Hal yang sangat penting semoga Anda menjadi pengemudi yang baik dan disiplin aturan, untuk menghindari risiko kecelakaan yang membahayakan diri maupun pengendara lainnya.
Berkendaraan menggunakan kendaraan beroda empat memerlukan persiapan dan antisipasi tersendiri dibandingkan berkendara dengan motor.
Photo credit: Pxhere.com
Meskipun kendaraan beroda empat sudah memperoleh perawatan yang baik dan teratur, hingga kondisi mesin, ban dan sistem pengereman yang baik, ada banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Langsung saja, berikut di bawah ini:
Safety Belt
Hal pertama untuk orang yang berguru mengemudi ialah wajibnya mengenakan safety belt (sabuk pengaman), pastikan juga dalam kondisi yang kencang sehingga berfungsi dengan baik.
Safety Belt akan melindungi pengguna kendaraan dari cedera ketika pengereman mendadak, atau melindungi dari cedera lebih berat ketika mengalami kecelakaan. Penggunaan safety belt yaitu menyilangkan safety belt dari tulang pundak hingga ke pinggul.
Posisi Spion yang Benar
Ini sangat penting, Anda harus memastikan sempurna posisi spion samping maupun dalam, hal ini penting semoga pengemudi bisa melihat semua sudut dengan baik, terutama penggalan belakang.
Ketepatan posisi spion ini untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lainnya, akhir kendaraan dari belakang yang muncul namun tidak disadari oleh pengemudi. Kejadian ini sering berawal sebab posisi beling spion yang tidak tepat.
Fokus atau Jaga Pikiran
Sangat penting untuk fokus dalam mengemudikan mobil, Anda harus menghilangkan banyak sekali fikiran yang bisa mengganggu fokus. Jika pikiran Anda kalut atau banyak pikiran, maka hendaknya menepi sementara untuk menenangkan pikiran.
Hal lainnya, walaupun kendaraan beroda empat Anda telah mempunyai teknologi yang ramah lingkungan, dalam pengoperan gigi trasmisi lakukan pada ketika rpm 2.000 hingga 2.500 rpm. Hal itu sebab umumnya mesin kendaraan beroda empat (yang menggunakan BBM) gres bekerja optimal pada kondisi putaran 2.000-2.500 rpm
Posisi Memegang Setir
Untuk penguasaan setir, maka hendaknya Anda memegang setir dengan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9, cara memegang setir menyerupai ini akan lebih aman.
Saat terjadi hal yang tidak diduga yang bisa menciptakan kaget (terutama kecelakaan), air bags atau kantong udara akan mengembang berada diantara kedua tangan.
Posisi kedua tangan di jam 3 dan 9, juga akan menciptakan Anda lebih gampang dalam menyalakan tuas lampu belok maupun wiper, dengan hanya menggunakan jari sehingga tidak perlu menggunakan tangan yang bisa menganggu proses menyetir di jalan raya.
Mesin Mati Saat Belajar Menyetir
Dua kemungkinan penyebab matinya mesin kendaraan beroda empat ketika berguru mengemudi, yaitu Start hanya melepas kopling dan melupakan gas, serta berhenti lupa tekan kopling (kaki diangkat dari tuas, diangkat pelan-pelan tetapi tetap nempel).
Persneling Mobil
Misalnya ketika berguru mengemudi kendaraan beroda empat manual. Umumnya kendaraan manual yang semenjak tahun 90-an mempunyai lima speed, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, serta R untuk mundur. Adapun hijau ialah posisi netral.
Buang Kebiasaan Buruk di Kendaraan
Hindari segala kebiasaan jelek ketika mengemudi, menyerupai merokok, membuka ponsel, menelpon, dan hal jelek lainnya yang beresiko menimbulkan kecelakaan.
Usahakan semoga Anda semaksimal mungkin berkonsentrasi dalam mengemudi. Jika ingin melaksanakan sesuatu hal yang bisa merusak konsentrasi (seperti mengirim SMS) maka hendaknya pengemudi berhenti sejenak di tempat kondusif (pinggir jalan raya).
Hindari Meludah Sembarangan
Meludah sembarangan ketika kendaraan sedang melaju kencang di jalanan yang ramai, bisa menimbulkan konflik dengan pengguna jalan lainnya.
Ludah sangat rentan terbawa angin hingga mengenai pengemudi motor di belakang Anda, maka pengguna jalan lain bisa sangat murka sehingga terjadi konflik yang tidak diinginkan di jalanan.
Jangan Mengemudi Saat Mengantuk
Mengantuk ialah hal yang manusiawi. Namun bagi pengemudi, mengantuk ialah hal yang berbahaya, sebab bisa menimbulkan pengemudi tidak bisa konsentrasi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Awal Mengemudi Mobil
Dalam memegang setir, pada ujung tuas yang berbentuk benjolan tidak digenggam, tapi cukup dipegang dengan dua ruas bawah jari telunjuk serta tengah, dan diapit jari yang lain di kanan kiri tanpa tekanan. Ketika memindahkan tuas maka terdengar bunyi “klek”.
Saat mengemudi, Anda melakukanya dengan reflek, dimana Anda perlu menghafalkan letak posisi serta langkah perpindahannya. Hal itu sebab ketika menyetir, Anda tidak bisa melirik tuas maupun panel lain. Pengemudi harus selalu fokus pada jalanan.
Memulai Praktek Belajar Mengemudi
Pertama carilah posisi netral dari persneling hingga kendaraan beroda empat tidak meloncat. Lalu pelajari start, berhenti dan mengoper.
Cara start untuk menghidupkan mesin, injak kopling dan masukkan ke persneling 1 kemudian injak kopling, kaki kanan Anda menghimpit gas hingga bunyi mesin meningkat.
Lalu secara perlahan kopling dilepas tanpa menaikkan gas, sehabis itu akan dirasakan kendaraan beroda empat mulai berjalan. Apabila kendaraan beroda empat telah berjalan stabil, maka lepas kopling dan menambah gas.
Cara Mengoper Persneling
Pada dasarnya caranya sama menyerupai cara start tadi, namun perbedaannya ada pada pergeserannya, kopling ditekan, tuas persneling dipindahkan, kemudian kopling tak diangkat pelan-pelan tapi dilakukan secara cepat seiring injakan pedal gas.
Cara Berhenti
Untuk berguru menghentikan kendaraan beroda empat yaitu dengan menghimpit kopling, melepas gas dan juga kaki kanan digeser di atas pedal rem, kemudian injak pedal rem secara perlahan.
Jangan menginjak pedal rem dengan kencang atau mendadak, sebab kendaraan beroda empat akan berhenti mendadak, dan akan membahayakan.
Untuk menyetir dengan selamat maka beberapa hal yang penting diperhatikan yaitu:
Hal Penting Sebelum Belajar Mengemudi
Saat berguru mengemudi mobil, Anda harus paham wacana cara manjaga jarak, berbelok, dll. Belajarlah cara mengatur laju kendaraan dengan baik, ini perlu latihan yang cukup lama. Juga pelajari cara memperlambat dan mempercepat.
Ketika Anda menyetir mobil, maka pandangan lurus ke depan, dengan presentase pandangan jalan samping kiri 60% dan samping kanan 40%.
Mengapa lebih doiman untuk melihat ke arah kiri ketimbang kanan? Itu sebab pada jalan sebelah kiri banyak terdapat pejalanan kaki, kendaraan parkir, becak, tukang ojek, dll.
