Apa itu Difteri - Difteri ialah infeksi disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae. Dalam pengertian tanda dan tanda-tanda sanggup bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala sering terjadi secara bertahap, dimulai sakit tenggorokan bahkan demam. Difteri biasanya menyebar melalui kontak eksklusif atau udara.
Vaksin difteri efektif untuk pencegahan dan tersedia dalam sejumlah formulasi. Tiga atau empat dosis, diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan vaksin pertusis, direkomendasikan oleh jago selama masa kanak-kanak. Vaksin difteri-tetanus takaran lebih lanjut direkomendasikan setiap sepuluh tahun. Perlindungan sanggup diverifikasi dengan mengukur kadar antitoksin dalam darah. Difteri sanggup diobati dengan antibiotik eritromisin atau benzilpenisilin. Antibiotik ini juga sanggup dipakai untuk pencegahan pada mereka yang telah terpapar infeksi. Prosedur pembedahan yang dikenal sebagai tracheotomy kadang diharapkan untuk membuka jalan napas pada kasus yang parah.
Gejala difteri biasanya dimulai dua hingga tujuh hari sesudah infeksi. Gejala difteri meliputi demam 38 ° C (100,4 ° F) atau di atas, diikuti kondisi:
Gejalanya disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri. Dalam dua hingga tiga hari, difteri sanggup menghancurkan jaringan sehat di sistem pernafasan. Jaringan mati membentuk lapisan abu-abu tebal yang sanggup terbentuk di tenggorokan atau hidung. Lapisan abu-abu tebal ini disebut "pseudomembrane." Ini sanggup menutupi jaringan di hidung, amandel, kotak suara, dan tenggorokan, sehingga sangat sulit untuk bernafas dan menelan. Gejalanya juga sanggup meliputi aritmia jantung, miokarditis, dan kelumpuhan saraf kranial dan perifer.
Vaksin DTP dalam imunisasi wajib diberikan kepada belum dewasa di Indonesia. Pemberian vaksin ini diberikan kepada anak yang berusia harus dilakukan 2 hingga 4 bulan, satu setengah tahun, dan 5 tahun, sebanyak lima kali. Untuk pencegahan optimal Vaksin Td sanggup diulangi setiap 10 tahun.
Demikian goresan pena wacana Pengertian Difteri: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya, Semoga bermanfaat.
Referensi:
wikipedia Sumber http://blogduniaanakindonesia.blogspot.com
Vaksin difteri efektif untuk pencegahan dan tersedia dalam sejumlah formulasi. Tiga atau empat dosis, diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan vaksin pertusis, direkomendasikan oleh jago selama masa kanak-kanak. Vaksin difteri-tetanus takaran lebih lanjut direkomendasikan setiap sepuluh tahun. Perlindungan sanggup diverifikasi dengan mengukur kadar antitoksin dalam darah. Difteri sanggup diobati dengan antibiotik eritromisin atau benzilpenisilin. Antibiotik ini juga sanggup dipakai untuk pencegahan pada mereka yang telah terpapar infeksi. Prosedur pembedahan yang dikenal sebagai tracheotomy kadang diharapkan untuk membuka jalan napas pada kasus yang parah.
Tanda dan Gejala
Gejala difteri biasanya dimulai dua hingga tujuh hari sesudah infeksi. Gejala difteri meliputi demam 38 ° C (100,4 ° F) atau di atas, diikuti kondisi:
- Menggigil
- Kelelahan
- Warna kulit kebiru-biruan (sianosis)
- Sakit tenggorokan
- Suara serak
- Batuk
- Ssakit kepala
- Susah menelan
- Menelan rasa sakit
- Susah bernapas
- Bernafas cepat
- Limfadenopati - Limfadenopati atau adenopati ialah penyakit kelenjar getah bening, di mana mereka abnormal dalam ukuran, jumlah, atau konsistensi. Limfadenopati tipe peradangan (tipe yang paling umum) ialah limfadenitis, menghasilkan kelenjar getah bening infeksi atau membesar.
Gejalanya disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri. Dalam dua hingga tiga hari, difteri sanggup menghancurkan jaringan sehat di sistem pernafasan. Jaringan mati membentuk lapisan abu-abu tebal yang sanggup terbentuk di tenggorokan atau hidung. Lapisan abu-abu tebal ini disebut "pseudomembrane." Ini sanggup menutupi jaringan di hidung, amandel, kotak suara, dan tenggorokan, sehingga sangat sulit untuk bernafas dan menelan. Gejalanya juga sanggup meliputi aritmia jantung, miokarditis, dan kelumpuhan saraf kranial dan perifer.
Penyebab
Infeksi Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae. Penyebab Difteri biasanya terjadi melalui kontak eksklusif atau melalui udara. Penyebab lainnya mungkin juga disebarkan oleh benda yang terkontaminasi. Diphtheriae menjadikan keparahan penyakit yang berbeda.Pencegahan
Pencegahan yang sanggup dilakukan untuk mencegah Difteri ialah vaksin. Quinvaxem ialah vaksin pentavalent yang dikelola secara luas, yang merupakan kombinasi dari lima vaksin dalam vaksin yang melindungi bayi dari difteri, di antara penyakit belum dewasa lainnya. Vaksin difteri biasanya dikombinasikan setidaknya dengan vaksin tetanus (Td) dan seringkali dengan vaksin pertusis (DTP, DTaP, TdaP).Vaksin DTP dalam imunisasi wajib diberikan kepada belum dewasa di Indonesia. Pemberian vaksin ini diberikan kepada anak yang berusia harus dilakukan 2 hingga 4 bulan, satu setengah tahun, dan 5 tahun, sebanyak lima kali. Untuk pencegahan optimal Vaksin Td sanggup diulangi setiap 10 tahun.
Artikel Parenting
Demikian goresan pena wacana Pengertian Difteri: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya, Semoga bermanfaat.
Referensi:
wikipedia Sumber http://blogduniaanakindonesia.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Apa Itu Difteri - Gejala, Penyebab Dan Cara Pencegahannya"
Posting Komentar