Mengajarkan disiplin pada anak membutuhkan waktu. Disiplin yaitu hal yang harus diajarkan pada anak semenjak dini.
Tentunya orang renta perlu mengingatkan anak dikala melaksanakan kesalahan. Selain itu, ajari anak untuk tiba menghampiri ketika dipanggil orang tuanya.
Photo credit: Flickr.com / tup wanders
Ketika anak dipanggil, anak dihentikan berteriak “Apa?” dari jauh, itu tidak sopan. Anak harus tiba kepada orangtua, kemudian berbicara dengan orang renta dari dekat.
Berikan anak rutinitas yang terperinci yang dimulai dari pagi hari. Contohnya anak harus berkemas-kemas dan sarapan sempurna pukul 6:00. Hal ini harus selalu dilakukan pada pagi hari, yang nantinya akan melatih anak untuk disiplin.
Agar anak sanggup disiplin maka perlu adanya komitmen bersama antara orang renta dan anak. Biarkan anak berbicara untuk membantu Anda dalam menciptakan aturan. Sehingga anak akan lebih cenderung untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan bersama.
Berikan Anak Kegiatan yang sanggup Melatih Disiplin
Berikan anak kegiatan yang sanggup melatih kedisiplinan dan kemandiriannya. Beberapa kegiatan yang sanggup menjadi pilihan yaitu olahraga, membersihkan ruangan, bermain origami, berguru bahasa asing, dll.
Pujilah belum dewasa ketika mereka berhasil menerapkan disiplin dalam diri mereka. Anda sanggup memuji anak sehabis melaksanakan tugas/kegiatannya.
Ajarkan juga anak tidur sempurna waktu untuk mengajarkan disiplin diri. Tidur sempurna waktu membutuhkan usaha, kontrol diri dan pola keteraturan. Sebelumnya minta anak semoga menyiapkan hal-hal yang diharapkan besok untuk sekolahnya.
Berikan penyampaian/perkataan yang terperinci pada anak. Contohnya, jam berapa Anda ingin anak Anda pulang ke rumah maka katakan “jam 12 siang”, bukannya menyampaikan sesuatu yang kurang terperinci menyerupai “Jangan terlambat.”
Berikan imbalan edukatif ketika anak berhasil menerapkan disiplin dalam hidupnya. Sehingga anak semakin bersemangat untuk menerapkan disiplin dalam dirinya.
Beberapa Contoh Disiplin yang Telah Diterapkan Para Ibu
Terdapat beberapa pola yang dilakukan Ibu dalam melatih kedisiplinan anak semenjak dini, walaupun terkesan cukup kejam.
Ada seorang Ibu yang ingin mendisiplinkan anaknya dikala duduk di carseat. Sang Ibu tidak pernah mentoleransi anaknya yang rewel dikala duduk di carseat. Sang Ibu memperlihatkan aturan pada anaknya untuk tidak rewel sepanjang perjalanan.
Sebagai Ibu yang secara rutin mengantar-jemput anak ke sekolah dengan perjalanan sekitar 1 jam, maka dikala anak menangis di perjalanan, sang Ibu ‘sanggup’ untuk mencueki anaknya yang menangis.
Adapun umumnya Ibu akan “terpaksa” menepi untuk mengikuti impian sang anak. Adapun Ibu yang satu ini menciptakan aturan bahwa anaknya harus duduk di carseat sepanjang perjalanan.
Disiplin tingkat tinggi ini dilakukan sang Ibu supaya anak tidak manja alasannya protesnya selalu diakomodasi.
Sang Ibu mengaku bahwa diawal-awal mungkin anak akan menangis, tapi sehabis berjalannya waktu anak akan terlatih dan tidak lagi rewel dikala di jalan.
Contoh lainnya, ada orang renta yang mengatur waktu bermain anak dengan gadget. Jika orang renta memperlihatkan jatah waktu 30 menit pada anak untuk bermain gadget, maka itu harus dipatuhi anak.
Setelah 30 menit maka anak harus berhenti bermain gadget, dan beralih ke kegiatan lainnya yang berguna.
Metode Time-Out
Daripada bermain tangan pada anak (memukul), maka metode time-out lebih elok untuk diterapkan dalam mendidik anak.
Metode time out ini cukup elok tapi harus dilakukan dengan benar. Metode ini dilakukan untuk mendisiplinkan anak dengan waktu, dimana menyuruh anak membisu menghadap tembok untuk merenungkan kesalahannya.
Lakukan metode time-out ini dalam kondisi tertentu yang mengharuskan, jangan terlalu sering alasannya akan hilang keefektifannya.
Selain metode time-out, pertimbangkan untuk memakai teknik mendisiplinkan yang bervariasi.
Saat menghukum anak dengan metode time-out, masuk akal kalau anak merengek untuk meluluhkan hati orangtuanya, tapi eksekusi tetap harus dijalanakan.
Jika orang renta luluh maka eksekusi menjadi tidak efektif. Hukuman tetap harus dijalankan semoga anak merenungkan kesalahannya dan memberi pementingan kepada anak semoga jangan mengulangi kesalahannya.
Setelah eksekusi time-out selesai, maka anak sanggup kembali beraktivitas menyerupai biasanya. Jangan lagi mengungkit-ungkit kesalahan anak alasannya anak sudah menjalani eksekusi sebagai tebusannya.