Untuk bejalar mobil, maka dari awal pasanglah kemauan berpengaruh di dalam diri Anda. Selain itu Anda harus mempunyai seorang pengajar, dalam proses berguru Anda harus didampingi oleh orang yang sudah bisa mengemudi.
Sebelum memulai mengemudi, tentunya Anda harus mengerti kontrol basic dari tiap-tiap feature, Anda harus tahu cara menghidupkan dan mematikan mesin, menggerakkan wiper untuk menangani hujan, cara menggunakan lampu sen, lamu hazard, lampu utama dan lampu jarak jauh.
Pahami juga pemakaian jalur kiri dan kanan, budbahasa mendahului kendaraan lain, makna rambu-rambu jalan raya, dan beberapa ketentuan basic lainnya. Teori-teori tersebut sangat penting diketahui.
Waktunya Terjun ke Lapangan
Carilah suatu lapangan luas di sekitar kompleks rumah Anda untuk berlatih maju dan mundur. Latihlah diri dalam menggunakan kopling. Yakinkan diri Anda bisa menjalankan kendaraan beroda empat dengan halus tanpa getaran mesin (apalagi hingga mesin mati).
Setelah melatih mengemudi di lapangan, dan Anda merasa sudah mulai terbiasa untuk mengemudikan mobil, maka mulailah untuk menjelajahi jalanan atau kompleks rumah dengan mobil.
Latih juga mata Anda untuk melihat ke belakang dengan menggunakan beling spion. Untuk latihan di jalanan ini, pastikan lintasan yang akan Anda lalui jalanannya dalam kondisi baik, dan untuk awal-awalnya gunakan lintasan yang lurus.
Setelah latihan mengemudi di jalan yang lurus, kemudian Anda bisa memulai latihan mengemudi kendaraan beroda empat di jalan yang banyak belokan.
Janganlah menyepelekan teknik belok, walaupun sederhana tapi butuh praktek yang berulang-ulang semoga Anda mendapat feelingnya. Saat berbelok, jangan hingga mengambil jalan pengemudi lain.
Jalanan Menanjak & Memarkir Mobil
Setelah Anda berguru mengemudi kendaraan beroda empat di jalan yang lurus dan berbelok, maka sehabis itu Anda berguru mengemudi melewati jalan menanjak. Latihan juga penggunaan rem tangan dan seni permainan kopling.
Setelah menguasai jalanan menanjak, kemudian belajarlah untuk mengendarai kendaraan beroda empat secara mundur. Setelah itu, waktunya berguru untuk memarkir mobil.
Teknik memarkir kendaraan beroda empat cukup susah, sehingga perlu waktu yang banyak untuk mempelajari atau latihannya.
Tekuni teknik parkir horizontal, dimana teknik parkir ini umum digunakan jikalau Anda menghadapi tempat parkir yang paralel.
Latihan dan latihan, itu yang harus Anda giatkan. Setelah itu. waktunya untuk turun ke jalan besar kota.
Setelah Anda semakin terbiasa dan terlatih dalam mengendarai mobil, maka Anda sudah boleh untuk membawa kendaraan dengan kecepatan 60 Km/jam atau lebih.
Jalan tol menjadi tempat yang pas untuk mengendarai kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi, tapi jangan lebih dari 100 km/jam.
Hal Penting Lainnya
Dalam mengemudi kendaraan beroda empat Anda harus mengetahui komponen-komponen di area kabin depan dan dashboard. Wajin untuk tahu wacana pedal rem, pedal gas, pedal kopling, perseneleng, stang untuk wiper beling depan belakang, stick untuk lampu dim, lampu dekat, lampu sen-sen kanan serta kiri, penggunaan beling spion yang benar, tombol klakson, sabuk pengaman, dll.
Pada penggunaan kendaraan beroda empat gigi gear manual, maka hapalkan denah perpindahan gigi persneling, dengan praktek memindah-mindahkan mulai gigi satu, gigi mundur, hingga gigi paling akhir.
Biasanya ada lambang, contohnya angka 0 atau N (normal) untuk gear dalam posisi normal, Angka 1-5, serta abjad R (untuk jalan Mundur).
Teruslah berlatih hingga jago dalam memindahkan persneling, serta bisa mencapai seluruh pedal tanpa menengok alat. Latih juga mata anda semoga terus tertuju ke depan serta spion kanan-kiri.
Awal ingin menjalankan mobil, input persneling di gigi Normal berupa abjad O (kosong) atau N (normal), injak pedal rem seperlunya, kemudian hidupkan mesin. Dengan damai mata mengusut seluruhnya sisi mobil, termasuk spion kanan-kiri arah depan dan belakang, kemudian pandangan mata lurus ke depan lihat jalan.
Biarkan sepuluh detik mesin kendaraan beroda empat hidup, kemudian gres dijalankan. Jika mesin kendaraan beroda empat belum dipanaskan, maka biarkan mesin hangat selama lima menit, kemudian gres dijalankan.
Injak pedal kopling dengan kaki kiri, kaki kanan tetap di pedal Rem mesin dalam posisi langsam, masukan persneling ke gigi satu. Jika ingin mengawali jalan, harus selalu diawali dengan gigi satu.
Kemudian injak gas perlahan-lahan (kaki kanan digeser dari pedal Rem ke pedal Gas), jangan memandang pedal sebab mata harus selalu ke depan jalan.
Sesudah gas diinjak perlahan-lahan, kemudian kendaraan beroda empat berjalan, maka barulah angkat pedal kopling.
Melajulah dengan perlahan-lahan, janganlah panik jikalau ada sesuatu di depan sebab tinggal menginjak pedal REM serta injak Kopling.
Apabila kendaraan beroda empat telah maju normal dalam jarak 5-10 meter, kemudian pindahlah ke gigi dua.
Dalam mengendarai mobil, pandangan mata harus selalu terkonsentrasi ke depan pada jalan yang bakal dilalui.
Jangan Menambah Kecepatan Saat Lampu Lalu Lintas Menyala Kuning
Ini kebiasaan jelek pengemudi yang bisa sangat membahayakan. Seperti kita tahu, jikalau lampu kuning menyala menunjukan pengemudi harus mengurangi kecepatan sebab sebentar lagi akan menyala lampu merah.
Akan tetapi, pada banyak praktek di lapangan ketika lampu kuning menyala justru para pengendara menambah kecepatan.
Menambah kecepatan ketika lampu kemudian lintas menyala kuning sangat membahayakan, jikalau kendaraan dari arah kanan atau kiri melaju sebab lampu kemudian lintas mereka mulai menyala hijau, maka sanggup beresiko terjadi tabrakan.
Oleh sebab itu, sesuai hukum maka ketika pengemudi melihat lampu kemudian lintas menyala kuning, maka itu artinya bersiap untuk berhenti dengan mengurangi kecepatan. Menambah kecepatan ketika lampu kuning akan membahayakan keselamatan orang-orang, termasuk diri Anda sendiri.
Jika Bepergian Jauh, Perhatikan Barang Bawaan
Penting diketahui, bahwa berat beban (barang) di dalam kendaraan beroda empat bisa mensugesti penggunaan materi bakar. Oleh karenanya, hendaknya Anda mengeluarkan barang berat dari dalam kendaraan beroda empat yang memang tidak diperlukan.
Apabila di kendaraan beroda empat ada roof rack, namun tidak digunakan maka disarankan dilepas.
Adapun jikalau roof rack memang diharapkan untuk membawa barang yang banyak maka beban kendaraan beroda empat akan jadi berat.
