Technologue.id, Jakarta – Perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok semakin memanas. Minggu lalu, AS menaikkan tarif impor China senilai US$ 250 miliar, dari semula 10 persen menjadi 25 persen. Tidak mau kalah, China dengan cepat menambahkan tarif ekspor AS sebesar US$ 60 miliar. Ditambah lagi, problem larangan penggunaan perangkat Huawei di AS berada di titik baru. Lantas mengapa pemerintah China tidak eksklusif memboikot Apple iPhone di negara itu?
Perusahaan sekuritas, Goldman Sachs, mengutarakan bahwa gagasan pelarangan iPhone di Tiongkok merupakan problem yang cukup serius yang akan mensugesti laju ekonomi di sana.
Baca Juga:
Amerika Hasut Korea Selatan Ikut Boikot Huawei
Dikutip dari PhoneArena (22/5/2019), Analis Goldman mengungkap, alih-alih membalas perlakukan AS terhadap Huawei, pemerintah China akan meningkatkan biaya Apple sebesar 29 persen dari keuntungan higienis 2019, atau US$ 3,35 per saham. Tahun fiskal lalu, Apple mempunyai keuntungan higienis sebesar US$ 59,5 miliar sehingga larangan iPhone di Cina sanggup menelan biaya Apple lebih dari US$ 17 miliar.
Banyak yang berharap, China tidak melaksanakan pembatasan dagang iPhone alasannya ialah sanggup membahayakan ekonomi China. Lagi pula, Apple membayar mahal untuk mengontrak pabrikan Foxconn untuk merakit iPhone. Faktanya, alasannya ialah Apple bergantung pada perusahaan menyerupai Foxconn dan Pegatron untuk memproduksi smartphone-nya, handset tersebut dianggap sebagai ekspor dari Cina dan sanggup dikenakan tarif AS di masa mendatang.
Sementara kalau iPhone dihentikan di China, Apple akan dipaksa untuk memotong produksi perangkat, yang sanggup menimbulkan PHK besar-besaran terhadap pekerja lini produksi Cina. Dengan ekonomi yang sudah menderita jawaban perang dagang, rencana ini ialah sesuatu yang akan dihindari oleh pemerintah di sana.
Baca Juga:
Dicekal Berbagai Pihak, Panasonic Masih Dukung Huawei
Saat ini iPhone mempunyai pangsa pasar sebesar 7 persen di Cina selama kuartal pertama tahun ini. Angka ini mengalami penurunan dari 9,1 persen yang diperolehnya sepanjang tahun 2018.
Meski iPhone masih boleh dijual, di sisi lain penjualan iPhone Apple di Cina akan terus mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi jawaban persaingan yang sengit diantara pemain lokal sebut saja Huawei, Xiaomi, OnePlus, dan masih banyak lagi.
Analis melihat kemerosotan pangsa pasar Apple terus menurun di Cina juga dipicu oleh exclusifitas yang diterapkan perusahaan premium itu.
“Mengesampingkan problem politik, penawaran produk dan taktik penetapan harga Apple akan menjadi alasan utama di balik penurunan (pangsa pasar),” kata Zaker Li, analis dari IHS Markit.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Huawei Dihentikan Di As, Apa Yang Terjadi Jika China Tolak Iphone?"
Posting Komentar