Kalau menurutmu, sosok guru ibarat apa yang pantas disebut teladan? Semua orang bisa saja jadi guru. Namun, untuk bisa seorang menjadi guru teladan tentu butuh keuletan, banyak pelatihan, serta jam terbang yang cukup memadai. Oleh lantaran itu, guru sebaiknya mempunyai keahlian untuk bisa mentransfer ilmu pengetahuan, paham konsep perkembangan psikologi anak, dan mengerti metodologi pembelajaran.
Ruangguru.com mengumpulkan beberapa film pendidikan terbaik yang akan menginspirasimu. Apakah di antara beberapa tokoh guru di bawah ini ada sosok guru yang kau idamkan? Simak yuk!
#1. The Great Debaters
Film ini berkisah wacana orang kulit gelap yang meneriakkan kepedihan mereka akan diskriminasi yang diterima. Digambarkan bagaimana usaha mereka mendapatkan kesetaraan hak. Wiley College, salah satu sekolah kulit gelap yang cukup bermutu bertekad membentuk tim debat yang kuat. Ide ini dicetuskan oleh Melvin B. Tolson (Denzel Washington). Dari beberapa murid yang berminat, risikonya dipilihlah 4 orang siswa.
Empat siswa terpilih ini juga berasal dari banyak sekali macam latar belakang dan kisah masing-masing. Tentunya, mempengaruhi teladan pikir mereka juga. Mereka digembleng oleh Tolson dengan banyak sekali macam cara semoga terbentuk jadi pribadi yang mempunyai aksara kuat. Berbagai macam halangan menghampiri tim debat ini. Keterlibatan Tolson dalam gerakan pekerja dan petani mendapat sorotan dari banyak sekali pihak yang kurang suka terhadap eksistensi kaum kulit hitam. Akibatnya, salah satu anggota tim debat tetapkan anggota keluar. Ditambah, konflik antar anggota tim debat yang mengancam kelangsungan tim itu sendiri. Halangan terberat mereka temui ketika di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang memperabukan orang kulit gelap tanpa alasan yang jelas.
Setelah semua tim debat dari sekolah kulit gelap berhasil mereka tundukkan, Tolson berusaha melawan tim debat dari tim kulit putih. Ini terang merupakan ide yang cukup gila. Lalu, datanglah proposal untuk sabung debat dari Universitas Harvard. Bagaimana kelanjutannya? Strategi apa saja yang Tolson berikan untuk anak didiknya?
#2. Freedom Writers
Film yang rilis tahun 2007 ini diangkat dari kisah konkret lho! Ceritanya tentang usaha seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika Serikat dalam membangkitkan kembali semangat bawah umur didiknya untuk belajar. Erin Gruwell, seorang perempuan idealis berpendidikan tinggi, tiba ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris. Ia mengajar untuk kelas khusus bawah umur korban perkelahian antar geng rasial. Misinya, memberikan pendidikan yang layak bagi bawah umur bermasalah.
Namun, kadang kenyataan tidak seindah yang dibayangkan. Di hari pertamanya mengajar, ia gres menyadari bahwa perang antar geng yang terjadi di kota tersebut juga terbawa hingga ke dalam kelas. Di dalam kelas, murid duduk berkelompok berdasarkan ras masing-masing. Sedikit kesalahpahaman yang terjadi di dalam kelas bisa memicu perkelahian antar ras. Kebayang kan susahnya mengajar dalam kondisi ibarat itu?
Akhirnya, Erin coba menaklukkan para murid dengan meminta mereka menulis buku harian. Di buku harian itu, mereka boleh menulis apa pun yang mereka alami, rasakan dan inginkan. Melalui cara mengajarnya yang unik, ia berusaha membuat para murid sadar bahwa dengan pendidikan mereka bisa mencapai kehidupan yang lebih baik. Walaupun segala upayanya tidak didukung oleh rekan-rekan guru yang lain dan pihak sekolah, Erin tetap maju. Bahkan, sampai rela mengorbankan waktu luangnya untuk bekerja sambilan demi membeli buku-buku bacaan yang mempunyai kegunaan bagi para muridnya. Buku harian yang mereka tulis diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul ‘The Freedom Writers Diary’.
Film ini menampilkan bagaimana seseorang peduli pada pendidikan bawah umur (yang sudah dianggap sebagai sampah masyarakat) bisa merubah mereka menjadi orang yang lebih berguna. Buku-buku yang dipakai Erin Gruwell untuk mendidik para murid di film ini ialah buku yang benar-benar ada. Salah satunya, ’Diary of Anne Frank’ yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan sudah dijual di pasaran. Konflik dalam film ini tentu memberi banyak pandangan gres bagi para guru yang ingin terus berinovasi dalam mengajar.
#3. Stand and Deliver
#4. Lean on Me
Pada film ini, Morgan Freeman tampil sebagai Joe Clark. Ia merupakan guru yang mendedikasikan dirinya untuk Sekolah Menengan Atas papan atas, Eastside High School. Namun tanpa alasan yang jelas, pihak sekolah memecatnya. Sepeninggalnya dari sekolah, keadaan justru memburuk. Murid sulit dikendalikan, terlibat acara kriminal, nilai anjlok, angka kelulusan merosot, dan sebagainya. Ancaman pengambilalihan oleh pemerintah membuat pihak sekolah memanggil Joe Clark kembali pasca 20 tahun dari pemecatannya.
Semenjak kedatangannya kembali, Joe Clark tidak lagi tampil sebagai guru, melainkan kepala sekolah. Kepala sekolah yang sebelumnya koma lantaran dipukuli secara brutal oleh siswanya sendiri. Sekolah ini hampir ditutup bila mereka tidak bisa memenuhi sasaran 75 persen siswa lulus tes dasar bahasa dan berhitung. Akhirnya, ia menciptakan peraturan sendiri. Di hari pertama, ia pribadi meminta daftar nama bawah umur yang terlibat narkoba, kasus kekerasan dan kriminal, serta sudah berada di sekolah lebih dari 5 tahun. Ada 300 anak yang pribadi dipanggil ke atas panggung, dan di depan seluruh warga sekolah, pribadi diberhentikan dan diusir ketika itu juga. Gebrakan-gebrakan yang dibuatnya perlahan memperbaiki keadaan sekolah tersebut. Keadaan yang dihadapi tentu tidak mudah. Satu kebijakan berbuah solusi, sekaligus datangnya dilema lain. Apa yang dilakukan Joe untuk mempertahankan sekolah tersebut?
#5. The Miracle Worker
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "5 Film Pendidikan Terbaik Yang Akan Mengubah Pandanganmu Akan Sosok Guru"
Posting Komentar