Dengan kondisi begitu, hendaknya berkendara dengan kecepatan lebih rendah dibanding biasanya (tidak membawa barang berat).
Jika Berjalan Pelan maka Jangan di Lajur Kanan
Berjalan dengan kecepatan rendah ketika di jalur kanan (terutama jalan tol) maka hal ini sudah terang merupakan kesalahan. Dimana penggunaan lajur kanan hanya untuk kendaraan berkecepatan tinggi atau untuk mendahului.
Adapun jikalau pengemudi hanya ingin berkendara santai sehingga tidak ingin menyalip maka posisikan kendaraan beroda empat di lajur tengah atau kiri. Jika kendaraan beroda empat berjalan lambat di lajur kanan akan sangat mengganggu kelancaran kemudian lintas.
Jaga Jarak Aman
Saat mengemudi penting untuk menjaga jarak aman, terutama ketika macet. Mobil jaraknya jangan terlalu akrab dengan kendaraan beroda empat di depan, sebab kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi kemudian.
Sehingga Anda perlu memberi ruang yang cukup, ketika kendaraan beroda empat di depan mengerem mendadak maka Anda bisa dengan gampang mengantisipasinya.
Agar kendaraan beroda empat bisa mengerem dengan optimal, maka sebelumnya Anda harus mengusut minyak rem.
Demikian juga periksa hal penting lainnya (tekanan angin ban, lampu indikator, kebocoran oli, dll).
Ikuti Arus Lalu Lintas dengan Baik
Penting untuk mengikuti arus kemudian lintas dan rambu-rambu kemudian lintas secara baik dan benar. Apabila Anda melanggar peraturan kemudian lintas sanggup terkena jeratan undang-undang, sehingga Anda bisa terkena denda yang jumlahnya besar.
Menaati peraturan kemudian lintas juga penting semoga pengendara terhindar dari banyak sekali hal yang tidak diinginkan.
Beberapa Barang yang Sebaiknya Ada di Laci Mobil
Laci ini digunakan pengemudi untuk menyimpan banyak sekali benda, biasanya diisi dengan struk parkir dan semacamnya.
Namun sebagai tips, laci kendaraan beroda empat hendaknya dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa benda yang sangat penting ketika kendaraan beroda empat mengalami problem di jalan. Benda-benda tersebut seperti:
Hal Penting Jika Anda Berkendara Jarak Jauh
Pastikan bahwa benar-benar membawa SIM dan kelengkapan surat-surat kendaraan, hal ini sangat penting ketika Anda terkena investigasi di tengah perjalanan yang jauh.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh maka jangan minum obat yang memunculkan rasa kantuk.
Pastikan rem dan gas bekerja dengan baik, dimana tidak ada satupun benda yang menghalangi. Siapkan juga ban serap dalam kondisi baik, pastikan baut roda kencang, bawa dongkrak dan pembuka ban.
Jika Anda menyewa kendaraan, maka pastikan di dalamnya tidak terdapat barang berbahaya berupa obat-obat terlarang bekas penyewa terdahulu.
Siapkan air minum dan makanan kecil secukupnya untuk diperjalanan. Jika ada anggota keluarga yang sering mabuk darat, maka pastikan untuk meminum obat anti mabuk sebelum berangkat.
Jangan biarkan belum dewasa duduk di samping stir, sebab bisa mengundang ancaman sebab belum dewasa belum mengerti.
Setiap perjalanan 3 jam maka berhentilah sesaat untuk istirahat, hindari memaksakan diri mengemudi jikalau kondisinya tidak mampu. Hindari makan terlalu kenyang sebab bisa memunculkan rasa kantuk.
Apabila melalui daerah berkabut, dimana lampu tidak bisa menembus kabut, maka disarankan berhenti sementara hingga kabutnya menipis, sehingga jarak pandang aman.
Peralatan Sederhana yang Wajib ada di Mobil Ketika Bepergian Jauh
Untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan ketika di jalan, ada beberapa peralatan darurat yang bisa dibawa, yaitu:
Senior Instruktur Indonesian Road Safety Agent (IRSA), Poedyo Santosa, menjelaskan bahwa perlu menyiapkan peralatan yang penting dalam kondisi darurat. Bawalah Toolset seperlunya atau yang penting-penting, yaitu dongkrak, kunci roda, obeng set, kunci pas, P3K, kain majun (potongan kain), selotip, dan gunting.
Pengereman Saat Musim Hujan
Di isu terkini hujan, Anda harus hati-hati dalam berkendara. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang, Anda perlu menurunkan kecepatan kendaraan beroda empat ketika hujan, serta jaga jarak kondusif dengan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan yang berair menimbulkan Anda akan memerlukan waktu yang relatif lebih banyak untuk mengerem, dimana kondisi aspal yang lebih licin dibanding biasanya.
Saat mengerem di jalanan basah, kendaraan beroda empat masih bisa melaju beberapa meter lagi sebab traksi yang berkurang.
Bagi pengguna kendaraan beroda empat manual atau matik ketika hujan, maka jangan menembus RPM lebih dari 5.000. Pengemudi perlu mengurangi 30 persen dari biasanya. Kondisi RPM yang tinggi sekali ketika hujan menimbulkan kendaraan beroda empat sulit untuk dikendalikan.
Tukarkan Ban Mobil dengan Posisi Silang Saat Musim Hujan
Pereli nasional Rifat Sungkar memperlihatkan tips kondusif berkendara di isu terkini hujan, menyerupai yang dikutip dari Toyota Astra. Sebelum bepergian di isu terkini hujan , hal yang perlu dilakukan yaitu menukar posisi roda kendaraan beroda empat secara menyilang.
Artinya, ban kiri depan ditukar dengan ban belakang kanan. Dan, ban kanan depan ditukar dengan ban belakang kiri.
Untuk apa melaksanakan hal ini? Hal itu sebab selama ini ketika di jalanan panas, ban depan itu jauh kemakan dibanding ban belakang. Sementara jikalau hujan, handling itu utamanya berada di depan.
Rifat Sungkar memperlihatkan tips lainnya, yaitu isi angin ban sesuai dengan standar dari pabrikan, oleh sebab itu jangan asal isi angin ban sehingga menjadi tidak standar.
Lalu pada posisi semburan air wiper, hendaknya air yang keluar sejajar dengan posisi pandangan mata pengendara.
"Kalau airnya ke atas, air belum jatuh tapi sudah kebawa wiper. Kalau ke bawahan pas kencang, pas disemprot makin ke bawah lagi, sebab itu ada aerodinamik," kata Rifat Sungkar.
Jika Panel Bahan Bakar Menampilkan Tanda Ingin Habis, Jangan Keburu Panik!
Ketika berkendara, kemudian melihat panel bensin berada di akrab tanda 'E' yang artinya habis, hal ini menciptakan pengendara akan merasa panik. Apalagi jikalau sedang dalam kondisi macet, atau berada di daerah yang jauh dari SPBU.
Hendaknya pengendara jangan panik, dimana lampu indikator materi bakar yang menyala merah sebetulnya bukan berarti tangki bensin nyaris kosong. Umumnya tangki masih mempunyai cadangan bensin sekitar 5 hingga 8 liter, hal ini menyerupai yang dikutip dari Toyota Astra.
Anda masih mempunyai kesempatan untuk mengisi materi bakar, dimana Anda masih mempunyai sisa setidaknya 5 liter bensin. Jika mesin kendaraan besar maka akan semakin besar juga sisa bensinnya.
