: 25 Hotel Paling Romantis di Dunia, Ada dari Indonesia
Tas isi pepperoni tersebut gres tiba di kamar hotel keesokan harinya. Takut pepperoninya basi, Burchill mengeluarkannya dari tas dan diletakkan di erat jendela yang sedikit dibuka.
Udara di bulan April itu cukup hirau taacuh sehingga dianggap sanggup membantu pepperoni tetap awet, alasannya memang di kamarnya tak ada kulkas. Setelah menaruh pepperoni yang banyak itu, Burchill pergi berjalan-jalan sekitar 4 atau 5 jam.
Begitu kembali ke kamar, betapa kagetnya ia melihat banyak burung camar asyik menikmati pepperoni. Burung-burung itu diperkirakan berjumlah 40an dan masuk ke kamar lewat jendela yang tadi ia buka.
Parahnya lagi, burung itu tak hanya menikmati pepperoni tapi juga buang kotoran sembarangan di kamarnya. Jadilah kotoran dan air liur burung camar, tersebar di banyak sekali sisi permukaan lantai kamar.
Burchill kaget melihat kawanan burung camar, begitu pula sebaliknya. Saat Burchill membuka pintu, burung-burung itu panik berupaya segera kabur lewat jendela yang terbuka. Kekacauan makin menjadi, burung-burung itu menabrak lampu, merobek tirai, kotorannya juga jadi berceceran ke mana-mana. Waduh!
Burchill berjuang melewati kawanan burung untuk membuka jendela lebih lebar. Hampir semua burung camar segera kabur, tapi ada juga yang balik lagi untuk mengambil pepperoni. Salah satu burung itu pun dihalau dengan lemparan sepatu Burchill yang kesudahannya burungnya terbang tapi sepatunya jatuh ke jalanan di depan jendela.
Ilustrasi (BBC) |
Berhubung akan ada meeting, Burchill segera mengambil sepatu yang dilempar ke luar dan membersihkannya. Dengan kamar yang masih bau kotoran burung dan super berantakan, Burchill berusaha tetap hening sambil mencuci sepatu dan mengeringkannya dengan hair dryer. Namun alasannya hair dryer diletakkan begitu saja ke dalam sepatunya, alat itu bergetar dan jatuh ke dalam wastafel yang penuh air dan listrik kamar pun konslet.
Akhirnya Burchill menelepon front desk, meminta pertolongan untuk membersihkan kamar. Staf hotel yang tiba untuk membersihkan kamarnya pun terlihat kaget dengan segala kekacauan di sana.
Kemudian Burchill meminta maaf, segara meninggalkan kamar untuk meeting dan sekembalinya dari sana, barang-barangnya sudah dipindahkan ke kamar lain yang lebih kecil. Tak beberapa lama, laki-laki ini diberitahu jikalau ia dihentikan ke hotel itu lagi seumur hidup.
Hingga 17 tahun lamanya Burchill tak melanggar larangan ke hotel itu hingga kesudahannya final Maret 2018 kemudian mengirim surat meminta maaf lagi ke pihak hotel dan mengakui kesalahannya. Ia berharap larangan itu sanggup dicabut.
Lalu pada 31 Maret 2018, laki-laki ini update lagi di Facebook. Kabarnya pihak hotel telah memaafkannya dan kembali menerimanya untuk menginap di Fairmont Empress Hotel. Senangnya!
"After reviewing my application for a pardon with the Empress staff; Ryan, the manager has notified me verbally that I will once again be welcome as a guest. I bet it was the pound of Brothers Pepperoni that I gave them as a peace offering that did the trick," tulis Burchill di akun Facebooknya.
Kisah ini pun sempat viral. Postingan Burchill soal masa lalunya ini sudah di-share 5.849 kali dan mendapat 168 komentar. Banyak yang mendukung langkah Burchill untuk kembali meminta maaf, ada pula yang terhibur meskipun awalnya tak percaya jikalau ini kisah nyata.
"I really thought this was an April Fool's joke. It isn't ??? Omggggg! Best story ever," tulis Dawn Marie Galgay.
"Nick, this never gets old-nice re tell! Glad you received your pardon!" kata Sherry Del Rizzo.
"Best story ever. This is the stuff for Adam Sandler movies," tulis Kjetil Jensen.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Murid Kreatif- Bagai Film Komedi Adam Sandler, Tamu Ini Bikin Hotel Kacau Balau"
Posting Komentar