Sumber http://www.freshbugar.comTentunya orang renta perlu mengingatkan anak dikala melaksanakan kesalahan. Selain itu, ajari anak untuk tiba menghampiri ketika dipanggil orang tuanya.
Photo credit: Flickr.com / tup wanders
Ketika anak dipanggil, anak dihentikan berteriak “Apa?” dari jauh, itu tidak sopan. Anak harus tiba kepada orangtua, kemudian berbicara dengan orang renta dari dekat.
Berikan anak rutinitas yang terperinci yang dimulai dari pagi hari. Contohnya anak harus berkemas-kemas dan sarapan sempurna pukul 6:00. Hal ini harus selalu dilakukan pada pagi hari, yang nantinya akan melatih anak untuk disiplin.
Agar anak sanggup disiplin maka perlu adanya komitmen bersama antara orang renta dan anak. Biarkan anak berbicara untuk membantu Anda dalam menciptakan aturan. Sehingga anak akan lebih cenderung untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan bersama.
Berikan Anak Kegiatan yang sanggup Melatih Disiplin
Berikan anak kegiatan yang sanggup melatih kedisiplinan dan kemandiriannya. Beberapa kegiatan yang sanggup menjadi pilihan yaitu olahraga, membersihkan ruangan, bermain origami, berguru bahasa asing, dll.
Pujilah belum dewasa ketika mereka berhasil menerapkan disiplin dalam diri mereka. Anda sanggup memuji anak sehabis melaksanakan tugas/kegiatannya.
Ajarkan juga anak tidur sempurna waktu untuk mengajarkan disiplin diri. Tidur sempurna waktu membutuhkan usaha, kontrol diri dan pola keteraturan. Sebelumnya minta anak semoga menyiapkan hal-hal yang diharapkan besok untuk sekolahnya.
Berikan penyampaian/perkataan yang terperinci pada anak. Contohnya, jam berapa Anda ingin anak Anda pulang ke rumah maka katakan “jam 12 siang”, bukannya menyampaikan sesuatu yang kurang terperinci menyerupai “Jangan terlambat.”
Berikan imbalan edukatif ketika anak berhasil menerapkan disiplin dalam hidupnya. Sehingga anak semakin bersemangat untuk menerapkan disiplin dalam dirinya.
Beberapa Contoh Disiplin yang Telah Diterapkan Para Ibu
Terdapat beberapa pola yang dilakukan Ibu dalam melatih kedisiplinan anak semenjak dini, walaupun terkesan cukup kejam.
Ada seorang Ibu yang ingin mendisiplinkan anaknya dikala duduk di carseat. Sang Ibu tidak pernah mentoleransi anaknya yang rewel dikala duduk di carseat. Sang Ibu memperlihatkan aturan pada anaknya untuk tidak rewel sepanjang perjalanan.
Sebagai Ibu yang secara rutin mengantar-jemput anak ke sekolah dengan perjalanan sekitar 1 jam, maka dikala anak menangis di perjalanan, sang Ibu ‘sanggup’ untuk mencueki anaknya yang menangis.
Adapun umumnya Ibu akan “terpaksa” menepi untuk mengikuti impian sang anak. Adapun Ibu yang satu ini menciptakan aturan bahwa anaknya harus duduk di carseat sepanjang perjalanan.
Disiplin tingkat tinggi ini dilakukan sang Ibu supaya anak tidak manja alasannya protesnya selalu diakomodasi.
Sang Ibu mengaku bahwa diawal-awal mungkin anak akan menangis, tapi sehabis berjalannya waktu anak akan terlatih dan tidak lagi rewel dikala di jalan.
Contoh lainnya, ada orang renta yang mengatur waktu bermain anak dengan gadget. Jika orang renta memperlihatkan jatah waktu 30 menit pada anak untuk bermain gadget, maka itu harus dipatuhi anak.
Setelah 30 menit maka anak harus berhenti bermain gadget, dan beralih ke kegiatan lainnya yang berguna.
Metode Time-Out
Daripada bermain tangan pada anak (memukul), maka metode time-out lebih elok untuk diterapkan dalam mendidik anak.
Metode time out ini cukup elok tapi harus dilakukan dengan benar. Metode ini dilakukan untuk mendisiplinkan anak dengan waktu, dimana menyuruh anak membisu menghadap tembok untuk merenungkan kesalahannya.
Lakukan metode time-out ini dalam kondisi tertentu yang mengharuskan, jangan terlalu sering alasannya akan hilang keefektifannya.
Selain metode time-out, pertimbangkan untuk memakai teknik mendisiplinkan yang bervariasi.
Saat menghukum anak dengan metode time-out, masuk akal kalau anak merengek untuk meluluhkan hati orangtuanya, tapi eksekusi tetap harus dijalanakan.
Jika orang renta luluh maka eksekusi menjadi tidak efektif. Hukuman tetap harus dijalankan semoga anak merenungkan kesalahannya dan memberi pementingan kepada anak semoga jangan mengulangi kesalahannya.
Setelah eksekusi time-out selesai, maka anak sanggup kembali beraktivitas menyerupai biasanya. Jangan lagi mengungkit-ungkit kesalahan anak alasannya anak sudah menjalani eksekusi sebagai tebusannya.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Cara Mengajarkan Anak Biar Disiplin & Tanggung Jawab"
Posting Komentar