Hitungan sederhananya, apabila kendaraan beroda empat menyisakan materi bakar sebanyak 5 liter ketika indikator menyala, dimana konsumsi BBM pada umumnya yaitu 10 km akan membutuhkan satu liter bensin.
Dengan begitu, diperkirakan kendaraan beroda empat masih bisa melaju hingga 50 km lagi. Bahkan jikalau kendaraan beroda empat yang digunakan mempunyai teknologi yang menciptakan konsumsi BBM bisa irit, maka kendaraan beroda empat bisa berjalan lebih dari 50 km.
Selain itu, pada beberapa kendaraan beroda empat yang mempunyai faslitas untuk menginformasikan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah materi bakar yang tersisa, dimana gosip biasanya dilaporkan dalam bentuk “Range” atau “Distance To Empty”.
Nah, mungkin Anda belum mengetahui, bahwa jikalau indikator tersebut memperlihatkan angka 0 km, maka mesin tidaklah eksklusif mati, dimana kendaraan beroda empat masih bisa berjalan beberapa kilometer hingga alhasil mesin kendaraan beroda empat benar-benar mati.
Nah, dalam kondisi bensin ingin habis, maka usahakan untuk melaksanakan efisiensi materi bakar semaksimal mungkin, hingga alhasil Anda menemukan SPBU untuk mengisi BBM.
Jangan Hidupkan AC Saat Mobil Melewati Daerah Banjir
Anda hendaknya jangan menghidupkan AC ketika melewati jalan yang dalam kondisi banjir, hal ini supaya AC tidak mengganggu kinerja mesin mobil, serta untuk mencegah timbulnya problem korsleting pada penggalan kelistrikan mobil.
Nah, jikalau Anda telah “sukses” melewati jalan yang banjir, maka sehabis itu AC boleh dinyalakan lagi. Hanya saja ketika AC menyala kembali maka akan muncul bunyi decit dari V-belt yang terciprat air, tidak perlu khawatir sebab nantinya bunyi tersebut hilang sendiri.
Saat menghadapi jalan yang banjir maka pakailah setengah kopling dan gigi terendah, hal ini semoga mencegah mesin mati ketika banjir, hendaknya menggunakan transmisi gigi paling rendah (pada kendaraan beroda empat manual) serta tahan setengah kopling. Adapun besarnya gas kendaraan beroda empat yaitu hingga putaran 2.500rpm.
Adapun pada kendaraan beroda empat matic, kemudikan kendaraan pada gigi rendah yaitu pada 1 atau L supaya putaran mesin bisa berjalan stabil.
Hal ini dilakukan supaya meminimalisir air masuk ke dalam mesin melalui lubang filter udara atau knalpot.
Ketika menghadapi jalan yang banjir, maka usahakan untuk mengambil jalan tengah, hal itu sebab jalan penggalan tengah umumnya mempunyai permukaan yang lebih tinggi.
Adapun jikalau banjir sangat besar, dimana tinggi air sudah hampir setengah mobil, maka hendaknya jangan memaksakan diri untuk lewat.
Anda perlu melaksanakan pengereman sehabis berhasil melewati banjir, dimana kondisi kendaraan beroda empat sehabis melewati jalan yang banjir akan menimbulkan permukaan piringan dan kanvas rem basah.
Oleh sebab itu, lakukan “terapi” pengereman tiga kali secara halus sehabis melewati jalan yang banjir. Melakukan hal ini mempunyai kegunaan untuk mengeringkan rem, serta memastikan fungsi rem kendaraan beroda empat tetap dalam kondisi baik.
Jika Ingin Menyalip
Ingat! Jika ingin menyalip maka gunakanlah jalur kanan, baik itu pengendara kendaraan beroda empat maupun motor, hal ini merupakan peraturan kemudian lintas yang telah ditetapkan Undang-undang Transportasi.
Sehingga jangan menggunakan jalur kiri untuk menyalip sebab dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada pengendara lain, hingga bisa kecelakaan.
Hal lainnya, siapkan uang recehan di akrab jangkauan Anda, yang mungkin ini diharapkan ketika Anda berhadapan dengan tukang mengatur jalan, yang meminta uang recehan sebagai jasanya.
Sumber http://www.freshbugar.comBerkendaraan menggunakan kendaraan beroda empat memerlukan persiapan dan antisipasi tersendiri dibandingkan berkendara dengan motor.
Photo credit: Pxhere.com
Meskipun kendaraan beroda empat sudah memperoleh perawatan yang baik dan teratur, hingga kondisi mesin, ban dan sistem pengereman yang baik, ada banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Langsung saja, berikut di bawah ini:
Safety Belt
Hal pertama untuk orang yang berguru mengemudi ialah wajibnya mengenakan safety belt (sabuk pengaman), pastikan juga dalam kondisi yang kencang sehingga berfungsi dengan baik.
Safety Belt akan melindungi pengguna kendaraan dari cedera ketika pengereman mendadak, atau melindungi dari cedera lebih berat ketika mengalami kecelakaan. Penggunaan safety belt yaitu menyilangkan safety belt dari tulang pundak hingga ke pinggul.
Posisi Spion yang Benar
Ini sangat penting, Anda harus memastikan sempurna posisi spion samping maupun dalam, hal ini penting semoga pengemudi bisa melihat semua sudut dengan baik, terutama penggalan belakang.
Ketepatan posisi spion ini untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lainnya, akhir kendaraan dari belakang yang muncul namun tidak disadari oleh pengemudi. Kejadian ini sering berawal sebab posisi beling spion yang tidak tepat.
Fokus atau Jaga Pikiran
Sangat penting untuk fokus dalam mengemudikan mobil, Anda harus menghilangkan banyak sekali fikiran yang bisa mengganggu fokus. Jika pikiran Anda kalut atau banyak pikiran, maka hendaknya menepi sementara untuk menenangkan pikiran.
Hal lainnya, walaupun kendaraan beroda empat Anda telah mempunyai teknologi yang ramah lingkungan, dalam pengoperan gigi trasmisi lakukan pada ketika rpm 2.000 hingga 2.500 rpm. Hal itu sebab umumnya mesin kendaraan beroda empat (yang menggunakan BBM) gres bekerja optimal pada kondisi putaran 2.000-2.500 rpm
Posisi Memegang Setir
Untuk penguasaan setir, maka hendaknya Anda memegang setir dengan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9, cara memegang setir menyerupai ini akan lebih aman.
Saat terjadi hal yang tidak diduga yang bisa menciptakan kaget (terutama kecelakaan), air bags atau kantong udara akan mengembang berada diantara kedua tangan.
Posisi kedua tangan di jam 3 dan 9, juga akan menciptakan Anda lebih gampang dalam menyalakan tuas lampu belok maupun wiper, dengan hanya menggunakan jari sehingga tidak perlu menggunakan tangan yang bisa menganggu proses menyetir di jalan raya.
Mesin Mati Saat Belajar Menyetir
Dua kemungkinan penyebab matinya mesin kendaraan beroda empat ketika berguru mengemudi, yaitu Start hanya melepas kopling dan melupakan gas, serta berhenti lupa tekan kopling (kaki diangkat dari tuas, diangkat pelan-pelan tetapi tetap nempel).
Persneling Mobil
Misalnya ketika berguru mengemudi kendaraan beroda empat manual. Umumnya kendaraan manual yang semenjak tahun 90-an mempunyai lima speed, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, serta R untuk mundur. Adapun hijau ialah posisi netral.
Hindari segala kebiasaan jelek ketika mengemudi, menyerupai merokok, membuka ponsel, menelpon, dan hal jelek lainnya yang beresiko menimbulkan kecelakaan.
Usahakan semoga Anda semaksimal mungkin berkonsentrasi dalam mengemudi. Jika ingin melaksanakan sesuatu hal yang bisa merusak konsentrasi (seperti mengirim SMS) maka hendaknya pengemudi berhenti sejenak di tempat kondusif (pinggir jalan raya).
Hindari Meludah Sembarangan
Meludah sembarangan ketika kendaraan sedang melaju kencang di jalanan yang ramai, bisa menimbulkan konflik dengan pengguna jalan lainnya.
Ludah sangat rentan terbawa angin hingga mengenai pengemudi motor di belakang Anda, maka pengguna jalan lain bisa sangat murka sehingga terjadi konflik yang tidak diinginkan di jalanan.
Jangan Mengemudi Saat Mengantuk
Mengantuk ialah hal yang manusiawi. Namun bagi pengemudi, mengantuk ialah hal yang berbahaya, sebab bisa menimbulkan pengemudi tidak bisa konsentrasi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Awal Mengemudi Mobil
Dalam memegang setir, pada ujung tuas yang berbentuk benjolan tidak digenggam, tapi cukup dipegang dengan dua ruas bawah jari telunjuk serta tengah, dan diapit jari yang lain di kanan kiri tanpa tekanan. Ketika memindahkan tuas maka terdengar bunyi “klek”.
Saat mengemudi, Anda melakukanya dengan reflek, dimana Anda perlu menghafalkan letak posisi serta langkah perpindahannya. Hal itu sebab ketika menyetir, Anda tidak bisa melirik tuas maupun panel lain. Pengemudi harus selalu fokus pada jalanan.
Memulai Praktek Belajar Mengemudi
Pertama carilah posisi netral dari persneling hingga kendaraan beroda empat tidak meloncat. Lalu pelajari start, berhenti dan mengoper.
Cara start untuk menghidupkan mesin, injak kopling dan masukkan ke persneling 1 kemudian injak kopling, kaki kanan Anda menghimpit gas hingga bunyi mesin meningkat.
Lalu secara perlahan kopling dilepas tanpa menaikkan gas, sehabis itu akan dirasakan kendaraan beroda empat mulai berjalan. Apabila kendaraan beroda empat telah berjalan stabil, maka lepas kopling dan menambah gas.
Cara Mengoper Persneling
Pada dasarnya caranya sama menyerupai cara start tadi, namun perbedaannya ada pada pergeserannya, kopling ditekan, tuas persneling dipindahkan, kemudian kopling tak diangkat pelan-pelan tapi dilakukan secara cepat seiring injakan pedal gas.
Cara Berhenti
Untuk berguru menghentikan kendaraan beroda empat yaitu dengan menghimpit kopling, melepas gas dan juga kaki kanan digeser di atas pedal rem, kemudian injak pedal rem secara perlahan.
Jangan menginjak pedal rem dengan kencang atau mendadak, sebab kendaraan beroda empat akan berhenti mendadak, dan akan membahayakan.
Untuk menyetir dengan selamat maka beberapa hal yang penting diperhatikan yaitu:
- Jangan mengerem mendadak
- Selalu berada di jalur yang benar.
- Kasih sinyal sebelum berbelok.
- Jangan gampang tersulut emosi ketika di jalanan.
Hal Penting Sebelum Belajar Mengemudi
Saat berguru mengemudi mobil, Anda harus paham wacana cara manjaga jarak, berbelok, dll. Belajarlah cara mengatur laju kendaraan dengan baik, ini perlu latihan yang cukup lama. Juga pelajari cara memperlambat dan mempercepat.
Ketika Anda menyetir mobil, maka pandangan lurus ke depan, dengan presentase pandangan jalan samping kiri 60% dan samping kanan 40%.
Mengapa lebih doiman untuk melihat ke arah kiri ketimbang kanan? Itu sebab pada jalan sebelah kiri banyak terdapat pejalanan kaki, kendaraan parkir, becak, tukang ojek, dll.
Untuk bejalar mobil, maka dari awal pasanglah kemauan berpengaruh di dalam diri Anda. Selain itu Anda harus mempunyai seorang pengajar, dalam proses berguru Anda harus didampingi oleh orang yang sudah bisa mengemudi.
Sebelum memulai mengemudi, tentunya Anda harus mengerti kontrol basic dari tiap-tiap feature, Anda harus tahu cara menghidupkan dan mematikan mesin, menggerakkan wiper untuk menangani hujan, cara menggunakan lampu sen, lamu hazard, lampu utama dan lampu jarak jauh.
Pahami juga pemakaian jalur kiri dan kanan, budbahasa mendahului kendaraan lain, makna rambu-rambu jalan raya, dan beberapa ketentuan basic lainnya. Teori-teori tersebut sangat penting diketahui.
Waktunya Terjun ke Lapangan
Carilah suatu lapangan luas di sekitar kompleks rumah Anda untuk berlatih maju dan mundur. Latihlah diri dalam menggunakan kopling. Yakinkan diri Anda bisa menjalankan kendaraan beroda empat dengan halus tanpa getaran mesin (apalagi hingga mesin mati).
Setelah melatih mengemudi di lapangan, dan Anda merasa sudah mulai terbiasa untuk mengemudikan mobil, maka mulailah untuk menjelajahi jalanan atau kompleks rumah dengan mobil.
Latih juga mata Anda untuk melihat ke belakang dengan menggunakan beling spion. Untuk latihan di jalanan ini, pastikan lintasan yang akan Anda lalui jalanannya dalam kondisi baik, dan untuk awal-awalnya gunakan lintasan yang lurus.
Setelah latihan mengemudi di jalan yang lurus, kemudian Anda bisa memulai latihan mengemudi kendaraan beroda empat di jalan yang banyak belokan.
Janganlah menyepelekan teknik belok, walaupun sederhana tapi butuh praktek yang berulang-ulang semoga Anda mendapat feelingnya. Saat berbelok, jangan hingga mengambil jalan pengemudi lain.
Jalanan Menanjak & Memarkir Mobil
Setelah Anda berguru mengemudi kendaraan beroda empat di jalan yang lurus dan berbelok, maka sehabis itu Anda berguru mengemudi melewati jalan menanjak. Latihan juga penggunaan rem tangan dan seni permainan kopling.
Setelah menguasai jalanan menanjak, kemudian belajarlah untuk mengendarai kendaraan beroda empat secara mundur. Setelah itu, waktunya berguru untuk memarkir mobil.
Teknik memarkir kendaraan beroda empat cukup susah, sehingga perlu waktu yang banyak untuk mempelajari atau latihannya.
Tekuni teknik parkir horizontal, dimana teknik parkir ini umum digunakan jikalau Anda menghadapi tempat parkir yang paralel.
Latihan dan latihan, itu yang harus Anda giatkan. Setelah itu. waktunya untuk turun ke jalan besar kota.
Setelah Anda semakin terbiasa dan terlatih dalam mengendarai mobil, maka Anda sudah boleh untuk membawa kendaraan dengan kecepatan 60 Km/jam atau lebih.
Jalan tol menjadi tempat yang pas untuk mengendarai kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi, tapi jangan lebih dari 100 km/jam.
loading...
Hal Penting Lainnya
Dalam mengemudi kendaraan beroda empat Anda harus mengetahui komponen-komponen di area kabin depan dan dashboard. Wajin untuk tahu wacana pedal rem, pedal gas, pedal kopling, perseneleng, stang untuk wiper beling depan belakang, stick untuk lampu dim, lampu dekat, lampu sen-sen kanan serta kiri, penggunaan beling spion yang benar, tombol klakson, sabuk pengaman, dll.
Pada penggunaan kendaraan beroda empat gigi gear manual, maka hapalkan denah perpindahan gigi persneling, dengan praktek memindah-mindahkan mulai gigi satu, gigi mundur, hingga gigi paling akhir.
Biasanya ada lambang, contohnya angka 0 atau N (normal) untuk gear dalam posisi normal, Angka 1-5, serta abjad R (untuk jalan Mundur).
Teruslah berlatih hingga jago dalam memindahkan persneling, serta bisa mencapai seluruh pedal tanpa menengok alat. Latih juga mata anda semoga terus tertuju ke depan serta spion kanan-kiri.
Awal ingin menjalankan mobil, input persneling di gigi Normal berupa abjad O (kosong) atau N (normal), injak pedal rem seperlunya, kemudian hidupkan mesin. Dengan damai mata mengusut seluruhnya sisi mobil, termasuk spion kanan-kiri arah depan dan belakang, kemudian pandangan mata lurus ke depan lihat jalan.
Biarkan sepuluh detik mesin kendaraan beroda empat hidup, kemudian gres dijalankan. Jika mesin kendaraan beroda empat belum dipanaskan, maka biarkan mesin hangat selama lima menit, kemudian gres dijalankan.
Injak pedal kopling dengan kaki kiri, kaki kanan tetap di pedal Rem mesin dalam posisi langsam, masukan persneling ke gigi satu. Jika ingin mengawali jalan, harus selalu diawali dengan gigi satu.
Kemudian injak gas perlahan-lahan (kaki kanan digeser dari pedal Rem ke pedal Gas), jangan memandang pedal sebab mata harus selalu ke depan jalan.
Sesudah gas diinjak perlahan-lahan, kemudian kendaraan beroda empat berjalan, maka barulah angkat pedal kopling.
Saat kendaraan beroda empat mulai bergerak maju, pedal kopling jangan diangkat eksklusif seluruhnya. Angkatlah pedal kopling perlahan-lahan menurut dengan injakan pedal yang semakin menekan.
Agar kendaraan beroda empat tidak enjot-enjotan, kuncinya yaitu kopling ditahan dahulu, diangkat perlahan-lahan, dan gas diinjak secara perlahan-lahan.
Agar kendaraan beroda empat tidak enjot-enjotan, kuncinya yaitu kopling ditahan dahulu, diangkat perlahan-lahan, dan gas diinjak secara perlahan-lahan.
Melajulah dengan perlahan-lahan, janganlah panik jikalau ada sesuatu di depan sebab tinggal menginjak pedal REM serta injak Kopling.
Apabila kendaraan beroda empat telah maju normal dalam jarak 5-10 meter, kemudian pindahlah ke gigi dua.
Dalam mengendarai mobil, pandangan mata harus selalu terkonsentrasi ke depan pada jalan yang bakal dilalui.
Ini kebiasaan jelek pengemudi yang bisa sangat membahayakan. Seperti kita tahu, jikalau lampu kuning menyala menunjukan pengemudi harus mengurangi kecepatan sebab sebentar lagi akan menyala lampu merah.
Akan tetapi, pada banyak praktek di lapangan ketika lampu kuning menyala justru para pengendara menambah kecepatan.
Menambah kecepatan ketika lampu kemudian lintas menyala kuning sangat membahayakan, jikalau kendaraan dari arah kanan atau kiri melaju sebab lampu kemudian lintas mereka mulai menyala hijau, maka sanggup beresiko terjadi tabrakan.
Oleh sebab itu, sesuai hukum maka ketika pengemudi melihat lampu kemudian lintas menyala kuning, maka itu artinya bersiap untuk berhenti dengan mengurangi kecepatan. Menambah kecepatan ketika lampu kuning akan membahayakan keselamatan orang-orang, termasuk diri Anda sendiri.
Jika Bepergian Jauh, Perhatikan Barang Bawaan
Penting diketahui, bahwa berat beban (barang) di dalam kendaraan beroda empat bisa mensugesti penggunaan materi bakar. Oleh karenanya, hendaknya Anda mengeluarkan barang berat dari dalam kendaraan beroda empat yang memang tidak diperlukan.
Apabila di kendaraan beroda empat ada roof rack, namun tidak digunakan maka disarankan dilepas.
Adapun jikalau roof rack memang diharapkan untuk membawa barang yang banyak maka beban kendaraan beroda empat akan jadi berat.
Dengan kondisi begitu, hendaknya berkendara dengan kecepatan lebih rendah dibanding biasanya (tidak membawa barang berat).
Periksa Kondisi Mobil
Anda harus memastikan baiknya kondisi kendaraan sebelum bepergian, menyerupai tekanan angin ban, lampu indikator, kondisi body mobil, mengecek kebocoran oli, minyak rem dan penggalan bawah kendaraan beroda empat yang mempunyai fungsi vital.
Kondisi kendaraan yang prima sangat penting semoga memperlihatkan rasa aman, terutama ketika melaksanakan perjalanan jauh.
Oli Mesin
Periksa oli mesin, pastikan volume oli mesin cukup. Untuk mengusut volume oli mesin yaitu perhatikan level pada stik oli.
Perhatikan batas oli yang melekat pada stik, pastikan level oli berada di akrab garis “F”, jikalau posisinya sedikit dibawah garis level “F“ maka tidak mengapa. Jika sangat kurang maka tambahkan.
Air Radiator
Periksa air radiator semoga dalam kondisi penuh. Periksa air reservoir hingga batas level yang masih mencukupi (tidak wajib penuh).
Selang radiator dan selang penghubung ke reservoir, pastikan kondisinya baik, sehingga mencegah selang pecah ketika diperjalanan. Selain itu, sambungan selang ke mesin dan ke radiator harus kencang dan tidak bocor.
Pastikan kondisi filter dan selang bensin baik, dan selang materi bakar tidak mengalami kerusakan atau kebocoran. Pastikan filter bensin tidak tersumbat.
Pedinginan mesin kendaraan beroda empat oleh kipas mesin berjalan dengan baik.
Apabila timing belt sudah digunakan sejauh 50.000 Km, hendaknya diganti dengan yang baru.
Jika ingin melaksanakan perjalanan jarak jauh, maka air filter (saringan udara) harus dibersihkan.
Ban Mobil
Cek kondisi ban, pastikan tidak ada benda tajam yang merusak ban. Periksa juga tekanan angin ban, Tekanan ban yang normal yaitu antara 30-34 psi.
Rem
Periksa sistem rem, pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan master rem. Selain itu cek apakah terdapat berair pada penggalan dalam velg, dimana itu sebagai tanda kebocoran silinder roda.
Sangat penting untuk memastikan sistem rem bekerja dengan baik. Pastikan semua lampu menyala dengan baik.
Wipper
Pastikan wipper beling kendaraan beroda empat berfungsi dengan baik, hal ini sangat mempunyai kegunaan ketika terjadi hujan.
Anda harus memastikan baiknya kondisi kendaraan sebelum bepergian, menyerupai tekanan angin ban, lampu indikator, kondisi body mobil, mengecek kebocoran oli, minyak rem dan penggalan bawah kendaraan beroda empat yang mempunyai fungsi vital.
Kondisi kendaraan yang prima sangat penting semoga memperlihatkan rasa aman, terutama ketika melaksanakan perjalanan jauh.
Oli Mesin
Periksa oli mesin, pastikan volume oli mesin cukup. Untuk mengusut volume oli mesin yaitu perhatikan level pada stik oli.
Perhatikan batas oli yang melekat pada stik, pastikan level oli berada di akrab garis “F”, jikalau posisinya sedikit dibawah garis level “F“ maka tidak mengapa. Jika sangat kurang maka tambahkan.
Air Radiator
Periksa air radiator semoga dalam kondisi penuh. Periksa air reservoir hingga batas level yang masih mencukupi (tidak wajib penuh).
Selang radiator dan selang penghubung ke reservoir, pastikan kondisinya baik, sehingga mencegah selang pecah ketika diperjalanan. Selain itu, sambungan selang ke mesin dan ke radiator harus kencang dan tidak bocor.
Pastikan kondisi filter dan selang bensin baik, dan selang materi bakar tidak mengalami kerusakan atau kebocoran. Pastikan filter bensin tidak tersumbat.
Pedinginan mesin kendaraan beroda empat oleh kipas mesin berjalan dengan baik.
Apabila timing belt sudah digunakan sejauh 50.000 Km, hendaknya diganti dengan yang baru.
Jika ingin melaksanakan perjalanan jarak jauh, maka air filter (saringan udara) harus dibersihkan.
Ban Mobil
Cek kondisi ban, pastikan tidak ada benda tajam yang merusak ban. Periksa juga tekanan angin ban, Tekanan ban yang normal yaitu antara 30-34 psi.
Rem
Periksa sistem rem, pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan master rem. Selain itu cek apakah terdapat berair pada penggalan dalam velg, dimana itu sebagai tanda kebocoran silinder roda.
Sangat penting untuk memastikan sistem rem bekerja dengan baik. Pastikan semua lampu menyala dengan baik.
Wipper
Pastikan wipper beling kendaraan beroda empat berfungsi dengan baik, hal ini sangat mempunyai kegunaan ketika terjadi hujan.
Jika Berjalan Pelan maka Jangan di Lajur Kanan
Sumber gambar: Ngehits.net
Adapun jikalau pengemudi hanya ingin berkendara santai sehingga tidak ingin menyalip maka posisikan kendaraan beroda empat di lajur tengah atau kiri. Jika kendaraan beroda empat berjalan lambat di lajur kanan akan sangat mengganggu kelancaran kemudian lintas.
Jaga Jarak Aman
Saat mengemudi penting untuk menjaga jarak aman, terutama ketika macet. Mobil jaraknya jangan terlalu akrab dengan kendaraan beroda empat di depan, sebab kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi kemudian.
Sehingga Anda perlu memberi ruang yang cukup, ketika kendaraan beroda empat di depan mengerem mendadak maka Anda bisa dengan gampang mengantisipasinya.
Agar kendaraan beroda empat bisa mengerem dengan optimal, maka sebelumnya Anda harus mengusut minyak rem.
Demikian juga periksa hal penting lainnya (tekanan angin ban, lampu indikator, kebocoran oli, dll).
Ikuti Arus Lalu Lintas dengan Baik
Penting untuk mengikuti arus kemudian lintas dan rambu-rambu kemudian lintas secara baik dan benar. Apabila Anda melanggar peraturan kemudian lintas sanggup terkena jeratan undang-undang, sehingga Anda bisa terkena denda yang jumlahnya besar.
Menaati peraturan kemudian lintas juga penting semoga pengendara terhindar dari banyak sekali hal yang tidak diinginkan.
Beberapa Barang yang Sebaiknya Ada di Laci Mobil
Laci ini digunakan pengemudi untuk menyimpan banyak sekali benda, biasanya diisi dengan struk parkir dan semacamnya.
Namun sebagai tips, laci kendaraan beroda empat hendaknya dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa benda yang sangat penting ketika kendaraan beroda empat mengalami problem di jalan. Benda-benda tersebut seperti:
- Kabel jumper portabel yang lengkap dengan baterai sebagai catu daya. Alat ini mempunyai kegunaan ketika tegangan aki kendaraan beroda empat lemah dan kondisinya Anda berada di jalan yang sepi. Alat bisa sedikit memberi suplemen daya pada aki, sehingga mesin kendaraan beroda empat tetap bisa dinyalakan.
- Senter, benda ini niscaya mempunyai kegunaan ketika mesin mogok, atau ketika Anda perlu mengusut penggalan kolong mobil. Gunakan senter yang berteknologi LED supaya lebih hemat.
- Peta jalan, ini hendaknya juga disimpan di laci mobil, walaupun ketika ini terdapat teknologi GPS yang terpasang pada gadget, akan tetapi ketika baterainya habis maka Anda masih menyimpan peta jalan konvesional di laci.
- Letekan buku manual kendaraan di laci. Walaupun mungkin jarang dibaca, tetapi buku ini bisa penting ketika Anda memerlukan gosip mengenai spesifikasi mobil.
Hal Penting Jika Anda Berkendara Jarak Jauh
Pastikan bahwa benar-benar membawa SIM dan kelengkapan surat-surat kendaraan, hal ini sangat penting ketika Anda terkena investigasi di tengah perjalanan yang jauh.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh maka jangan minum obat yang memunculkan rasa kantuk.
Pastikan rem dan gas bekerja dengan baik, dimana tidak ada satupun benda yang menghalangi. Siapkan juga ban serap dalam kondisi baik, pastikan baut roda kencang, bawa dongkrak dan pembuka ban.
Jika Anda menyewa kendaraan, maka pastikan di dalamnya tidak terdapat barang berbahaya berupa obat-obat terlarang bekas penyewa terdahulu.
Siapkan air minum dan makanan kecil secukupnya untuk diperjalanan. Jika ada anggota keluarga yang sering mabuk darat, maka pastikan untuk meminum obat anti mabuk sebelum berangkat.
Jangan biarkan belum dewasa duduk di samping stir, sebab bisa mengundang ancaman sebab belum dewasa belum mengerti.
Setiap perjalanan 3 jam maka berhentilah sesaat untuk istirahat, hindari memaksakan diri mengemudi jikalau kondisinya tidak mampu. Hindari makan terlalu kenyang sebab bisa memunculkan rasa kantuk.
Apabila melalui daerah berkabut, dimana lampu tidak bisa menembus kabut, maka disarankan berhenti sementara hingga kabutnya menipis, sehingga jarak pandang aman.
Peralatan Sederhana yang Wajib ada di Mobil Ketika Bepergian Jauh
Untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan ketika di jalan, ada beberapa peralatan darurat yang bisa dibawa, yaitu:
- Kabel Jumper, digunakan jikalau aki kendaraan beroda empat tiba-tiba rusak. Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan ke aki dari pengendara lain, sehingga kendaraan beroda empat bisa menyala untuk sementara waktu, gres sehabis itu sanggup mengganti aki di bengkel.
- Towing hook, mempunyai kegunaan ketika kendaraan beroda empat mogok, yang akan memudahkan meminta pinjaman dari pengendara lain ketika kendaraan beroda empat tiba-tiba mati di jalan.
- Kunci roda, mempunyai kegunaan ketika kendaraan beroda empat tiba-tiba mengalami kempes atau ban bocor. Kunci roda sangat penting untuk mengganti ban.
- Kunci dongkrak, mempunyai kegunaan untuk membantu menaikan kendaraan ketika ingin mengganti ban.
- Kotak P3K sangat diharapkan untuk mengatasi problem kesehatan ketika di jalan.
Senior Instruktur Indonesian Road Safety Agent (IRSA), Poedyo Santosa, menjelaskan bahwa perlu menyiapkan peralatan yang penting dalam kondisi darurat. Bawalah Toolset seperlunya atau yang penting-penting, yaitu dongkrak, kunci roda, obeng set, kunci pas, P3K, kain majun (potongan kain), selotip, dan gunting.
Pengereman Saat Musim Hujan
Di isu terkini hujan, Anda harus hati-hati dalam berkendara. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang, Anda perlu menurunkan kecepatan kendaraan beroda empat ketika hujan, serta jaga jarak kondusif dengan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan yang berair menimbulkan Anda akan memerlukan waktu yang relatif lebih banyak untuk mengerem, dimana kondisi aspal yang lebih licin dibanding biasanya.
Saat mengerem di jalanan basah, kendaraan beroda empat masih bisa melaju beberapa meter lagi sebab traksi yang berkurang.
Bagi pengguna kendaraan beroda empat manual atau matik ketika hujan, maka jangan menembus RPM lebih dari 5.000. Pengemudi perlu mengurangi 30 persen dari biasanya. Kondisi RPM yang tinggi sekali ketika hujan menimbulkan kendaraan beroda empat sulit untuk dikendalikan.
Tukarkan Ban Mobil dengan Posisi Silang Saat Musim Hujan
Sumber gambar: Freestockphotos.biz
Artinya, ban kiri depan ditukar dengan ban belakang kanan. Dan, ban kanan depan ditukar dengan ban belakang kiri.
Untuk apa melaksanakan hal ini? Hal itu sebab selama ini ketika di jalanan panas, ban depan itu jauh kemakan dibanding ban belakang. Sementara jikalau hujan, handling itu utamanya berada di depan.
Rifat Sungkar memperlihatkan tips lainnya, yaitu isi angin ban sesuai dengan standar dari pabrikan, oleh sebab itu jangan asal isi angin ban sehingga menjadi tidak standar.
Lalu pada posisi semburan air wiper, hendaknya air yang keluar sejajar dengan posisi pandangan mata pengendara.
"Kalau airnya ke atas, air belum jatuh tapi sudah kebawa wiper. Kalau ke bawahan pas kencang, pas disemprot makin ke bawah lagi, sebab itu ada aerodinamik," kata Rifat Sungkar.
Jika Panel Bahan Bakar Menampilkan Tanda Ingin Habis, Jangan Keburu Panik!
Ketika berkendara, kemudian melihat panel bensin berada di akrab tanda 'E' yang artinya habis, hal ini menciptakan pengendara akan merasa panik. Apalagi jikalau sedang dalam kondisi macet, atau berada di daerah yang jauh dari SPBU.
Hendaknya pengendara jangan panik, dimana lampu indikator materi bakar yang menyala merah sebetulnya bukan berarti tangki bensin nyaris kosong. Umumnya tangki masih mempunyai cadangan bensin sekitar 5 hingga 8 liter, hal ini menyerupai yang dikutip dari Toyota Astra.
Anda masih mempunyai kesempatan untuk mengisi materi bakar, dimana Anda masih mempunyai sisa setidaknya 5 liter bensin. Jika mesin kendaraan besar maka akan semakin besar juga sisa bensinnya.
Hitungan sederhananya, apabila kendaraan beroda empat menyisakan materi bakar sebanyak 5 liter ketika indikator menyala, dimana konsumsi BBM pada umumnya yaitu 10 km akan membutuhkan satu liter bensin.
Dengan begitu, diperkirakan kendaraan beroda empat masih bisa melaju hingga 50 km lagi. Bahkan jikalau kendaraan beroda empat yang digunakan mempunyai teknologi yang menciptakan konsumsi BBM bisa irit, maka kendaraan beroda empat bisa berjalan lebih dari 50 km.
Selain itu, pada beberapa kendaraan beroda empat yang mempunyai faslitas untuk menginformasikan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah materi bakar yang tersisa, dimana gosip biasanya dilaporkan dalam bentuk “Range” atau “Distance To Empty”.
Nah, mungkin Anda belum mengetahui, bahwa jikalau indikator tersebut memperlihatkan angka 0 km, maka mesin tidaklah eksklusif mati, dimana kendaraan beroda empat masih bisa berjalan beberapa kilometer hingga alhasil mesin kendaraan beroda empat benar-benar mati.
Nah, dalam kondisi bensin ingin habis, maka usahakan untuk melaksanakan efisiensi materi bakar semaksimal mungkin, hingga alhasil Anda menemukan SPBU untuk mengisi BBM.
Jangan Hidupkan AC Saat Mobil Melewati Daerah Banjir
Anda hendaknya jangan menghidupkan AC ketika melewati jalan yang dalam kondisi banjir, hal ini supaya AC tidak mengganggu kinerja mesin mobil, serta untuk mencegah timbulnya problem korsleting pada penggalan kelistrikan mobil.
Nah, jikalau Anda telah “sukses” melewati jalan yang banjir, maka sehabis itu AC boleh dinyalakan lagi. Hanya saja ketika AC menyala kembali maka akan muncul bunyi decit dari V-belt yang terciprat air, tidak perlu khawatir sebab nantinya bunyi tersebut hilang sendiri.
Saat menghadapi jalan yang banjir maka pakailah setengah kopling dan gigi terendah, hal ini semoga mencegah mesin mati ketika banjir, hendaknya menggunakan transmisi gigi paling rendah (pada kendaraan beroda empat manual) serta tahan setengah kopling. Adapun besarnya gas kendaraan beroda empat yaitu hingga putaran 2.500rpm.
Adapun pada kendaraan beroda empat matic, kemudikan kendaraan pada gigi rendah yaitu pada 1 atau L supaya putaran mesin bisa berjalan stabil.
Hal ini dilakukan supaya meminimalisir air masuk ke dalam mesin melalui lubang filter udara atau knalpot.
Ketika menghadapi jalan yang banjir, maka usahakan untuk mengambil jalan tengah, hal itu sebab jalan penggalan tengah umumnya mempunyai permukaan yang lebih tinggi.
Adapun jikalau banjir sangat besar, dimana tinggi air sudah hampir setengah mobil, maka hendaknya jangan memaksakan diri untuk lewat.
Anda perlu melaksanakan pengereman sehabis berhasil melewati banjir, dimana kondisi kendaraan beroda empat sehabis melewati jalan yang banjir akan menimbulkan permukaan piringan dan kanvas rem basah.
Oleh sebab itu, lakukan “terapi” pengereman tiga kali secara halus sehabis melewati jalan yang banjir. Melakukan hal ini mempunyai kegunaan untuk mengeringkan rem, serta memastikan fungsi rem kendaraan beroda empat tetap dalam kondisi baik.
Jika Ingin Menyalip
Ingat! Jika ingin menyalip maka gunakanlah jalur kanan, baik itu pengendara kendaraan beroda empat maupun motor, hal ini merupakan peraturan kemudian lintas yang telah ditetapkan Undang-undang Transportasi.
Sehingga jangan menggunakan jalur kiri untuk menyalip sebab dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada pengendara lain, hingga bisa kecelakaan.
Hal lainnya, siapkan uang recehan di akrab jangkauan Anda, yang mungkin ini diharapkan ketika Anda berhadapan dengan tukang mengatur jalan, yang meminta uang recehan sebagai jasanya.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Kumpulan Tips Berguru Mengemudi Kendaraan Beroda Empat Bagi Pemula"
Posting Komentar